Enigma - 13

1.6K 244 297
                                    

a/n: Ini tyda serem bepp

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

a/n: Ini tyda serem bepp... Kali aja nemu clue. Semangaaattt! 😆

Kegiatan ekstrakurikuler hari itu memang sedang ditiadakan. Para dewan pengajar berkumpul untuk merapatkan sesuatu, jadilah seluruh siswa bebas melakukan aktivitas apapun yang digemarinya. Hampir keseluruhan, mereka memanfaatkan ini dengan tiduran atau sekedar berkumpul bertukar cerita di kamar asrama.

Informasi itu, Krist tahu. Jika saja Peck tidak mengatakan bahwa kelas ekstrakurikuler musik masih tetap berkumpul, Krist tidak akan sampai di ruang musik.

Peck picik, memanfaatkan jam kosong setelah banyak pertimbangan. Dia rasa, Krist mudah percaya dengan orang lain. Buktinya, ia ajak ke asrama pun dengan mudahnya mengiyakan, ia bilang kelas musik berkumpul pun dengan bodohnya Krist juga mengiyakan tanpa bertanya pada teman yang lainnya.

Langkah yang mudah bagi Peck, untuk menuntaskan rasa penasarannya. Apa Krist seorang male pregnant?

Apalagi, tubuh Krist yang menggoda dan wajahnya yang enak dipandang membuatnya semakin ingin merasakan Krist dibawah kungkungannya. Katakanlah jika Peck brengsek. Memang begitu kenyataannya.

Peck terkenal sering ganti-ganti pasangan. Itu alasan kenapa Godt maupun Singto tidak menyukai kedekatan Peck dan Krist. Godt memang mengenalkan Krist pada Peck karena jabatan Peck sebagai ketua klub. Namun siapa sangka jika Peck justru mendekati Krist seperti ada maksud lain.

Dan Godt, sejak tadi mencari Krist tapi tidak ketemu. Mumpung ada jam kosong, dia ingin menghabiskan waktu bersama Krist, si anaak baru yang membuatnya ingin terus menempel.

"Kalian lihat Krist tidak?" tanyanya pada siswa yang berlalu lalang di sepanjang koridor. Mereka menggelengkan kepalanya membuat Godt menghela nafasnya.

Kembali melangkah hingga ia berhenti saat netranya melihat Singto berjalan sendirian menuju asrama.

"Hey!" teriaknya. Tentu saja Singto dengar namun tak menggubrisnya karena dia punya nama. Godt mengejarnya hingga tangannya terulur menyentuh bahu Singto.

Tap!

Singto terhenti tapi juga tak membalikkan badan untuk sekedar menengok siapa yang memanggilnya. Dia hafal dengan suara itu.

"Kau tau dimana Krist?" tanya Godt.

"Tiap detikku berharga. Aku tidak akan menggunakannya dengan hal-hal yang tidak penting seperti itu!" ucapnya tanpa berbalik. Kemudian berlalu, meninggalkan Godt yang menatap punggungnya dengan cengo.

"Cih, benar-benar sial aku pernah berteman dengannya," gumamnya sembari berkacak pinggang.

.

.

.

Singto masuk ke dalam kamar asramanya. Maniknya menelisik setiap sudut ruang yang tampak dingin. Beralih pada tempat tidur Krist yang masih rapih. Ia rasa Krist belum kembali lagi ke asrama.

Enigma [SingKit X KongArt - Ongoing]Where stories live. Discover now