018+

42.8K 621 20
                                    

Aghi berbaring disamping Mentari, dipandang nya wajah Mentari yang sudah jarang Ia pandangi karena harus menjaga jarak agar tidak di curigai.

Tangan nya mengusap wajah Mentari dan berhenti di bibir pink alami gadis itu.
Tanpa ragu Agi mengecup bibir Mentari. Sekali dua kali Mentari masih belum bangun.

Aghi pun mengecup hingga berkali kali sampai Mentari terbangun.

"Pencuri," kata Mentari. Aghi tersenyum sudah lama Ia ingin berduaan dengan Mentari seperti ini.

Mentari pun ikut tersenyum dan membenamkan wajahnya di pelukan Aghi.

"Bangun sudah siang,"

Mentari melepaskan pelukanya.

Diraihnya tengkuk gadis itu oleh Aghi. Mereka pun ciuman dengan intens.

.

Rima terus saja melirik jam dinding, wajahnya cemas.

"Ngapain aja sih si Aghi di atas. Gak tau apa sebentar lagi Ibu nya pulang?" rutuknya dalam hati.

Tadi Aghi memintanya untuk berjaga di tangga menuju kamar atas dan melarang satu orang pun naik ke kamar.

Pikiran aneh pun masuk ke dalam kepala Rima. Dengan cepat Ia menggelengkan kepalanya seraya menyadarkan diri.

"Enggalah gak akan mungkin," katanya.

"Apanya yang gak mungkin?" Sebuah suara langsung mengejutkan Rima.

"Hah? Apa?" Sahut nya.

Nina berjalan mendekati Rima.

"Ngapain Lo disitu?" Tanya Nina curiga karena sedari tadi Rima tak berpindah sedikitpun.

"D.. di...em aja,"

Nina melirik ke atas tangga. Ia merasakan ada sesuatu diatas sana.

"Ke perkebunan yuk," Rima langsung menarik lengan Nina membawanya pergi.

Nina dengan cepat langsung melepaskan tangan Rima.

"Siapa Lo berani ngajak ngajak gue?"

"Ayo dong Mba Nina.. saya bosen nih disini,"

"Enak aja panggil panggil Embak emang semenjak kapan gue nikah sama Mas lo?! ada apaan sih diatas. Sampe lo jagain"

"Siapa yang jaga?" keringat dingin langsung membasahi Rima.

Nina menyiritkan matanya, tingkah Rima mendadak Aneh. Setelah seminggu disini ini baru kali pertamannya Rima berbicara pada Nina.

"Ayo mbak keperkebunan," Ajak Rima sekali lagi.

"Sana pergi aja sendiri," Nina naik ke tangga.

Langkah Rima yang hendak mencegah tertahan ketika Ibu Mentari dan Orang tua Aghi sudah tiba kerumah.

"Ehh Mentari udah bangun?" Tanya Rammy. Rima langsung terdiam dan Nina menaiki kembali tangga.

Nina berjalan pelan hendak membuka pintu kamar Mentari, karena pintu kamar Mentari ini entah kenapa hari ini terasa aneh.

"Kamu ngapain?" Nina langsung tersentak ketika melihat Aghi keluar dari kamarnya yang tepat di samping kamar Mentari.

Nina langsung berjalan menuju kamar Aghi dan memastikan keberadaan Mentari.

"Nyari siapa?" Tambah Aghi. Nina tak menjawab dan membuka pintu kamar Mentari.

Dilihatnya pun Mentari masih terlelap di atas ranjang.

"Ayo kebawah. Jangan diganggu," Aghi berjalan menuruni tangga Nina pun mengikuti dari belakang sembari terus merasa curiga pada Aghi.

____________________

Hai semua,

Menurut kalian gimana ceritanya?

Ohya, jangan lupa voment ya.
Karena ternyata baca komen itu seru. Wkwk.

Pacar Ibu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang