33 "TIMELESS"

43.6K 1.7K 15
                                    

J U M A T 2 3  / 1 1 / 2 0 1 8

~ ~ T I M E L E S S ~ ~ 

  
"Mau kemana Al?" Tanya Aryo saat melihat Alliya keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi.

"Hem_aku mau kesupermarket depan. Mau beli bahan makanan yang sudah mulai habis, sekalian perlengkapan mandi udah mulai habis." Jawab Alliya sambil berjalan kearah Aryo.

"Sama aku aja, aku juga mau beli sesutu kedepan." Ucap Aryo dan dianggukan oleh Alliya.

"Yah udah, aku tunggu didepan. Jangan lama lama." Ucap Alliya dan dianggukan oleh Aryo sebelum melangkah kekamarnya.

Alliya berjalan kedepan rumahnya dan memilih duduk dikursi depan sambil menunggu Aryo. Alliya memainkan ponselnya, namun gerakan tangannya terhenti karna mendapatkan telpon dengan nomor yang tidak Alliya tahu.

"Siapa nih? Perasaan aku gak pernah beritahu nomorku sama orang yang gak aku kenal?" Tanya Alliya pada dirinya sendiri sambil mengerutkan keningnya.

Alliya menghembuskan nafasnya sebelum menggerakan jarinya untuk menggeser pilihan berwarna hijau dan setelah itu meletakan ponselnya tepat ditelinga kanannya.

"Hallo, maaf dengan siapa saya bicara?" Tanya Alliya saat sudah meletakan ponselnya ditelinganya.

"Hai, aku kira kamu gak akan angkat."

Alliya menjauhkan ponselnya dari telinganya dan menatap layar ponselnya sebelum kembali meletakan ponselnya ditelinganya.

"Maaf kalau boleh tahu, dengan siapa saya bicara?" Tanya Alliya yang merasa kalau suara orang yang menelponnya tidak asing untuk dirinya.

"Langit"

"Ah_" Ucap Alliya yang mengingat siapa yang sedang berbicara dengannya lewat telpon.

"Maaf kalau saya lupa lagi. Abisnya saya gak ingat kalau saya sempat kasih nomor saya sama kamu dan lagian kamu gak kasih nomor kamu kesaya."

"Gak pa-pa kok, santai aja."

"Jadi apa tujuan kamu menelpon saya?" Tanya Alliya to the point.

"Sepertinya kamu gak suka yah aku menelpon kamu pagi pagi kaya gini. Apa aku menggagu kamu?" Tanya Langit.

"No_saya hanya bingung saja. Tiba tiba kamu nelpon saya sekarang, padahal kamu udah dapat nomor saya sejak dua hari yang lalu jadi saya pikir ada urusan mendadak. Maaf kalau saya malah menyinggung perasaan kamu, saya gak bermaksud." Ucap Alliya yang merasa bersalah.

"Aku hanya bercanda kok, jangan diseriusin." Ucap Langit.

Setelah percakapan singkat tersebut baik Alliya maupun Langit terdiam tanpa ada niat melanjutkan pembicaraan mereka.

"Al? Ayo?" Suara Aryo terdengar dan membuat Alliya menatap kearah suara tersebut sebelum mengaggukan kepalanya.

"Em_kayanya saya harus matikan sekarang deh. Saya harus pergi sekarang." Ucap Alliya sambil berjalan kearah mobil yang sudah ada Aryo didalamnya.

"Baiklah, hati hati dan sampai jumpa."

"Baiklah, sampai jumpa." Jawab Alliya sebelum mematikan telponnya dan menyimpan ponselnya kedalan tas slempangnya.

"Telpon sama siapa?" Tanya Aryo yang dari tadi memperhatikan Alliya yang sibuk berbicara lewat ponselnya.

"Teman." Jawab Alliya sebelum menutup pintu mobilnya dengan rapat.

TIMELESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang