Pacar Ibu [SELESAI]

Ary Gusti Ramadi

Setelah kejadian itu Mentari lebih banyak menghabiskan waktu bersama Ary. Karena Rima benar-benar di buat sibuk oleh Sekolah Pramugari nya.

Dari mulai ngampus bareng, ngerjain tugas bareng, jalan bareng, liburan bareng, nemenin latihan Ary, nonton pertandingan Ary sampe tak terasa mereka lulus kuliah juga bareng.

Momen-momen penting Mentari juga sebagian besar di lewati bersama Ary.

Seperti waktu Mentari selesai wawancara kerja, tiba-tiba Ary ada di depan perusahaan.

Juga saat hari pertama Mentari bekerja, dengan senang hari Ary siap mengantarkan Mentari.

Begitu juga bagi Ary, Mentari selalu siap sedia menonton pertandingan Ary. Mentari langsung meneraktir Ary ketika tahu kalau Ary di rekrut Club Basket favoritnya, juga pada Mentari menangis bahagia selama sejam saat tahu kalau Ary berhasil masuk Timnas.

Juga pada saat Ary harus cedera dan pensiun dini, Mentari selalu menemani nya.

______

Mentari memejamkan matanya sembari menikmati hembusan angin yang membuat telinga dan kepala nya tenang.

Ary yang baru saja 3 hari lalu keluar dari rumah sakit setelah di rawat selama 3 bulan, duduk di samping Mentari sembari membuka sekaleng soda untuk di minum nya.

"Ry..." panggi Mentari sembari masih memejamkan mata nya.

"Hmm?" jawab Ary.

"Lo tahu kan Gue pernah selingkuh sama Aghi?"

Ary terdiam sebentar.

"Hmm... Gue tau,"

"Gimana Lo bisa tau? Gue kan gak pernah bilang ke Lo,"

"Gue pernah liat. Dua kali kalo gak salah... lagian sebagai sesama cowok, gue juga bisa liat kalo si Aghi beda ke Lo."

"Terus kenapa Lo gak pernah sekalipun marahin Gue atau ngasih tau Gue atau apapun itu?"

"Hmmm... kenapa ya... karena menurut Gue, orang itu punya 3 kehidupan... publik, privasi sama rahasia. Gue yakin tentang Lo dan si Aghi bukan buat publik, anggep aja gue menghargai kehiduoan rahasia lo."

Mentari langsung membuka matanya lalu menoleh ke arah Ary.

"Ry..."

Ary menoleh ke arah Mentari.

"Gue laper,"

Ary pun langsung membuka bekal yang sebenarnya disiapkan Mentari tadi, karena hari ini mereka piknik.

Mentari pun langsung menyantap sandwich buatan nya tadi, begitu juga Ary.

"Ry... Lo suka sama gue kan?" Tanya Mentari tiba-tiba yang membuat Ary langsung tersedak.

"Gue... ketauan," sahut Ary yang kemudian dengan santai meminum air mineral.
Ary pun kembali menikmati sandwich.

"Dari kapan?" Tanya Mentari kembali.

"Hmm... kaya nya dari SMP deh. Tapi Lo gak usah ngerasa terbebani Men, karena ini perasaan gue. Jadi biar gue aja yang urus."

"Yahh jangan gitu dong, baru aja gue mau bilang kalo kayanya gue cinta deh sama lo,"