012

26K 618 10
                                    

Rima yang kini memasang ekspresi meminta penjelasan langsung menghampiri Mentari yang masih diam melihat kepergian Aghi.

"Di dalem aja. Udah malem," Ucap Mentari.
Mereka beruda masuk ke dalam rumah.

.

Rima duduk diatas ranjang Mentari. Mentari duduk disamping nya setelah selesai mandi.

"Ibu lo tadi telfon gue, katanya dia nelfon lo tapi ga di angkat. Gue juga nelfon lo berkali kali," Ucap Rima.

Mentari pun meraih tas ransel nya dan mengeluarkan Ponsel milik nya.

Puluhan pesan dan panggilan tak terjawab dari Ibu dan Rima.

Mentari tersenyum.

"Sorry tadi Gue tadi ga megang Hp sama sekali soalnya,"

Rima berdiri dan menghadap Mentari.

"Jadi lo sama Dia gitu sedari tadi?"

Mentari mengangguk.

"Ngapain aja sampe ga sekolah?"

"Main," Mentari menundukan kepalanya.

"Sekarang gue bilang jangan-jangan juga percuma udah terlanjur kan. Udah berapa lama?"

"Gak tau. Gak di itung," Jawab Mentari polos.

"Udah ngapain aja?"

"Gak pernah ngapa-ngapain Rim,"

"Yaudah sekarang sih pinter pinter lo berdua aja jangan sampe ketauan."

"Kalo saran dari gue sih cepet-cepet beresin aja, takut keburu hubungan kalian semakin jauh. Nanti jadi makin gawat,"

Mentari mengangguk lalu memeluk Rima.

"Emm bau acem," tambah nya.

"Iyalah lupa lo kalo hari ini jadwalnya olahraga?" Sahut Rima lalu melepaskan pelukan nya.

.

Aghi baru saja selesai Mandi. Ia masih mengenakan handuk.

Wajah nya tersenyum ketika melihat foto nya dengan Mentari.

Sepertinya kini Ia sudah mencintai Mentari sepenuh nya. Senyum gadis itu benar benar meluluhkan hati nya sejak pertama kali bertemu.

Lalu bagaimana Rammy?

-

Pagi ini Aghi terkejut lalu tersenyum kikuk begitu melihat Mentari yang dengan santai nya menggenggam tangan nya di hadapan Rima.

Rima juga sama terkejutnya dengan Aghi.

"Ayo nanti kesiangan," Kata Rima lalu masuk ke dalam mobil Aghi.

Aghi melirik Mentari sembari mengerutkan dahi.

"Gapapa" Mentari lalu menyusul Rima.

.

"Gimana kaki Kamu?" Tanya Aghi.

"Gapapa kok. Udah dipijitin Rima" Jawab nya.

"Rima nginep?"

Rima pun mengangguk.

"Tadi sarapan?"

"Iya. Rima yang masakin. Kamu udah sarapan?" Tanya Mentari pada Aghi.

"Belom"

Mentari mengeluarkan kotak berisi sandwich.

"Nihh" Katanya lalu memeberikan nya pada Aghi.

Aghi mengambil sepotong sandwich lalu menggigit nya.

"Enak?" Tanya Mentari.

"Iya enak"

"Buatan Rima pasti enak"

Uhuk uhuk.

Aghi terkejut sampai hampir tersedak. Ia kira sandwich ini buatan Mentari.

"Makasih ya Rima," kata Aghi. Rima hanya tersenyum.

Tiba-tiba Rima merindukan sosok Ary dan berharap semoga cepat sampai di sekolah.

Pacar Ibu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang