Epílogo

2.3K 246 5
                                    

"kau membuatku bahagia
di saat hati ini terluka"

suara merdu Eunha terdengar hingga kekamar dimana Jungkook dan anaknya tengah bermain.

Eunha akhir akhir ini sering sekali menyanyika lagu Berawal dari tatap itu, karna dirinya tengah mengingat masa masa dimana Jungkook sang boboi boy kerennya mengejar dirinya.

"Mihhh, mammm!" teriak Putra sulung Eunha yang ada di gendongan Jungkook sambil membawa mangkuk es krim yang tengah dimakannya

"Astaga Jeon Leonard, siapa yang ngebolehin kamu makan eskrim sebanyak itu heh?!" marah eunha, kaget melihat anaknya memakan Es krim, padahal baru seminggu anaknya itu sembuh dari flu

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Astaga Jeon Leonard, siapa yang ngebolehin kamu makan eskrim sebanyak itu heh?!" marah eunha, kaget melihat anaknya memakan Es krim, padahal baru seminggu anaknya itu sembuh dari flu

"Pih, papihhh" ucap Leo sambil menusuk nusukkan sendok eskrimnya ke pipi Jungkook

"Sayang, kasian Leo kalo engga dikasih. Yakan jagoan papih?" ucap Jungkook

Leo dengan polosnya mengangguk mengiyakan, bahkan tanpa menatap kedua orang tuanya. Ia terlanjur asyik dengan es krimnya.

"Mihh, dede - estim" ucap Leo sambil memberikan mangkuk es krimnya kepada Eunha

Pasalnya didalam perut Eunha kini sudah tumbuh hasil ketekunan Jungkook untuk yang kedua, tuan Jeon sangat amat tidak ingin bersabar masalah buat membuat anak.

"Es krimnya mamih simpan ya, dede belum mau. Nah sekarang Leo cuci muka sama cuci tangan dulu sama papih, trus kita makan siang deh" ucap Eunha, sambil mengambil mangkuk es krim anaknya, dan mencium pipi putra sulung nya itu.

"Jangan lupa cium yang versi dewasanya juga dong sayang" rajuk jungkook

"Ga! Sana cepet, ntar keburu dingin"

Jungkook mengerucutkan bibirnya tak tau umur, kemudian pergi sambir mencurahkan segala gerutuannya pada sang anak, Eunha hanya tersenyum melihat interaksi Ayah dan anak itu. Tangannya terulur mengelus perutnya yang membesar, karna sudah memasuki bulan ke 7.

"Sayang, nanti kamu juga main sama kaka, mamih sama papih ya. Uh mamih ga sabar deh" gumam Eunha

****

Setelah Leo tidur di kamar yang ada disamping kamar tidur Eunha dan Jungkook, kini kedua pasutri itu sedang menyalurkan kasih sayang untuk calon buah hati mereka yang kedua.

"Ayo putri cantik nya papih, cepetan keluar papih gemes nih pengen liat duplikat nya mamih" Ucap jungkook menciumin perut Eunha, bahkan tuan Jeon itu menyingkap kaos tidur Eunha, untung sudah sah.

"Papih gasabaran ya sayang? Padahal dua bulan lagi kamu ketemu kita semua" timpal Eunha, sambil mengelus lembut kepala Jungkook yang masih setian menciumin perutnya.

"Sayang" ucap Jungkook menatap Eunha dalam

Dan dibalas tatapan tanya oleh Eunha sendiri. Jungkook mensejajarkan duduknya, dan merengkuh Eunha kedalam pelukannya.

"Makasih ya, udah jadi ibu yang hebat buat Leo dan buat Luna. Aku bahagia hidup sama kamu" ucap Jungkook menciumin puncak kepala Eunha

"Aku juga ya, makasih kamu mau terima aku apa adanya. Untung dulu aku ketemu kamu" jawab Eunha terkekeh, mengingat masa masa dirinya begitu menyebalkan, jika bertemu Jungkook. Bahkan dirinya yang telah memaksa Jungkook berciuman karna Jimin mengejar dirinya.

"Ah, jadi nama baby nya Luna?" tanya Eunha selanjutnya.

"Iya, Namanya Jeon Luna " ucap Jungkook

"Kamu males mikir nama lain atau gimana sih yang?"

Jungkook hanya terkekeh menanggapi itu, dan Eunha yang melihatnya pun ikut tertawa. Sebahagia ini dirinya hidup bersama Jungkook, yang bahkan tak pernah ia bayangkan sebelumnya, jika ia bisa membangun rumah tangga seindah ini bersama Jungkook, Leo dan baby Luna.

Main HatiDove le storie prendono vita. Scoprilo ora