7. SAKIT

2.8K 130 6
                                    

Maam ini dengan cuaca yang cukup dingin karna sedang turun hujan, Amel yang terus saja menangis sejak tadi siang saat ia melihat Alex dan Cewek cantik itu di kedai es krim.

Mood Amel entah kenapa tiba tiba down ketika melihat itu semua, padahal dia sudah berulang kali menenangkan dirinya. Amel sangat sakit hati dan tidak percaya, dia sangat kecewa, tapi entah pada siapa.

"Katanya Alex dingin sama cewek, gak pernah jalan sama cewek. Tapi tadi siang itu siapa?" gumamnya sambil diiringi dengan air mata yang entah sejak kapan turun dan entah sampai kapan akan berhenti.

Amel terus saja terisak, bahkan dia tidak memdengarkan suara ketukan pintu ibunya dari luar, yah karna terendam suara hujan yang cukup besar dan suara tangisnya.

"Amel buka pintunya sayang" teriakan dari bundanya Amel dari luar.

"Amel kamu kenapa sayang?"

"Amel gak papa kan? Buka dong sayang!"

Tetap tidak berhasil. Bundanya Amel semakin cemas dengan keadaan Amel. Biasanya saat hujan malam Amel sangat takut dan dia akan mencari bundanya untuk menemaninya tidur, tapi entah kenapa sekarang Amel malah seolah tidak memperdulikannya.

Bundanya Amel pun segera menelpon Ayahnya Amel untuk segera pulang, karena ia sangat hawatir dengan anak semata wayangnya yang daritadi tidak mendengarkan panggilannya dan terus mengurung diri di kamar.

🍂🍂🍂

"Tapi bun, Amel pengen sekolah. Amel kuat kok, boleh yah bun?" rayu Amel entah sudah keberapa kalinya.

"Oke, tapi kalau Amel gak kuat sekolah, Amel telpon bunda oke!"

"Oke, makasih bundanya Amel" ucap Amel sambil memeluk bundanya yang hanya dibalas senyuman dan anggukan.

"Yaudah Amel berangkat dulu yah bun" pamit Amel.

"Ingat pesan bunda" ucap bundanya Amel sedikit tetiak karna Amel sudah agak jauh.

"Iya bundanya Amel" teriak Amel sedikit lebih keras, dan setelah itu Amel pun memasuki mobil pribadinya dan diantarkan oleh supir pribadinya yang akan antar jemput Amel kemana pun.

Di sepanjang jalan Amel terus saja menahan pusingnya. Sebenarnya Amel berbohong kepada bundanya kalau dirinya sudah lebih baik, tapi nyatanya belum juga ada perubahan dengan kondisinya. Dan sekarang Amel hanya menyandarkan tubuhnya pada sandaran jok mobilnya.

"Non Amel gak papa kan?" tanya Pak sopir yang sejak tadi memperhatikan Amel dari kaca depan.

"Gak papa kok Pak" ucap Amel sambil tersenyum.

"Amel cuma pusing biasa, bentar lagi juga ilang" lanjutnya.

Dan pak supir hanya mengangguk kecil sebagai respon, walaupun ia sedikit tidak percaya dengan ucapan anak majikannya ini.

Dan tidak terasa mobil Amel pun berhenti tepat di gerbang sekolahnya. "Non sudah sampai" ucap Pak sopir.

Amel melihat ke kanan kirinya, benar ia sudah sampai di depan sekolahnya. "Yaudah Amel masuk dulu ya Pak, makasih" ucapnya yang dibalas anggukan oleh Pak sopir.

Amel pun berjalan masuk ke sekolahnya dengan langkah cepat agar dia bisa cepat cepat sampai ke kelasnya. Entah kenapa ia sangat tidak ingin bertemu dengan Alex sejak kejadian kemarin, karna ia pikir itu akan membuat hatinya semakin sakit.

Tapi karna Amel tidak memperhatikan jalan, sehingga dia tidak sengaja menabrak bahu seseorang hingga beberapa tumpukan buku yang dibawa oleh orang yang Amel tabrak berserakan ke lantai.

"Aduh maafin Amel yah, Amel gak sengaja" ucapnya panik sambil membantu membereskan buku yang berserakan tersebut tanpa melihat orang yang dia tabrak.

ALEXAMEL (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang