14

22.1K 2.5K 652
                                    

Renjun menangis berjam-jam semalam, hingga rasanya matanya sudah tak bisa memproduksi air mata lagi.

Semalam renjun benar benar mendatangi kamar Chenle dan Jisung, ia benar benar minta ditemani makan oleh dua adiknya itu.

Renjun lagi lagi memasak mie instant dengan rasa pedas yang keterlaluan. Chenle dan Jisung hanya bisa menatap kakak mereka sedih.

Mereka tau sekarang, pelarian renjun dari kesedihannya adalah dengan makan makanan pedas.

Berulang kali mereka mencoba memberhentikan renjun untuk memakan mie super pedasnya itu, tetapi mereka selalu berakhir gagal karena renjun akan merengek atau menangis seperti anak kecil.

.
.
.

Renjun POV

Aku terbangun dari tidurku di jam 8 pagi. Perutku sudah sepenuhnya membaik, hanya saja rasa pusing lagi lagi menghantam kepalaku.

Perlahan, aku mencoba untuk bangkit dan melangkah menuju kamar mandi. Dorm terlihat sangat sepi, kesempatan ini aku gunakan untuk berlama lama dikamar mandi.

Berendam di bath up, menyalakan lagu dan lilin aroma therapy, semuanya kulakukan. Dan itu semua sukses menjernihkan pikiranku yang kacau dari semalam.

Jujur perkataan haechan dan perlakuan mark hyung kemarin masih menjadi hal yang paling aku kecewakan dan membuatku pusing.

Aku merasa kehilangan, ya, kehilangan sifat mereka yang dulu selalu positif terhadapku dan tak pernah berpikiran jelek kepadaku.

Mereka yang dulu sangat perhatian sudah hilang ditelan bumi. Dan apa yang bisa kulakukan? Menunggu semua kembali pada posisinya.

Puas berendam, aku segera mengenakan pakaian yang sudah kusiapkan. Hanya kaos polos, hoodie orange dan celana gelap yang super nyaman.

Dorm masih sama sepinya, kemana semua orang? Aku mulai mengabsen hyungku satu persatu

Jungwoo hyung? Sibuk dengan 127
Lucas, Ten, dan Kun hyung? Sibuk dengan unit baru NCT
Chenle, Jisung? Kemungkinan masih tidur.
Jeno dan Jaemin? Mungkin berkencan.

Lagi lagi hatiku merasa panas dan tak nyaman saat memikirkan bahwa pasangan itu sedang asik berkencan tanpa memikirkan perasaanku sama sekali.

Aku melangkah menuju dapur, mengambil segelas susu di kulkas dan setangkup roti untuk sarapan. Lalu duduk di meja makan. Sendirian.

Sendirian dan hening adalah musuh terbesarku, karena disaat itulah aku akan mulai berpikiran macam macam dan malah melukai perasaanku sendiri.

Seperti saat ini, aku berakhir dengan melamun dan pikiran pikiran mengenai Mark hyung, Haechan, Jeno dan Jaemin muncul begitu saja.

"Jaemin! Jangan cium cium, masih ramai.." ucap Jeno pelan pada Jaemin yang sibuk ingin menciumnya dipipi.

"Aish.. dasar, iya iya aku tak akan menciummu. Selamanya." Jaemin merajuk

Cup

"Jangan merajuk, kau semakin imut saat merajuk begitu." Jeno tiba tiba mencium bibir Jaemin singkat. Yang menghasilkan senyuman lebar Jaemin.

Thirdwheel ; [00 Line + MARK]Where stories live. Discover now