Part 5

2.9K 380 29
                                    

—Destiny—







Chan membuka tirai jendela kamarnya dan menampakkan pemandangan langit pagi yang masih berawan.

Hari ini hari sabtu, dan itu berarti sekolah pun libur. Chan meneguk sedikit teh hangat dari cangkir yang sedari tadi dia pegang.
Pandangannya tertuju pada jalanan yang tidak terlalu besar di area perumahannya, di sana ada beberapa anak usia sekolah dasar mungkin, mereka sedang bermain sambil melempar tawa.

Sedikit Chan mengukir senyuman, sepertinya dia mendapatkan mood nya kembali setelah dia bertengkar dengan seseorang tadi malam.

Pertengkaran yang sudah sering terjadi sebenarnya, dan Chan sudah merasa biasa, tapi meski begitu tetap saja itu sebuah pertengkaran

Mood Chan akan langsung memburuk memang, namun tidak berlangsung lama, Chan hanya akan kehilangan mood nya paling lama satu hari penuh  dan akan segera menghubungi kembali kekasihnya itu untuk memperbaiki keadaan atau lebih tepatnya mempertahankan hubungan mereka.

Benar. Chan sudah memiliki kekasih. Dan mereka sudah bertahan selama 2 tahun. Namun, kini keduanya harus menjalani hubungan jarak jauh karena kepindahan Chan ke Korea, sedangkan kekasihnya itu masih tetap berada di Australia.

Chan menyimpan cangkir berisi teh hangatnya itu di meja nakas tempat tidur saat dia mulai duduk di tepi tempat tidurnya.

Chan meraih benda persegi panjang yang sering dia gunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang didalamnya. Chan mulai mencari kontak yang di beri nama “Mine” untuk menandakan bahwa itu adalah kontak kekasihnya dan mulai menekan tombol ‘Call’ saat itu juga.


Tuuuuuuut-







○○○








Sekitar pukul 4 sore, Seungmin dan Felix sedang berjalan di sekitaran perumahan yang dekat dengan pusat kota. Pasalnya mereka sedang mencari alamat dari salah satu siswa di sekolahnya.

“Ini nih yang aku nggak suka dari kakak kelas yang satu itu, kerjaannya nyuruh-nyuruh. Hih!”

Felix menggerutu sambil terus berjalan dan mengedarkan pandangannya pada setiap pagar-pagar rumah yang mereka lewati.

“Ini kita nggak salah alamat, kan Lix?”
Seungmin juga melakukan hal yang sama dengan Felix.

Mereka sudah berada di sekitaran perumahan itu hampir satu jam, tapi masih belum bisa menemukan si pemilik alamat yang mereka cari.

“Heran, itu rumah terpencil atau gimana? Dan lagi- ini perumahan mana ujungnya siiih?!”

Felix semakin kesal dan saat melihat ada kaleng bekas minuman yang tergeletak di dekat kakinya Felix pun menendangnya sembarang.



PLETAK



“AW!”

Felix dan Seungmin mengentikan langkah kakinya saat mendengar ringisan seseorang yang berada di balik pintu salah satu pagar rumah yang tidak jauh dari tempat Felix dan Seungmin berdiri.

Perlahan pintu gerbang yang semula terbuka setengahnya kini berhasil terbuka keseluruhan dan menampakkan seseorang dari balik pintu itu













“GAWAT!!!!”



























—Destiny—

Destiny [ChanMin] Completed √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang