6

20.4K 2.6K 67
                                    

Renjun terbangun disaat hari sudah mulai gelap, tak ada seorang pun yang menemaninya dikamar.

Ia mulai bertanya tanya dalam pikirannya, dimana orang orang? Mengapa tak ada yang membangunkannya?

Renjun memilih bangkit dari kasurnya dan membersihkan diri.

Perasaannya sekarang sudah tak seburuk kemarin, demamnya sudah turun dan badannya juga sudah tak begitu nyeri. Hanya kepalanya yang masih sedikit sakit.

Setelah selesai dengan urusan membersihkan diri, renjun segera menuju dapur dan menemukan Kun disana.

"Ge, sedang apa?" Renjun mendudukan diri di kursi meja makan, tepat diseberang kun yang sedang memotong wortel.

"Sudah jelas kan? Gege sedang memotong wortel untuk makan malam." Jawab kun santai

"Hm, kemana yang lain ge?"

"Maksudmu Jeno dan Jaemin?"

"Aku bertanya kemana member dream dan u, bukan hanya pasangan itu." Ucap renjun sedikit kesal.

"Santai saja, tak usah terbawa emosi begitu."

"Aku tidak terbawa emosi ge, jadi kemana mereka semua?"

"Mark dan haechan berada di dorm 127, Jisung dan Chenle bermain game di kamar. Dan ekhm- Jeno dan Jaemin keluar mencari udara segar."

"Ohh, hari apa sekarang hyung?"

"Jumat. Ada apa?"

"Itu memang hari kencan mereka. Haha" ucap renjun dengan senyuman yang terlihat dipaksakan dan tawa nya yang terdengar sangat fake.

"Renjun.. kau baik? Jangan terlalu dipikirkan."

"Akan kucoba ge, dimana Ten Hyung?"

"Aku disini. Ada apa?" Ten muncul dari kamarnya dengan handuk ditangan.

"Tidak. Aku hanya penasaran."

Ten menaruh handuk nya dan mengambil tempat disebelah renjun. Ia memegang dahi renjun untuk memeriksa keadaannya.

"Sudah merasa lebih baik?" Tanya ten lembut.

"Hm, terima kasih hyung, ge sudah menjaga ku."

"Bukan kami yang menjaga mu. Jaemin dan jeno lah yang menjagamu." Jawab ten sambil mengupas apel.

"Hyung, kau sudah berjanji padaku untuk tak membiarkan mereka menjengukku."

"Kau tau ren? Kami sudah berusaha kemarin, jaemin hampir saja mendobrak pintu kamarmu dan jeno. Mana mungkin aku membiarkan dia mendobraknya, bisa kacau dorm kita ini."

"Benar kata kun, dia terlihat sangat emosi saat kami menyuruhnya untuk tak bertemu denganmu tadi." Tambah Ten.

"Jeno lebih parah. Dia hanya diam dan menatap kami tajam, kurasa jika kita menahan mereka lebih lama Jeno bisa saja melelehkan kita dengan tatapannya yang seperti laser itu."

"Kun, kau berlebihan."

"Sudahlah hyung, ge. Aku tak mau mendengarnya lagi."

"Kami hanya berbicara fakta ren." Ucap Kun.

"Ya aku tau, mengapa mereka sangat perhatian padaku hyung, ge? Aish kalian memberiku harapan!." Omel renjun yang sekarang sudah menenggelamkan wajahnya di lengan kurusnya.

"Hei, kami tak memberimu harapan. Kau yang memberi harapan pada dirimu sendiri." Ucap ten tak mau disalahkan.

"Terserah."

Mereka terdiam cukup lama hingga renjun mendengar suara pintu dorm terbuka. Disana tampak manager hyung yang berjalan menghampiri mereka bertiga.

"Bagaimana keadaanmu ren?" Tanya nya pada renjun.

"Aku baik hyung, hanya sedikit pusing."

"Jaga kondisimu. Kau kan sudah tau, kita akan mulai latihan untuk comeback dream, bisakah kau menjaga kesehatanmu?"

"Ya aku tau, maafkan aku hyung. Lain kali aku akan lebih berhati hati. Ya tentu aku bisa."

"Bagus, hyung pergi. Kun, Ten jaga adik kalian."

"Ya hyung." Mendengar jawaban kompak ten dan kun, manager hyung pun pergi dari dorm U dan dream.

"Kau dengar ren? Jaga kondisimu. Jangan sampai perasaanmu mempengaruhi kinerjamu."

"Iya hyung iya, lucas ge mana? Jungwoo hyung juga. Aku tak melihat mereka seharian ini."

"Mereka sedang didorm 127, mereka bosan disini katanya." Jawab Ten.

Mereka lagi lagi terdiam, keadaan hening itu dipecahkan oleh suara langkah kaki dari chenle dan jisung.

"Gege, aku lapar..." lapor chenle pada Kun.

"Aku juga lapar hyung." Timpal jisung.

"Lalu?" Tanya ten

"Ya kami mau makan hyung" ucap jisung menahan kesal.

"Sabar, sebentar lagi gege masak, aku masih memotong cabai." Ucap kun sabar.

"Iya hyung ditunggu, bagaimana keadaanmu hyung?" Tanya jisung pada renjun.

Renjun menghela napas lelah, ini sudah pertanyaan kesekian hari ini. ia bosan menjawabnya.

"Baik."

"Kau tampak tak baik ge." Chenle tak puas dengan jawaban renjun.

"Aku baik bocah bocah, tak perlu khawatir." Ucap renjun

"Kami tidak. Tapi haechan hyung dan mark hyung yang khawatir. Mereka membombardir kami dengan pesan pesan yang menanyakan kabarmu."
Jelas jisung

"Jawab saja aku baik."

"Sudah kami lakukan. Tapi mereka tak percaya dan memilih datang ke dorm nanti malam."

Renjun tersadar, dan menjadi panik. Bagaimana ia menghindari pasangan satu itu? Belum lagi pasangan NoMin yang akan selalu sedorm dengannya. Ia baru berpikir sekarang.

Melihat kepanikan renjun, ten segera mengelus pundaknya pelan dan berbisik.

"Tak perlu khawatir. Bersikap seperti biasa saja, namun tak usah terlalu dekat dengan mereka."

Bahu renjun melemas dan ia merespon ten dengan anggukan dan senyuman tulusnya.

TBC.

Thirdwheel ; [00 Line + MARK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang