21 "TIMELESS"

49.8K 2K 52
                                    

R A B U 0 7 / 1 1 / 2 0 1 8

~ ~ T I M E L E S S ~ ~

"KAMU ngapain disini Ray?" Tanya Alliya saat sudah membuka pintu rumahnya.

"Hem menurut kamu aku mau ngapain kesini Al?" Tanya Ray dengan nada bercandanya.

"Gak lucu Ray, kamu mau ngapain kesini?" Tanya Alliya lagi pada Ray yang menatapnya dengan tatapan santai.

"Yah ketemu kamulah Al, masa ia aku kesini mau ketemu sama Mbok kamu." Jawab Ray.

"Lalu ada apa kamu mau ketemu sama aku?" Tanya Alliya to the point pada Ray.

"Kasih minum dulu ke Al atau enggak suruh duduk deh, aku capek nih aku dari rumah."

"Kamukan pakai mobil Ray? Capek dari mananya?" Tanya Alliya dengan kesal namun tetap membiarkan Ray masuk kedalam rumahnya.

Alliya membuka pintu dengan lebar dan Ray yang melihatnya langsung masuk kedalam rumah Alliya dan mengikuti jalan Alliya menuju ruang tamu.

"Tunggu disini, aku ambilakan minum dulu." Ucap Alliya dan dianggukan oleh Ray.

"Ini." Ucap Alliya sebelum memberikan minuman soda yang masih tersegel setelah kembali dari dapur.

"Kamu gak suka yah aku ada disini?" Tanya Ray saat sudah mengambil botol soda tersebut dari tangan Alliya.

"Kok kamu tahu?" Tanya Alliya dengan santai dan membuat Ray langsung menurunkan bibirnya.

"Abisnya kamu kasih aku minuman kaya gini, kesannya kaya ngusir." Ucap Ray.

"Nah tuh kamu tahu, pintu keluar aku masih terbuka loh. Mau akan antar atau pergi sen_"

"Jahat banget kamu Al."

Alliya menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Bukan Jahat Ray, aku hanya gak mau kamu terlalu baik sama aku. Aku makasih banget soal yang ditaman, tapi bukan berarti aku memberikan kamu peluang untuk kembali mendekat sama aku. Aku gak akan bisa balik sama kamu. Hanya itu jawaban yang aku biaa berikan sama kamu, kita gak akan bisa lebih Ray. Hubungan kita hanya sebatas teman, gak lebih dan gak akan pernah lebih." Ucap Alliya dengan nada menyesal.

Alliya tidak ingin mengatakannya dengan jelas, namun jika Alliya tetap diam atau menghindar maka ia takut Ray akan menganggap kalau Alliya biasa saja akan kehadiran Ray. Alliya tidak bisa menerima Ray lagi disisinya jika Ray ingin hubungan yang berbeda. Alliya hanya bisa memberikan hubungan perteman, tidak lebih.

"Maaf, kalau aku nyakiti kamu. Ray tap_"

"Aku datang kemari hanya untuk hubungan pertemanan Al, gak lebih. Sekarang aku yang bingung, apa jangan jangan kamu yang berharap lebih?" Tanya Ray.

"Ray?"

"Bercanda Al. Untuk sekarang aku akan menjadi teman kamu."

"Tidak hanya untuk sekarang Ray, untuk kedepannya juga akan begitu. Aku gak_"

"Jangan mendorong aku untuk menghilangkan perasaanku Al, kamu tahu dengan benar bagaimana perasaannya didorong keluar oleh orang yang kita sayang. Jadi jangan melakukan hal itu sama aku Al, itu sangat menyakitkan Al." Ucapan Ray berhasil membuat Alliya terdiam.

"Biarkan semuanya berjalan sendirinya Al, biarkan aku sendiri yang mengubur perasaan aku sama kamu, tapi jangan dorong aku keluar secara paksa Al. Itu sangat menyakitkan bagi aku." Ucap Aryo dengan nada lembut, namun berhasil membuat Alliya merasakan perasaan bersalah.

TIMELESS (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz