T I G A P U L U H S A T U ✔

212K 4.7K 52
                                    

Author pov#

Dua pasang kekasih yang sedang menghabiskan honey moonnya di sebuah festival terbesar yang berada di paris.

"Sayang kau mau ku belikan es cream? "
Ujar veno yang memeluk pinggang vinia saat mereka sedang bermain memasukan bola basket ke dalam ringnya.

"Hmm"
Ujar vinia yang fokus pada permainanya.
Veno pun pergi meninggalkan vinia yang fokus pada permainanya dan pergi menuju toko es cream terdekat. Kenapa terdekat? Karena veno tak ingin miliknya hilang di ambil orang. Yaks veno sangan posesife.

Vinia yang masih fokus pada permainanya seketika berhenti karena seseorang menyentuh bahunya.
Vinia pun menoleh dan betapa kagetnya ia bahwa orang yang menyentuh bahunya dalah seseorang yang ia cintai dulu. Tetapi sudah berakhir karena orang itu telah menghianatinya.

"Zerald? "
Vinia mengucapkan nama seseorang itu. Yak itu adalah mantan vinia.

"Hi vinia, bersama siapa kau ke sini? "
Tanya zerald ramah dan tersenyum.
Vinia hanya tersenyum canggung.

"Bersama.... "
Ucapan vinia terpotong

Zerald memegang tangan vinia
"Vinia aku ingin kita balikan keperti dulu"
Ujar zelard yang membuat vinia kaget setengah mati. Bagaimana tidak? Vinia kan sudah menikah.
Zerald sungguh blakblakan dalam bicara.

Veno yang melihat kejadian yang tak menyenangkan pun mendekati vinia.

"Hai, aku veno suami vinia"
Ujar veno mengulurkan tanganya dan di sambut oleh zelard sambil tersenyum kikuk. Bagaimana tidak? Mantan yang ingin ia cintai seutuhnya sudah menikah?.

"Dan kau... zerald aditya mantan vinia bukan? "
Tanya veno dan dibalas anggukan oleh zerald.

"Kalau begitu aku dan istriku permisi sebentar. Selamar tinggal "
Ujar veno menarik tangan vinia menjauh dari zerald. Vinia yakin kalau veno sekarang sedang cemburu. Vinia tak dapat mengucapkan salam permisahan pada zerald dan langsung di tarik oleh veno.

Disisi lain zerald hanya bengong dan berusaha mencerna apa yang di ucapkan oleh veno.

Veno membawa vinia ke sebuah taman yang indah dan menyuruhnya duduk di sebuah bangku kayu.

"Jangan dekat dekat dia lagi"
Ujar veno lembut dan memeluk vinia dengan erat.

"Tenanglah veno, aku baru saja bertemu dan belum berbicara sedikitpun"
Ujar vinia menjelaskan kepada veno.

"Tidak perlu bicara denganya. Kau miliku"
Ujar veno mencium bibir vinia sekilas. Tentu orang yang melihat kejadian romantia itu iri dengan mereka.

"Ayo kita pulang"
Ajak veno mengenggam tangan vinia dan membawanya pulang menuju mobil milik veno.

.
.
.
.
Vinia turun dari mobil veno dan menuju kamar aprtemenya.

"Vinia tunggu! "
Veno meninggikan volume suaranya memanggil vinia yang berjalan menuju aprtemen kamar. Vinia yang mendengar ucapan veno pun menghentikan langkahnya dan melihat wajah veno yang merah dan rahangnya mengeras sesekali ia mengepal tanganya .

Vinia hanya pasrah dan menelan ludahnya. ia tahu kalau veno marah padanya.
Veno berjalan menuju vinia dengan langkah kebar. Vinia hanya bisa menutup matanya. Tapi...

Tubuh vinia terasa ringan dan melayang. Saat vinia membuka matanya ia melihat veno mengendongnya alat bride style menuju kamar mereka berdua.

"Ve- veno turunkan aku"
Ujar vinia gugup karena entah apa yang akan di lakukan veno.wajahnya yang merah dan rahangnya yang mengeras wajahnya terlihat datar.

"Tidak! "
Ujarnya penuh penekanan dan wajah yang datar. Veno membawa vinia ke kamar dan menidurkanya di atas kasung king size. Veno duduk di samping vinia.

Veno membuka pakaianya hingga roti sobek yang terlihat. Vinia hanya menelan ludahnya entah apa yang di lakukan veno.

Veno memeluk tubuh vinia. Dan mulai mencium bibirnya ganas hingga bibirnya robek.

"Sshh"
Vinia mendesah karena veno mulai memainkan aksinya.
Veno tak bisa menahan nafsunya.
Ia mencium tangan vinia.

"Hanya aku yang boleh memegang tanganmu"
Ujar veno tegas dan melanjutkan aksinya yang hot.

Yaa kalian tau lah kelanjutanya :")
.
.
.
.
.yang masi kaga tau kelanjutanya apa
Tanyakan pada mereka berdua guys wkwkwkwk

My Husband Is A CEO [COMPLETED] ✔✔Where stories live. Discover now