Debate

2.1K 102 2
                                    

Follow dan vote ya 😅
Selamat menikmati 😎

Eh, VOTE dulu dong sebelum baca, biar gak lupa. Caranya, pencet logo bintang yang di bawah ya. Pleaseee....
Tiap chapter yaaa...
Nanti ceritanya di update terus deh...
Sangkiuuu...


+++

"Dengarkan ayah dulu!" Marahnya karena Dina tidak menghiraukannya. Mendapatkan ekspresi Dina yang hanya berkedip seolah tak percaya Jo pun melemah.

"Maaf maaf... Bukan begitu maksud ayah" katanya menyesal lalu melepas genggamannya dan memeluk Dina lembut. Dina seketika memberontak dan mendorong Jo. Dia teringat gambar yang tadi siang didapatkannya. Menjijikkan.

"Jangan pernah coba2 sentuh sedikitpun tubuhku dengan tangan kotormu" ancam Dina dengan pelan dan penuh penekanan.

"Apa maksud nda ngomong gitu?"

"Apalagi? Aku sudah tau semuanya. Tidak perlu kau tambah kebusukanmu dengan berbohong padaku" jawab Dina lalu kembali mencari daster sekaligus pakaian kerjanya untuk besok. Dia tidak ingin bolak balik menemui mahluk yang sangat tidak dia inginkan kehadirannya.

"Sebegitu bencinya kah kamu nda?" Dina tidak menjawab. "Hanya karena ini kamu tidak sudi ku sentuh? Aku masih tetap suamimu, ayah anak2mu"

"Terserah kamu mau ngomong apa" jawab Dina santai.

"Kamu mau kemana? Kamu mau pergi meninggalkanku?" Dina masih memilih bajunya. Begitu slesai dia balik kanan namun sayang pintunya dihalangi Jo.

"Minggirlah" jawab Dina mencoba tenang.

"Tidak sebelum kita bicara"

"Ok, bicaralah. Bukankah dari tadi hanya suaramu yang meemnuhi suara kamar ini"

"Duduklah"

"Bicaralah, jangan terlalu banyak basa basi" jawab Dina mengibas Jo dari depanny.

"Baiklah" jawabnya menyerah, dia tidak mau semakin lama.

"Apa?" Tanya Dina kemudian saat melihat jo sudah duduk ditepi ranjang menundukkan kepalanya.

"Ayah minta maaf nda. Ayah mengaku ayah salah. Ayah menyesal..." Hening. "Ayah... Ayah akan meninggalkannya" katanya kemudian dan diam. Karena tidak mendapat respon Jo pun mengangkat wajahnya dan menatap Dina yang hanya diam disana.

"Maafin ayah nda"

"Udah?"

"Jadi?"

"Ya dah. Kamukan cuma mau bicara. Sudah ku dengarkan bukan"

'apa maksudnya?'

"Jangan seperti itu nda. Ayah sungguh2"

"Jadi maunya apa sih?"

"Maafin ayah" pintanya kembali.

"Ok" jawabnya singkat. "Sudahkan" dan Dina keluar.

"Kenapa keluar nda. Nda mau kemana. Tidur disini saja sama ayah"

'Huh.... Ngimpi aja sana' fikir Dina geram dan langsung menuju kamar tamu. Beruntung, mama papanya sudah pulang. Kalau tidak? Bisa semakin kacau.

"Ndaa..., Ndaa..." Ketuk Kakak di kamar orangtuanya. "Ehmmm... Ada apa kak?" Jo membuka pintunya.

"Loh, ada ayah. Kapan balik yah"

"Semalam. Ada apa kak?"

"Bunda mana?"

"Emmm... Gak dikamar kakak?"

"Enggak"

"Di kamar tamu mungkin" jawab Jo lalu menuju kamar tamu dan mengetuknya. "Nda... Ndaa...." Tidak ada jawaban. "Ndaa Kakak nyariin ni"

SUDDENLY MOMMYWhere stories live. Discover now