Day 10

25 5 0
                                    

Lazy Sunday Morning

All pair from Furutarubi Dorm

*

Minggu pagi yang merupakan surga bagi para pelajar. Setelah menghabiskan lebih dari separuh minggu mereka guna memeras otak, akhirnya bisa juga beristirahat walau sejenak.

Hal itu terlihat jelas di Furutarubi Dorm yang merupakan asrama terpencil di SMA Yobushina tersebut. Hanya 2 dari 8 nyawa yang sudah berkutat menyaingi matahari pagi.

"Ohayou, Ainawa-neesan."

"Ohayou, Mizuya-kun. Bagaimana tidurmu tadi malam?"

Mizuya tersenyum samar setelah menguap sebentar. Diambilnya apron yang tergantung di dinding dekat pintu, memakainya, lalu mendekati Ainawa yang tengah mencuci sayur mayur.

"Baik. Walau tengah malam aku harus terjaga karena ingat deadline naskahku sudah memasuki waktu tenggangnya." Mizuya pun mulai bereksperimen dengan bahan makanan yang sudah bersih. Ainawa hanya ber-oh ria mendengarnya.

"Ngomong-ngomong, yang lain masih tidur kah?" tanya Ainawa. Dirinya berpindah posisi untuk mulai mempersiapkan peralatan memasak yang berada di seberang Mizuya.

"Aku tadi melihat Naoru dan Aisozou menonton televisi sambil terkantuk-kantuk. Aiko baru bangun. Shuuna dan Shizuna baru keluar dari kamar mandi. Lalu Naosu, kamarnya masih tertutup," jelas Mizuya.

Sekali lagi, Ainawa manggut-manggut mendengarnya. Bersama Mizuya, ia pun mulai menyiapkan sarapan di minggu itu.

***

"Hei, kalian menonton apa?" tanya Shizuna yang sampai di ruang tengah. Di lehernya masih tergantung handuk kecil, menandakan dirinya baru selesai membersihkan diri.

"Entah? Kami hanya menyetel saluran acak," jawab Naoru. Terlihat jelas dia masih dalam keadaan setengah sadar. Terlebih ketika ia menyerahkan tugas leher untuk menyangga kepalanya pada sandaran sofa.

"Mana Shuuna?" celetuk Aisozou tiba-tiba.

"Ia tengah mengganti bajunya." Shizuna segera mengambil tempat di samping Naoru. Lalu ikut menyandarkan dirinya di samping lelaki itu.

"Diam sebentar, Naoru-san. Aku pinjam bahumu. Aku masih mengantuk," lirih Shizuna ketika merasakan bungsu Sato itu menggerakkan badan. Alhasil Naoru kembali diam.

"Ohayou, mina-san."

Nada lemah itu membuat mereka bertiga menoleh. Mendapati Aiko yang berjalan tersendat-sendat. Dirinya masih memakai piyama, bahkan sebuah guling berukuran besar terpeluk erat oleh gadis dengan rambut acak itu.

"Aiko-chan, kau kembali saja tidur di kamarmu." Dari belakang gadis itu, Shuuna muncul. Melihat Aiko yang menggeleng, maka Shuuna pun refleks memegangi bahu teman sekelasnya itu agar tidak limbung.

"Semuanya berkumpul di sini ya? Hoaam ...." Aiko segera menutup wajahnya menggunakan guling di tangan. Berusaha bertindak sopan walau belum sadar sepenuhnya.

"Mizuya-senpai dan Aina-nee sedang memasak. Sedangkan Naosu-senpai sama sekali belum keluar dari kamarnya." Aisozou menjawab itu setelah menghitung jumlah mereka semua.

"Eh? Naosu-niisama belum keluar?"

"Iya. Sepertinya ia kelelahan karena terjaga sepanjang malam. Belum lagi ia melakukan latihan rutinnya di jam empat pagi," ujar Naoru menjawab pertanyaan Aiko. Terlihat Aiko pun sedikit gelisah karenanya.

[Completed] 30 Days OTP ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang