Enigma - 9

2.4K 349 402
                                    

Hai, aku balik lagi bawa enigma nih :)Selamat membaca buat kalian semua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai, aku balik lagi bawa enigma nih :)
Selamat membaca buat kalian semua.

Part kali ini ada yang beda dari versi sebelumnya. So enjoy your reading!

***

Singto sudah pergi, dan Krist sendirian. Ia sudah terbiasa ketika weekend tidur sendiri, bahkan kemungkinan besar di asrama sendirian. Hanya ada Tuan Sanit yang memang menjaga asrama. Biasanya jika sudah seperti ini, Krist akan menghabiskan waktunya dengan membaca buku sambil merebahkan badan di atas kasur; bermalas – malasan.

Chimon, Pluem, dan Godt pun juga pastinya pulang ke rumah mereka masing-masing. Sebenarnya, Krist ingin pulang bertemu sang ayah namun, ia akan mengurungkan niatnya jika teringat orang yang membuatnya takut pulang.

Kini Krist terbaring di atas ranjang, sendiri, di malam yang gelap dan sunyi. Ia hanya membolak-balikkan badan mencoba mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Tidak seperti biasanya, ia akan terlelap setelah membaca buku atau hanya sekedar memejamkan mata, namun entah mengapa kali ini ia tak bisa tidur.

Perasaannya tidak nyaman. Ia terus berguling di atas tempat tidur. Hingga akhirnya Krist menemukan posisi yang enak untuk terlelap. Tubuhnya mulai rileks dan pikirannya kosong; benar-benar bersiap untuk istirahat.  Sungguh menenangkan, hanya suara jarum jam yang mengusik tak mengganggu.

Namun kesunyian itu seketika musnah ketika Krist mendengar suara ketukan di pintunya.

Tok... tok... tok...

Krist membuka mata, menggerutu kecil. Dalam benaknya, ia heran siapa yang bertamu tengah malam seperti ini. Ia sempat mengira jika asrama ini cukup sepi penghuni mengingat para siswa kebanyakan menghabiskan waktu libur dengan pulang ke rumah. Apa itu Tuan Sanit? Tapi untuk apa malam-malam?

Tok... tok... tok...

"Siapa?" teriaknya namun tak ada sahutan apapun.

Suara pintu itu kembali di ketuk. Mau tak mau, Krist turun dari ranjangnya. Berjalan menuju pintu, tak lupa ia membawa kunci dengan gantungan kura-kura miliknya. Ketika membuka pintu, hanya koridor gelap yang ditemuinya. Sekalipun ia menengok kanan kiri, tak ada siapapun yang dijumpa.

Helaan nafas terdengar dari mulut pria putih itu. Krist kembali menutup pintunya dan menuju ranjangnya. Kembali merebahkan badannya mencoba menutup mata. Namun, lagi-lagi suara ketukan pintu mengusiknya. Krist merasa takut sekarang, ini seperti adegan di film-film horor. Ia mencoba berfikir realistis. Apakah mungkin ada yang sedang jahil padanya? Mereka mengetuk pintu lalu bersembunyi dengan menahan tawa yang harusnya terpingkal-pingkal, atau ia sedang berimajinasi?

Tok... tok... tok...

Jelas, itu bukan imajinasi. Itu memang suara seseorang yang mengetuk pintu. Krist mulai ragu untuk membuka pintu itu kembali. Paranoid membayangkan ketika ia membuka pintu, maka sosok seram berdiri dihadapannya. Krist bergidik, memilih untuk mengabaikan ketukan pintu tersebut.

Enigma [SingKit X KongArt - Ongoing]Where stories live. Discover now