PART 67

2.2K 92 13
                                    

Didalam pesawat delia nangis kejer

"Hikss aku hikss gak bisa jauh dari mamu hikk aku kangen mamu"

"Sayang, udah dong nangisnya. Dari awal naik pesawat sampai sekarang masa nangis terus. Udah ya" alden membujuk istrinya itu, delia lalu menyenderkan kepalanya di dada alden. Tak lama dari itu ia sudah tertidur pulas "Tadi nangis kejer, sekarang udah molor aja. Dasar bini gue" gumam alden pelan

Sekitar kurang lebih 16 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di jerman

"Wahhhh jadi ini Jerman? Gewlaa keren banget sih ya" puji delia

"Banyak tempat yang lebih keren dari ini. Dan aku jamin kamu pasti bakalan suka"

"Seriusan?" tanya Delia antusias, Alden hanya menggangguk sebagai jawaban

"Kalo ada waktu luang, ajakin aku jalan-jalan ya" pinta delia

"Apasih yang enggak buat istri aku tercinta ini"

"Aaaaa suami aku sweet banget deh" balas delia sambil bergelanyut manja di lengan alden

"Yuk ah kita langsung ke apartemen aja" alden mengandeng delia menuju taxi yang sudah di pesannya. 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di apartemen

"Jadi ini tempat tinggal kamu selama disini?"

"Iya sayang. Tapi rencananya aku mau beli rumah buat kita berdua tinggal"

"Kenapa gak disini aja sih? Ini apartemen kamu kan? Atau masih nyewa?"

"Ini udah apratemen aku sendiri sih, aku beli beberapa bulan yang lalu"

"Yaudah sih ya tinggal disini aja. Buat apa beli rumah segala, mahal tau. Mending uangnya di tabung buat beli keperluan yang lain"

"Uh baik banget sih istri aku ini" ucap alden lalu mendekap sang istri "Makasih ya sayang karna kamu gak banyak nuntut. Malah kamu yang gak mau aku beri ini itu" lanjutnya. Sontak Delia langsung melepaskan diri dari pelukan sang suami

"Kata siapa aku gak banyak nuntut? Aku gak mau kamu beli rumah karna uangnya mau aku pake buat shopping tau" Alden hanya melongo mendengar peryataan istrinya itu "Ayok sekarang kita pergi" ajak delia

"Sekarang banget ni?" tanya Alden

"Yaiyalah, masa tahun depan"

"Besok aja ya sayang" pinta Alden

"Gak mau. Harus sekarang. Kalo besok belanjanya, gimana aku masak buat kamu besok? Masa disini cuma ada ginian?" tanya delia sambil melihatkan sebuah panci kecil "Dan di kulkas juga gak ada bahan makanan" lanjutnya

"Besok kan bisa delivery dulu yang, siangnya kita baru belanja" usul alden

"Jadi kamu lebih suka makanan delivery daripada masakan istri kamu sendiri?"

"Enggak gitu maksud aku yang"

"Tau ah. Kalo gak mau nemenin belanja yaudah, gak usah makan aja sekalian" rajuk delia

"Iya deh iya ayok kita belanja. Yuk sayang yukk kita belanja" bujuk Alden

"Buruan"

Delia berjalan mendahului Alden "Emang tau dimana tempatnya?" Tanya Alden. Delia hanya diam sambil terus berjalan. Alden langaung menggandeng tangan delia

"Apasih gandeng-gandeng segala. Emangnya aku nenek-nenek yang mau nyebrang jalan apa pake di gandeng segala"

"Kamu kan istri aku. Lagian kalaupun kamu nenek-nenek berarti aku kakek-kakek dong. Kan kita bakalan menua bersama" setelah berucap Alden langsung mencium kening delia "Kalo pengen di cium bilang dong, pake acara ngambek segala. Udahan ya ngambeknya, kan udah di cium sama suami tercinta. Sekarang kemanapun kamu mau pergi aku temenin deh. Yuk" Alden menarik pelan istrinya menuju parkiran, disisi lain Delia sedang deg-deg an setengah mampus karena ucapan alden barusan. Tidak menyangkal kalau sekarang pipi delia sedang merona.

Falling On YouWhere stories live. Discover now