002

54.6K 922 52
                                    

Pulang sekolah kali ini rencana nya Rima dan Ary bakal ke rumah. Tapi sayangnya si Ary gabisa ikut karena dia harus latihan basket buat lomba nanti.

Rima tiduran. Aku duduk di kursi dekat jendela.

"Men, kalo gue liat liat sih ya. Lo ga salah sih Naksir dia, Dia tipe Lo banget kan? Lo pernah bilang ke Gue kalo Lo suka nya Cowok yang lebih dewasa dari Lo, udah mapan, dan Ganteng. Dia emang ganteng sih, parah. Mana mobil nya bagus lagi. Dia kaya men?" Tanya Rima

"Dia bosnya ibu,"

"Bos ibu lo? Dia yang punya restoran mahal itu? Mana banyak banget lagi kan cabangnya. Mantap sih Men gila Mantep,"

"Lo gimana sih. Lo bilang kan gue gaboleh Naksir. Kok lo jadi gini sih?"

"Ohiya Men. Omg gue lupa. Sorry,"

"Jadi gimana nih solusi nya?"

"Hmmmm.. coba deh lu Men buang jauh jauh perasaan lo itu,"

Tiba-tiba Hp Rima bunyi.

"Men Ibu lo nih nelepon,"
"ya Bu?.... Iya ini lagi kok,"

Aku mengambil Hp nya Rima.

"Iya bu... iya bu kaya nya mati Mentari lupa nge charge. Iya buu.. dadaahh.."

"Kenapa men?"
"Dia bilang ga masak jadi ga ada makanan. Tapi katanya ada yang mau kirim makanan"

"Kiriman dari calon Bapak lu ya?"

Aku mengangguk.

"Dia ga kerja apa? Suruh orang kek. Niat banget ngirim sendiri" Sahut Rima

"Bos mah bebas kali"

Akhirnya Aghi pun tiba.

"Ini Men" katanya langsung memberikan makanan itu.

"Saya langsung pergi lagi ya" lanjutnya
"Iya, makasih"

"Ohiya, seragamnya ganti, besok kan di pake lagi"

"Ahhaha iya nanti di ganti"
"Yaudah, saya pergi"

Aghi pun langsung pergi.

Rima yang ternyata ngintip tadi langsung lari ketika Aghi pergi.

"Adududu Perhatian banget sihh" kata Rima.

Aku langsung menuju dapur. Takut Rima tau kalo aku lagi salting.

_

Malam ini kami bertiga Aku, Aghi dan Ibu makan bareng di rumah.

"Eh jadi gimana yang ultah itu?" Tanya Aghi.

"Ohiya lupa belum bilang Ibu" kataku
"Kenapa sayang?" Sahut ibu.

"Itu katanya ulang tahun aku rayain aja di Restoran"

"Gimana boleh?" Tanya Aghi.

"Ehh ko tanya aku, kan kamu yang punya"

"Haha boleh dong. Jadi kamu konsep nya mau gimana? Kita pake EO aja biar ga repot"

"Gausah pake konsep konsep. Biasa aja. Lagian temen aku ga banyak. Cuma 2" sahutku.

Emang kenyataan kok temenku emang 2. Yang lain nya cuma sekedar kenal dan kita ga deket.

"Hah dua? Yang waktu itu ketemu saya?" Sahut Aghi kaget.

"Iya Rima sama Ary. Ya kan bu"

"Bener sayang?" Tanya Aghi ke Ibu.
"Bener"

"Gih lanjutin ngobrol ngobrol nya di sana. Aku mau cuci piring dulu" lanjut Ibu.

"Mau aku bantu Bu"
"Gausaah"

Kami pun melanjutkan obrolan kami.
Dari mulai cerita pertemanan antara Aku dan Rima yang dari SD.

Aku dan Ary di SMP, karena aku ga satu sekolahan dengan Rima. Hingga akhirnya Aku, Rima dan Ary yang ketemu di SMA yang sama.

Semenjak hari itu Aku dan Aghi jadi makin akrab.

Kadang kita juga chatt an.

Aghi sering ngasih rekomendasi Film.

Aku jadi lupa kalo Aghi pacar Ibu.


_

Aku dan Rima duduk di pinggir lapang. Kami nonton latihan Ary.

Dan setelah selesai latihan, Ary langsung nyamperin Aku dan Rima.

"Men ultah lo gue gabisa dateng" kata Ary.

"Loh kenapa?" Tanyaku Sedih karena biasa nya kita bertiga selalu ngerayain bareng.

"Iya nih kenapa? Bukannya lo udah beres kan tandingnya?" Tanya Rima.

"Iya ternyata jam segitu tuh gue masih di jalan. Nyampe nya jam 1an Men," jelas Ary.

"Yaahhh, yaudah deh undur aja jadi hari minggu nya"

"Mana bisa Men ulang tahun diundur" tegas Ary.

"Maksudnya itu perayaannya, biar bisa bareng bareng raya in nya"
"Boleh tuh" sahut Rima.

"Ohh gitu, Gapapa tuh kaya gitu?" Tanya Ary.

"Ya gapapa lah"

Malamnya aku bilang ke Ibu dan Aghi. Dan Aghi ga keberatan. Awalnya Ibu sempet keberatan karena acaranya itu besok.

Alias ulang tahun aku besok. Tapi karena Aghi ga keberatan Ibu jadi ga keberatan.

____


Aku terbangun dengan terkejut ketika mendengar nyanyian selamat ulang tahun.

Aghi, Ibu dan Rima menyanyi bersama.

"SELAMAT ULANG TAHUN MENTARI" kata mereka bertiga kompak.

"Sehat selalu dan makin pinter yaa" Ibu memeluk lalu mencium ku diikuti Rima.

Aghi yang memegang kue menyuruhku untuk meniup lilinnya.

Setelah make a wish aku pun meniup lilin itu tiba tiba Aghi mencium kening ku.

"Happy Birthday." katanya.

Aku dan Rima terkejut, lalu aku melihat ke arah Ibu.

Pacar Ibu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang