Part 3

3.6K 470 32
                                    

  —Destiny—




Ini adalah hari kedua Chan bersekolah di sini.

Masih seperti kemarin, Chan duduk satu meja dengan Seungmin. Sedangkan Felix, dia akhirnya mengalah tanpa sepengetahuan Chan. Felix duduk di sudut lain kelas, dan dia duduk sendiri.

Asalkan dia bahagia, aku rela menderita –Felix 2k17

“Eum, Ch-Chan?-“

Seungmin melihat kearah Chan yang sedari tadi sibuk dengan beberapa buku paket pelajaran yang barusaja dia pinjam dari Perpustakaan.

“Oh- iya? Ada apa?”

Chan menoleh dan mendapatkan Seungmin tengah menyodorkan beberapa lembar uang kertas padanya

“Ini hutangku padamu, i-itu yang kemarin di kantin”

Seungmin mendadak susah menemukan kalimat yang pas untuk menjelaskan maksudnya

“Oh- itu. Sudahlah simpan saja, aku tidak menganggapnya sebagai hutang, kok”

Chan tersenyum kemudian kembali membuka buku di depannya

“Ha-? Tidak Chan, kamu harus menerimanya. Pokoknya harus!”

Seungmin berbicara dengan sedikit menaikkan nada bicaranya, membuat beberapa siswa melihat kearah mereka

“Kenapa kau berteriak?”

Chan cukup kaget dibuatnya dan akhirnya kembali melihat Seungmin yang masih seperti sebelumnya

“Terima atau jangan duduk di sini lagi!”

Lagi-lagi Seungmin kehilangan kata-kata dan membuatnya jadi salah tingkah.

Seungmin berdiri dan pergi dari kelas, setelah sebelumnya menyimpan uang yang sedari tadi dia pegang di atas meja Chan.

Kebetulan saat ini baru selesai jam istirahat, jadi masih ada jeda beberapa menit sebelum pelajaran selanjutnya di mulai, dan Seungmin bisa keluar sebentar untuk menetrelakan pikirannya.


























“Kamu kenapa sih, Min?”

Seungmin sekarang berada di atas atap sekolah. Hanya butuh waktu 2 menit untuk sampai di sana. Seungmin berlari, sepertinya.

“Iya- iya- dia baik. Tapi- tidak harus traktir Felix juga, kan?!”

Seungmin terus menggerutu pada dirinya sendiri.

“Kan- kalau uang itu dia ikhlaskan begitu saja, itu artinya dia yang traktir Felix? Benar, kan? Oh- tidak bisa. Enak sekali si Felix-“

Seungmin mengerucutkan bibirnya imut dengan mimik muka yang terlihat kesal.

“T-Tapi- apa aku terlihat kekanakan tadi?”

Seungmin menghela nafas kasar sebelum akhirnya dia ingat kalau sekarang adalah jam pelajaran Guru Fisika itu.

“Haih- mengganggu saja!”

○○○

Flashback sekitar seminggu yang lalu, tepatnya sebelum kedatangan Chan ke sekolah

Saat itu adalah hari minggu. Seungmin bersepeda di sekeliling taman kota yang hari itu terlihat sangat ramai. Namun, naas rantai sepeda Seungmin lepas dan terpaksa harus berhenti dan menepi sebentar.

“Sial- kenapa harus lepas sih?!”

Seungmin menstandarkan sepedanya dan mulai mencoba untuk membenarkan kembali letak rantainya.

“HEH- Kenapa susah sekali?!”

Sudah sekitar 15 menit Seungmin mencoba memasangkan rantai sepedanya, tapi sayangnya dia tidak berbakat dalam hal itu.

“Eommaaaaa, Appaaaaaa”

Seungmin frustasi dia merengek seperti anak kecil. Terlihat lucu memang, tapi untuk anak seuisa Seungmin perlu di pertanyakan juga sebenarnya.







“Biar aku bantu”

Disela rengekannya seseorang datang menghampiri Seungmin dan tanpa menunggu Seungmin mengizinkannya, dia langsung membenarkan letak rantai sepeda Seungmin.

Seungmin berhenti merengek dan memperhatikan orang yang sedang membenarkan rantai sepedannya. Orang yang tidak lain adalah Chan. Itulah kali pertama Seungmin bertemu dengan Chan, dan sejak saat itu, Seungmin mulai mengagumi Chan.

Cinta pada pandangan pertama itu ternyata benar ada –Seungmin 2k17

Dan seminggu kemudian saat kedatangan Chan ke kelasnya sebagai murid baru membuat Seungmin benar-benar terkejut, apalagi saat Chan duduk satu meja dengannya. Ingin rasanya Seungmin berteriak saat itu juga.

Tapi- sayangnya Seungmin harus menerima kenyataan bahwa Chan tidak ingat wajah Seungmin maupun pertemuan pertama mereka yang singkat seminggu yang lalu. Dan Seungmin sedikit merasa kecewa-

Begitu mungkin, alasan mengapa Seungmin sering salah tingkah saat di depan Chan. Kurang lebihnya karena dia menyukai Chan





“Kim Seungmin?”

Seungmin mengehentikan langkah kakinya saat dia sampai di depan pintu kelasnya.
Merasa namanya di panggil, perlahan Seungmin menoleh pada pemilik suara yang kini berdiri di belakangnya.

“K-kamu?”






















—Destiny—

Destiny [ChanMin] Completed √Where stories live. Discover now