Big Storm (1)

2.4K 94 1
                                    

Follow dan vote ya 😅
Selamat menikmati 😎

Eh, VOTE dulu dong sebelum baca, biar gak lupa. Caranya, pencet logo bintang yang di bawah ya. Pleaseee....
Tiap chapter yaaa...
Nanti ceritanya di update terus deh...
Sangkiuuu...

+++

"Gimana yah?" Tanya Dina sepulang suaminya dari kantor. Dia berniat meminjam uang di kantor buat merenovasi rumah mereka.

"Dapet 50 juta nda" jawabnya setelah melepaskan dasi yang terikat di lehernya. Dina segera mendekati dan membantu lelakinya itu.

"Jadi?" Tanya Dina agak ragu

"Sayang ya?" Balas Jo ikut ragu

"Iya.... Hmmmm...." Dina kini ikutan pusing."Udahlah. Jual mobil nda aja" usul Dina praktis.

"Janganlah sayang. Nanti kalau kemana2 susah. Kan sudah mau 5 anak kita ini"

"Hmmm... Iya. Naik becak bisanya" ledekku membuatnya terkekeh. "Ya sudahlah. Kita masih punya beberapa tahun buat nabung rumah" kata Dina mencoba menenangkan suaminya. Jo merasa bersyukur punya istri yang tidak banyak menuntut urusan ini.

"Itulah kenapa aku selalu sulit move on dari kamu sayang" ujar Jo meraih pinggung istrinya dan menempelkan pada dirinya.

"Masa?" Tanya Dina agak malu.

"Hmm.... Diluar sana banyak yg lebih cantik, lebih seksi, lebih mulus, tapi gak ada yang lebih ngerti aku dalam kondisi seperti ini selain kamu"

"Owwwh.... So sweeet" puji Dina dengan puppy eyes lalu memeluk suaminya.

"I love you sayang"

"Ailopiuuutu sayang" Jo mengusap2 punggung istrinya memberikan kenyamanan.

Usai mandi beres2 merekapun duduk sandaran di ranjang. Dina menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya yang sangat nyaman.

"Sayang, kalau kita pakai tabungan kita aja gimana", usul Jo tetiba dan dijawab Dina dengan kepalan tangan dan ditunjukkannya pada Jo tanpa merubah posisi rebahannya.

"Ooh, OK. Sayang... Nanti kalau kita punya uang. Kita bikin rumah yg besar, teruuus tingkat 3 teruuus banyak kamarnya...." Jo mengandai2.

"Gak mau ayah. Rumah sederhana aja yah. 1 lantai aja. Kamarnya 4 aja. 1 kamar kita, 2 kamar anak2, 1 kamar tamu. Udah gitu aja"

"Ya nanti kalau uangnya banyak sayang. Kan bagus tu"

"Enggak mau, udah segitu aja. Gak usah besar2, yang penting nyukup, aman, nyaman. Nanti ayah nyesel lo bangun rumah gede2"

"Kenapa gitu?"

"Nantikan anak2 bakal keluar dari rumah ini yah. Yang ada malah jadi sarang hantu. Udah gini aja dah bagus. Asal dirawat"

"Hmmm nda mah"

"Nda gak mau sibuk beresin rumah yang gak ada orangnya. Sepi. Lebih baik halamannya yang luas, tanamin buah2 yang banyak, bikin kolam, bikin kebun sayuran. Nanti kalau anak2 datang kan bisa bakar ikan, masak bareng, panen buah.... Senengnya...." Jelas Dina menerawang.

"Kamu gak mau investasi emas apa berlian gitu sayang?" Tanya Jo.

"Kamu mau beliin?" Tanya Dina balik

"Ya maulah, kalau ada uangnya" hahaha.... Merekapun tertawa. Malam penuh dengan hayalan.

Sebenarnya Dina sudah memiliki usaha di kampusnya tanpa sepengetahuan Jo. Saat remunerasi uang lalu dia menginvestasikan dalam bentuk kantin yang ada di fakultas sebrang.

SUDDENLY MOMMYWhere stories live. Discover now