13 "TIMELESS"

56.8K 2.5K 61
                                    

S E L A S A 3 0 / 1 0 / 2 0 1 8

~ ~ T I M E L E S S ~ ~

MOBIL yang dikendarai Aryo telah sampai diarea sekolah. Kini mobil itu telah terpakir manis diarea pakiran mobil. Baik Aryo maupun Alliya masih diam didalam mobil sambil menunggu jam masuk kekelas.

Mereka datang terlalu awal, karna Aryo harus melapor pada pihak sekolah. Saat Aryo mau mengantar Alliya kekelasnya, Alliya menolak. Ia mengatakan ia akan menunggu dimobil saja dan jadilah Aryo juga menemani sepupunya didalam mobil. Lagian kelas mereka bersebelahan.

"Kenapa loh gak mau turun sih Al? Tinggal 15 menit lagi loh?" Tanya Aryo setelah melihat jam tangannya dipergelangan kirinya.

"Malas." Jawab Alliya singkat.

Bohong jika hanya itu saja alasan Alliya dan Aryo tahu itu semua. Mungkin karna mereka sama sama anak tunggal, lalu memiliki umur yang sama makanya mereka cukup dekat dari pada sepupu sepupu mereka yang lain.

"Malas ketemu mantan loh?" Tebak Aryo.

Alliya menatap Aryo dengan tatapan teduh miliknya. Aryo sangat mengetahui tentang dirinya, tidak ada yang bisa Alliya tutupi dari Aryo.

"Hem." Jawab Alliya.

"Kenapa malas? Lagian loh yang putusin Al. Bersikaplah biasa saja. Jangan menunjukan kalau kamu kehilangan dirinya." Ucap Aryo dengan tegas sebelum keluar dari mobil Alliya.

Alliya menatap langkah Aryo yang berjalan memutar mobilnya, menuju pintu disampingnya. Aryo membuka pintu Alliya sebelum mengambil tas yang ada dipangkuan Alliya.

"Ayo aku antar." Ucap Aryo sambil mengulurkan tangannya pada Alliya.

Alliya tidak ingin menggunakan tongkatnya, jadi mau tidak mau Aryo harus membantu sepupunya.

"Yeh, ikhlas gak nih?" Tanya Alliya sebelum mengeluarkan kaki kirinya dan perlahan lahan mengeluarkan kaki kanannya dengan bantuan kedua tangannya.

"Ikhlas Al. Sangat ikhlas gue." Ucap Aryo dan mendapat senyuman dari Alliya.

Alliya berdiri dengan bantuan Aryo, sebelum ahkirnya Aryo menutup pintu mobil Alliya dan menguncinya. Aryo membantu Alliya perlahan, hingga langkah mereka terhenti. Bukan karna Aryo, tapi karna Alliya yang memberhentikan langkah mereka.

"Ada apa? Ini masih jauh Al?" Tanya Aryo dan hanya mendapat jawaban diam dari Alliya.

Aryo menghembuskan nafasnya dan menatap kearah yang sama dengan yang ditatap oleh Alliya. Pria tinggi, sedang menatapnya atau lebih tepat sedang menatap Alliya dengan tatapan yang tidak bisa Aryo jelaskan.

Aryo menatap pria itu yang mulai melangkahkan kakinya. Perlahan namun pasti, hingga ahkirnya pria itu sudah berdiri dihadapan Alliya. Aryo tersenyum tipis saat melihat nama yang terterah dengan jelas dikemeja putih.

LANGIT

"Al ayo?" Ucap Aryo dengan santai padahal Aryo melihat pria yang bernama langit tersebut baru saja ingin membuka mulutnya.

"Al?" Panggil Aryo lagi dengan senyuman diahkir ucapannya karna melihat Langit yang menatapnya dengan tatapan tidak suka.

Ia, tatapan tidak suka. Apalagi tangan Aryo dengan manis menempel dengan tangan Alliya.

"Hem_" Kini Langit berhasil mengeluarkan suaranya.

Langit mengahlikan tatapannya dari tangan Alliya dan Aryo. Langit kini kembali menatap Alliya dengan senyum yang terbit dibibirnya.

TIMELESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang