24 "TIMELESS"

46.1K 1.9K 10
                                    

S A B T U 1 0  / 1 1 / 2 0 1 8

~ ~ T I M E L E S S  ~ ~

"Kemana aja sih Gin? Aku cariin dari tadi kok kamu tiba tiba ilang. Katanya mau kerja tugas?" Ucap Alliya dengan kesal saat melihat Gina yang baru saja masuk kekelas dengan santai.

"Ketoilet Al, masa aku ketoilet harus nunggu kamu." Jawab Gina sebelum menunjukan senyuman manisnya.

"Tapi kok lama banget?"

"Kenapa sih Al? Tadi aku sakit perut, makanya aku lama. Kalau aku nunggu kamu keburu keluar." Ucap Gina dengan santai tanpa menghiraukan pria yang duduk disamping Alliya_Ray yang menatapnya.

"Yah gak papa sih, tapi maksdu aku bilang Gin. Udah ponsel kamu, kamu tinggal ditas." Ucap Alliya.

"Yah sorry deh, tadi aku benar benar gak bisa nahan." Ucap Gina sebelum menatap Ray.

"Ray pergi deh, aku mau duduk. Ini kursi aku, cepat sana pergi. Aku mau duduk sekarang." Ucap Gina dengan nada santai, yah karna Gina sudah cukup dekat dengan Ray seperti Alliya sama Ray. Mungkin?

"Santai kali Gin, ini juga mau pergi kok. Lagi dapet yah?" Ucap Ray sebelum berdiri dari tempat duduk Gina.

"Kalau ia kenapa? Masalah?" Tanya Gina setelah duduk dikursinya.

"Yah gak papa sih, kalau aku tahu kamu dapet yah aku lebih hati hati aja. Takut kamu tiba tiba terkam aku." Ucap Ray dengan nada bercandanya.

"Kampret banget sihloh Ray, dipikir aku apa? Singa? Harimau? Niat banget aku terkam kamu." Ucap Gina sebelum membaringkan kepalanya diatas mejanya sambil mengcekram kemeja putihnya dengan posisi tangan memeluk perutnya.

"Yah kali. Loh kan ag_"

"Kamu gak papa Gin?" Tanya Alliya lembut yang sadar kalau sepertinya Gina memang sedang dapet, bukan hanya untuk menjawab ledekan Ray.

"Hem_" Jawab Gina pelan namun Alliya tahu kalau sahabatnya sedang menahan rasa sakit bulannya, karna ia juga sering mengalaminya.

Sebenarnya Gina sudah dapet dari pagi pas awal berangkat sekolah, namun baru kerasa sakit sekarang. Kalian pasti tahu donk bagaimana rasanya bulanan. Sangat sakit,,.

"Yah, benaran sakit? Gimananih? Mau aku minta surat izin sama guru? Atau mau aku belikan obat? Ah_atau keuks? A_." Tanya Ray dan ditatap tajam oleh Alliya karna Ray yang terlalu berisik.

"Mau pulang aja Gin? Biar aku minta surat izin sama guru piket?" Tanya Alliya lembut sambil menepuk pelan punggung Gina, seperti yang sering Mbok lakukan pada Alliya kalau ia juga mendapatkan bulanan.

"Gak usah_aku dis_disini aja."

Alliya dan Ray saling menatap, seakan saling bicara dengan tatapan mata mereka.

"Ray, kamu antar Gina pulang deh sekalian beresin barang barangnya biar aku yang minta izin sama guru piket." Ucap Alliya sebelum berdiri dari kursinya dan keluar dari belakang kursi Gina.

"Kalau aku sama Gina, kamu sama siapa?" Tanya Ray yang memang pada awalnya Alliya dijemput sama Ray, karna mobil Alliya kemarin masuk bengkel habis pulang dari rumah Gina karna masalah mesin.

"Aku pulang pakai mobil Gina aja, gampang kok. Lagian ini jam terahkir, sekalian aku minta surat izin buat kamu biar gak masuk lagi." Ucap Alliya dan didetik selanjutnya Ray menggukan kepalanya.

"Yah udah aku keguru piket dulu. Beresin tuh barang Gina, jadi pas suratnya udah ada gak perlu nunggu lama lagi. Kasian Gina." Ucap Alliya sebelum pergi meninggalkan Gina dan Ray.

TIMELESS (END)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu