Dandelion 2

68 0 0
                                    

Bermimpilah kamu sebelum bermimpi itu dilarang,barangkali dari sekian banyak mimpimu akan ada yang menjadi kenyataan,kamu hanya tinggal tunggu dan bersbar

Indira Mahasin Salsabila

______________________________________

Sudah sebulah lamanya aku dekat dengan Arga,sungguh keberuntungan yang luar biasa atau bahkan takdir yang sangat indah, jujur saja jika ditanya aku menyukainya atau tidak,tentu saja aku akan menjawab dengan yakin jika aku sangat menyukainya,bahkan mencintainya. Melihat sikapnya padaku,yang terlalu manis,wanita mana yang tak jatuh dalam pesonanya. Dan selama sebulan inilah aku selalu membohongi adiku, Dila. Aku takut Dila tak suka dengan Arga,karena aku tau bagaimana sifat Dila,terlebih Dila selalu berpesan agar aku menjauhi orang orang yang derajatnya lebih tinggi dari kami,entah untuk apa aku pun tak tau,padahal setauku hanya keimanan dan ketaqwaan sajalah yang membedakan manusia dimata Tuhannya.

Malam ini,aku tengah mengerjakan tugas tugasku yang menumpuk ditambah lagi dengan tugas Arga yang minta untuk ku selesaikan. Aku mengerjakannya sambil rebahan di atas tempat tidur.

"Mbak Ra,Dila boleh tanya gak?" Dila datang dan duduk disampingku.

"Kapan mbak pernah larang?"aku masih terus mengerjakan tugas tugasku.

"Seandainya ada orang aneh yang selalu kepoin mbak,embak gimana?"tanyanya sambil memperhatikanku.

"Masud kamu gimana Dil,mbak gak paham deh"jawabku seraya menyusun buku karena aku sudah selesai mengerjakan tugasku lalu duduk disampingnya.

"Maksud Dila gini lo mbak,jadi dila pernah nih nolongin orang babak belur,kayanya sih habis tawuran gitu mbak,,eh giliran tu cowok aneh udah sembuh,dia malah sering gangguin Dila, pake sering kesekolah Dila lagi mbak,kan Dila jadi omongan cewek cewek satu sekolah" kesal Dila sambil menggilas bantal yang dipegang.

"Eh...bantal embak ini Dil,,,"aku langsung menarik bantal gulingku yang menjadi kekesalah Dila.

"Heheh...maap mbak,abisnya kesel sih"katanya dengan tampang tanpa dosanya.

"Huff....iya,iya,,,kembali lagi ke cerita kamu ya,menurut embak sih ya Dil,itu semua tergantung cowoknya,kalau dia baik ya mbak gak masalah,tapi kalau dia cowok brengsek lebih baik kamu jauhi deh"pesanku sok bijak.

"Maksud mbak apaan sih,kok jadi absurd gini ya"dila makin bertanya dengan tampang bingungnya.

"Ya menurut embak itu cowok naksir sama kamu Dil,udalah embak mau tidur,ngantuk"aku langsung beringsut tidur kemudian menarik selimut sampai ke pundakku.

"Ih...mbak,temenin Dila dulu deh,,,ini manusia resek bin aneh sms Dila mbak,,,Dila harus apa?"jerit Dila frustasi.

"Isss...kamu ini lebay banget sih Dil,tinggal bilang kamu mau tidur,udahkan gampang"kesalku pada adik ku satu satunya itu. Terlebih lagi malam ini entah mengapa Arga bagai raib di telan bumi,tak ada kabarnya sama sekali,biasanya dia selalu menghubungiku walau hanya sekedar mengajak berangkat sekolah bersama.

"Heehhe.....iya ya mbak,kok gak kepikiran,embak pinter deh" Dila mencium pipiku gemas kemudian ikut berbaring disampingku. Ya kami tidur dalam satu kamar dan ranjang yang sama,sebenarnya ada dua kamar disini,hanya saja sifat penakut Dila lah yang mengantarkan kami tidur berdua.

Aku hanya tersenyum senang,melihat tingkah Dila yang menurutku sangat manis. kami harus saling menyayangi dan menjaga, itulah pesan dari Almarhum dan Almarhumah orang tuaku.

"Maafkan embakmu ini Adila,embak sudah banyak berbohong padamu,semoga suatu hari nanti kita akkan selalu seperti ini ya"
Batinku dalam hati.

***

Seperti biasa,rutinitasku pagi ini,memasak lalu bersiap siap kesekolah,tak seperti semalam perasaanku pagi ini lebih cerah karena Arga baru saja meminta maaf padaku sebab semalam ia tak hisa menghubungiku karena sibuk membicarakan masalah perusahaan,ya begitulah yang ku tau ternyata Arga bukan anak sekolah biasa melainkan ia juga harus belajar mengurus perusahaan milik  ayahnya,pasti rumit bukan?

"Mbak Ra.....Dila udah siap nih sarapannya,kok mbak Ra gak makan sih,main Hp mulu,entar telat lo mbak..."tegur Dila saat melihat nasiku masih utuh.

"Embak gak laper Dil,,kamu berangakat duluan gih"ucapku sambil tersenyum.

"Loh kenapa mbak?tumbenan banget sih,emang embak mau berangkat jam berapa?"kulihat kekhawatiran bercampur dengan raut kekesalah diwajah Dila.

"Gini lo Dil,,,akhir akhir ini embak itu banyak banget tugas dari sekolah apalagi embakkan udah mau lulus,jadi pagi ini embak harus ke toko buku dulu,kamu gak papa kan,berangkat sendirian dulu?"bohongku.

Ya aku berbohong pada Dila,sebenarnya hari ini aku tak akan pergi ke sekolah melainkan akan pergi  bersama Arga,kata Arga anggap saja itu sebagai ucapan permintaan maafnya.

"Tapi mbak Ra?" Dila tampak ragu dengan kebohonganku,dengan cepat aku langsung mengalihkan keraguannya ke pertanyaan lain dengan cepat.

"Eh,Dil udah jam tujuh loh,kamu yakin gak bakal telat"

"Ah,iya mbak...Dila pergi dulu ya assalamualaikum"katanya cepat sambil menyalami ku,kemudian berlari keluar rumah.

"Waalaikumsallam"

***

Sudah satu jam lebih aku menunggu Arga,tapi yang ditunggu tak kunjung datang. Sebenarnya kemana dia? Apa jangan jangan dia pergi kesekolah,Ah tega sekali dia.

Tin...Tin...Tin.....
Suara telakson mobil seketika menyadarkanku.

"Silahkan masuk Tuan putri" Arga datang kemudian membukakan pintu mobilnya untukku.

Tanpa basa basi aku langsung masuk dan mengucapkan terimakasih.

"Makasih ga"

"Sama sama,maaf ya aku telat soalnya tadi ada urusan mendadak"kata arga dengan matanyanya yang tetap fokus pada jalanan.

"Iya gak papa,santai aja kali"ucapku sambil tersenyum.

"Oia ngomong ngomong, ini kita mau kemana ga?kayanya jauh banget"aku bertanya sambil menatap arga bingung.

"Kemana ya....kamu maunya kemana?"tanyanya.

"Loh kok aku sih,ya mana aku tau ga?pernah ke jalan ini aja enggak"

"Ya udah karena ini yang perdana buat kita,makannya aku tanya ke kamu dear,kamu mau kemana sweetheart?"

Bluss...seketika pipiku merona dibuatnya,apa katanya dear?sweetheart?apa dia tak salah ucap atau bahkan aku yang salah dengar?entahlah.

"Hahhaha...kamu lucu banget sih,jadi makin gemes deh"godanya sambil sesekali mencubitin pipiku.

"Iss..Arga mah rese"kesalku sambil pura pura tidur,yang berujung pada tidur sungguhan.

______________________________________

Huaaa....gaje ya...maaf untu typo dan kegajean yang haqiqi ini....
Jangan lupa untuk selalu ngikuti,vote and koment serta follow Arvin ya...

Dua Cinta Satu Hati ( Dandelion )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang