28 "TIMELESS"

43.8K 1.8K 35
                                    

M I N G G U 1 8 / 1 1 / 2 0 1 8

~ ~ T I M E L E S S ~ ~

"LEPASKAN!" Alliya berteriak dengan mencoba melepaskan pergelangan tangannya yang ditarik oleh pria yang berjalan didepannya_Langit.

"_"

"LEPASKAN! LEPASKAN,,"

"_"

"AKU BILANG LEPASKAN!" Untuk sekian kalinya ahkirnya permintaan Alliya dituruti. Langit melepaskan tangan Alliya saat sudah sampai ditaman belakang sekolah yang sepi.

"Al_"

"Kamu membelanya? Kenapa? Kenapa kamu melarang aku mengatakannya? Ah aku tahu_" Alliya menatap Langit dengan tatapan membenci. "Kamu takut kalau semua orang juga akan tahu siapa kamu?" Tanya Alliya dengan nada meremehkan.

"Apa maksud kamu Al? Ada apa dengan kamu. Kamu mempermalukan diri kamu sendiri, jika kamu melakukan hal itu!" Ucap Langit namun dihiraukan oleh Alliya yang sudah menatap kearah lain.

"_"

"Al_"

"Mempermalukan?" Tanya Alliya mengulang satu kata yang dikeluarkan oleh Langit. "Siapa yang mempermalukan diriku? Justru aku ingin mempermalukan dia dan KAMU! AKU INGIN KALIAN HANCUR! AKU INGIN KALIAN MALU SEUNUR HIDUP KALIAN! AKU INGIN KALIAN MERASAKAN APA YANG AKU RASA! AKU_"

"LAKUKAN AL! LAKUKAN!" Teriakan Langit berhasil menghentikan teriakan Alliya.

"_"

"Silahkan Al, aku gak akan melarang kamu untuk melakukan apapun sama kami. Justru aku senang jika kamu melakukan itu, setidaknya aku gak merasa takut ataupun merasa bersalah sama kamu lagi. Silahkan Al_tapi aku mohon, lakukan dengan hal yang gak akan membuat kamu mempermalukan diri kamu sendiri. Dengan kamu seperti tadi, itu akan membuat Anne senang. Dia ak_"

"Bukankah kamu juga akan senang kalau aku mempermalukan diri aku didepan orang banyak? Bukankah kamu akan bahagia melihat kehancuran aku!"

"AL_"

"TANPA PERSETUJUAN KAMU AKU JUGA AKAN MEMBALAS SEMUA YANG KALIAN LAKUKAN SAMA AKU! TANPA IZIN KAMU AKU MEMBUAT KALIAN HANCUR. Aku gak akan pernah mengizinkan kalian hidup bahagia sedetikpun mulai saat ini dan aku akan buat rasa bersalah kamu! Rasa takut kamu, gak akan pernah hilang. Ingat itu. Aku akan selalu membuat rasa itu ada dalam kehidupan kamu, begitu juga pacar kamu itu! Sampai matipun rasa itu gak akan hilang. Aku akan pastikan hal itu!" Ucap Alliya dengan nada sinis sebelum memutar tubuhnya dan melangkahkan kakinya.

"Kalau kamu seperti ini, maka semua yang kamu ucapakan gak akan pernah terjadi Al. Semua hanya akan menjadi abu, tanpa sempat menjadi arang." Ucapan Langit menghentikan langkah Alliya yang baru beberapa langkah.

"_"

"Aku yakin kamu sudah mendengar semuanya Al. Bagaimana keluarga Anne mempermainkan keluarga kamu? Bagaimana mereka menutupi segalanya dengan kekayaan mereka? Bagaimana semuanya bisa tidak terlihat oleh pihak manapun? Bagaimana bisa tuntutan kalian dibatalkan. Kam_"

"Kamu pikir aku takut?" Tanya Alliya sebelum memutar tubuhnya.

"_" Langit kembali melihat dengan jelas kalau Alliya menangis_Alliya kembali menangis dihadapan Langit.

"Aku gak akan pernah takut apalagi menyerah untuk membalaskan semua yang kalian lakukan sama aku, terutama pacar kamu yang tidak memiliki hati itu! Apa kalian pikir semuanya bisa selesai hanya dengan kekayaannya?"

"_"

"APA KAMU PIKIR NYAWA MAMA AKU GAK ADA HARGANYA DIMATA ORANG ITU, HE? APA KAMU PIKIR KEHIDUPAN YANG AKU JALANI DIBELI OLEH UANG MEREKA? APA KAMU PIKIR AKU ADALAH MAINAN BAGI MEREKA? KALAU KAMU BERFIKIR HAL ITU, MAKA KAMU GAK LEBIH DARI MAKHLUK YANG HIDUP HANYA DENGAN BERNAFAS GAK LEBIH! KAMU HANYA HIDUP DENGAN TANGISAN DAN KESEDIHAN YANG AKU ALAMI!" Teriakan demi teriakan Alliya utarakan dengan kalimat yang sudah ia coba tahan dari tadi, namun kini Alliya tidak bisa lagi menahannya.

"_" Sementara Langit masih diam, terhipnotis dengan apa yang ia lihat saat ini.

"Ah iya_jangan Jangan soal kamu datang kerumah aku juga hanya untuk menutupi jejak kamu. Berpura pura masih baik padaku? Berpura pura sedih melihat aku, padahal kamu yang buat aku seperti ini. KAMU YANG BUAT AKU MENJADI ORANG GAK WARAS! KAMU YANG BUAT AKU MENJADI ORANG YANG MEMBENCI DIRIKU!" 

"_"

"ANAK WARAS MANA YANG MASIH TETAP MENYUKAI PRIA YANG IKUT ANDIL DALAM KEMATIAN MAMANYA! ANAK WARAS MANA YANG MASIH MEMBENCI DIRINYA SENDIRI, WALAUPUN DIA TAHU ADA ORANG LAIN YANG HARUS IA BENCI LEBIH DARI DIRINYA SENDIRI! ANAK MANA YANG AKAN TETAP MELIHAT PRIA YANG MEMBUAT MAMANYA PERGI DARI HIDUPNYA! ANAK MAN_"

"_" Langit melangkah dengan cepat saat melihat Alliya yang mulai hilang kendali dan membawa paska Alliya kedalam pelukannya.

"LEPASKAN BRENGSEK. LEPASKAN!" Teriak Alliya dengan tangannya yang berusaha mendorong Langit agar melepaskan pelukannya.

"AL?" Panggilan Langit untuk Alliya sama sekali tidak digubris oleh Alliya, bahkan Alliya semakin menjadi.

"LEPASKAN AKU BRENGSEK! LEPASKAN! MENJAUHLAH, AKU MEMBENCI KAMU BRENGSEK! KAMU MEMBUAT AKU TERLIHAT BURUK! KAMU MEMBUAT AKU MALU UNTUK MELIHAT MAMAKU! KAMU MENBUAT AKU_"

"ALLIYA,," Teriakan Langit berhasil menghentikan teriakan Alliya namun tidak dengan pergerakannya. Alliya masih terus mendorong Langit dan Langit masih tetap menahan Alliya dalam pelukannya.

"Hiks_hiks,," Langit hanya mengdengar isakan tangisan yang keluar dari mulut Alliya dan entah mengapa Langit merasakan sakit karna mendengar isakan tangisan Alliya.

"Maaf! Maaf kalau aku hanya membuat hidup kamu hancur. Maaf Al, aku gak pernah bermaksud. Aku memiliki alasan yang gak bisa aku jelaskan sama kamu sekarang. Aku juga tersiksa melihat kamu seperti ini. Melihat tangisan kamu, melihat kamu yang menjadi pendiam, menjadi dingin, hal itu sangat menyiksa aku Al. Sangat!" Ucap Langit dengan isakan tangaisan Alliya yang belum berhenti namun pergerakannya sudah mulai melemah.

"_"

"Aku bahkan gak tahu harus melakukan apa? Aku ingin mengatakan pada kamu. Aku ingin menghampiri kamu, mengurangi rasa sedih kamu_tapi aku gak bisa Al. Aku ingin meminta maaf sama kamu. Aku ingin mendapatkan maaf tapi semua hal menahan aku. Ak_"

"Kalau kamu ingin mendapatkan maaf dari aku, maka tetaplah merasa bersalah sama aku_sebelum aku benar benar memaafkan kamu." Ucap Alliya dengan nada yang penuh penekanan dan membuat Langit tanpa sadar melepaskan pelukannya dari Alliya.

"_"

"Aku akan terus muncul dihidup kamu, menghantui kamu dengan rasa bersalah yang kamu miliki. Aku gak akan pernah biarkan kamu bahagia sedetik pun mulai saat ini, ingat itu. Aku gak akan biarkan kalian berdua bahagia, aku akan menghancurkan kalian meskipun aku akan ikut hancur bersama kalian!" Ucap Alliya sebelum memutar tubuhnya dan pergi meninggalkan Langit yang sama sekali tidak menghentikan langkahnya ataupun pergerakannya.

Alliya berjalan meninggalkan area sekolah dengan pandangan semua orang yang masih mengarah padanya, sedangkan Ray dan Gina hanya memilih diam dengan jarak yang cukup jauh dari Alliya. Mereka melihat kepergian Alliya yang membuat mereka khawatir, namun mereka juga tidak bisa melakukan apapun. Mereka hanya bisa diam dan menunggu kabar dari Alliya.

Alliya melajukan kecepatan mobilnya saat sudah keluar dari area sekolah. Alliya tidak peduli dengan suara klakson mobil ataupun kendaraan lain yang tertuju untuk dirinya karna melihat bagaimana ia mengemudi mobilnya saat ini.

Alliya marah, Alliya sedih, Alliya kecewa, Alliya membenci hidupnya, Alliya lelah. Ia lelah dengan semua takdir yang menghampirinya, takdir yang menghakimi dirinya, takdir yang menyudutkannya dalam rasa sedih.

"Kenapa? Kenapa semuanya begitu sulit?" Lirih Alliya dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya.

"Ma, Pa. Alliya lelah,, hiks_hiks" Ucap Alliya.

Alliya kembali melajukan kendarannya dengan kecepatan yang diatas rata rata, hingga_.

"AH,,,,,,"

~ ~ ~ ~

TIMELESS (END)Where stories live. Discover now