16 "TIMELESS"

53.3K 2.4K 31
                                    

J U M A T 0 2 / 1 1 / 2 0 1 8

~ ~ T I M E L E S S ~ ~

"EMPAT menit tiga puluh detik." Ucap Alliya dengan dingin dan seketika pria itu langsung sadar dari lamunannya yang cukup memakan waktu.

Pria itu diam karna untuk pertama kalinya ia melihat mata Alliya yang berkaca kaca dengan tatapan benci setelah mereka sudah berpisah cukup lama.

"Al, aku turut berduka atas kepergian mama kamu. Aku minta maaf karna aku tidak bisa datang saat itu karan_"

"Empat menit." Ucap Alliya dengan nada yang masih dingin, namun dengan kontak mata yang sudah Alliya putuskan.

Pria itu yang tahu maksud Alliya langsung mengganti topik pembicaraannya.

"Aku kemari ingin bilang kalau aku bukanlah orang yang baik Al, bahkan mungkin semua kenangan yang berkaitan dengan aku hanya kesedihan untuk kamu. Aku tahu gak seharusnya aku bicara seperti ini sama kamu, tapi Al_bisakah kita menjadi teman. Hem_kamu bisa menghubungi aku kapanpun aku akan selalu ada. Kamu perempuan yang baik Al, aku yakin kamu akan menemukan pria yang lebih baik seratus persen dari pada diriku."

"Dua menit."

"Al?"

"Satu menit, 40 detik."

"Alliya?"

Alliya tertawa pelan saat mendengar panggilan pria yang tidak lain adalah Langit. Panggilan yang Alliya dengar saat ini sangat berbeda dari biasanya. Panggilan ini  terlalu lembut jika digunakan Langit untuk Alliya, bahkan mungkin Alliya bisa menghitung berapa kali Langit memanggilnya dengan suara lembut seperti itu.

"Aku berterima kasih karna semua ucapan kamu, tapi semuanya sudah terlambat. Kalimat yang kamu ucapkan sudah terlambat. Semuanya sangat terlambat untuk aku dengar sekarang dan harusnya kamu mengucapkan kata maaf bukan kata kata yang hanya akan membuat aku kembali tersakiti." Ucap Alliya dengan nada datar tanpa emosi.

"Aku tahu, aku tahu aku terlambat_"

"Kamu tahu dengan benar , jadi seharusnya kamu tidak perlu kesini hanya untuk mengucapkan kalimat yang sama sekali tidak akan pernah berharga dalam hidup aku sekarang. Kamu hanya boleh mengucapkan kata maaf, tidak lebih karna semua ucapan kamu hanya akan kembali membuat aku terluka. Ucapan kamu gak akan pernah bisa aku percaya." Ucap Alliya sebelum memutar tubuhnya dan kembali berjalan.

"Aku gak pernah ingin menyakiti kamu, percayalah. Tidak pernah ada dipikiran aku untuk menyakiti kamu. Aku hanya_"

"Kamu gak akan pernah sadar kak kalau kamu sangat menyakitkan aku. Kamu gak akan pernah sadar karna kamu gak pernah mengenal aku dan kamu gak perlu sadar akan hal itu. Karna gak akan pernah ada waktu lagi untuk kamu mengenal aku. Kamu membuat aku jadi perempuan bego. Kamu membuat aku lebih tersakiti jika kamu muncul dihadapan aku lagi." Ucap Alliya dengan cepat dan membuat Langit  terdiam.

"_" Langit dapat menebak kalau Alliya menangis karna ia melihat pundak Alliya yang begetar.

"Tanpa sadar kamu mempermainkan perasaan aku kak, kamu membuat aku_" Alliya terdiam sejenak sebelum kembali membuka mulutnya. "Kamu membuat aku membenci diriku sendiri . Kamu berhasil membuat aku tidak menyukai diriku sendiri. Kamu berhasil membuat aku menjadi perempuan yang paling bego diantara perempuan bego diluar sana." Ucap Alliya lagi.

"_"

"Kamu membuat Alliya membenci Alliya. Hah_kamu sangat hebat dan aku harap aku gak akan pernah bertemu kamu lagi. Aku harap ini terahkir kali kita bertemu karna jika kita bertemu lagi aku gak akan bisa menahan diri aku untuk tidak bersikap kasar sama kamu." Ucap Alliya sebelum benar benar hilang dibalik pintu yang tertutup sanagt rapat.

TIMELESS (END)Where stories live. Discover now