008

34.2K 710 6
                                    

Mentari berdiri di halte sebrang sekolahnya, menunggu kehadiran Aghi yang akan menjemputnya. Karena Rima yang sedang marah padanya meminta Ary mengantarnya pulang.

Setelah sekitar 10 menit menunggu, Aghi tiba dengan mobil yang bukan biasanya Ia gunakan.

Aghi menurunkan kaca mobil nya mengisyaratkan agar Mentari masuk.

Mentari tersenyum lalu masuk ke dalam mobil.

"Lama?" Tanya Agi. Mentari menggelengkan kepalanya.

Sepanjang perjalanan Mentari hanya diam. Mengingat perkataan Rima tadi.

Betul pikirnya bagaimana kalau Ibu mengetahui hubungan nya dengan Aghi.

Aghi melirik Mentari yang terlihat sedang berpikir serius.

"Kenapa?" Tanya Aghi.
"Engga," Jawab Mentari datar.

Aghi menggenggam tangan Mentari.

"Apapun yang lagi Kamu pikirin sekarang Saya yakin semua pasti ada jalan nya." Tambah Aghi.

Mentari melihat ke arah Aghi lalu tersenyum.

Semoga.

-

Hari ini Mentari dan Aghi hanya menonton Film dan setelah itu langsung pulang karena melihat Mentari yang masih 'Mendiam'.

Pukul 6 sore Mentari tiba di rumah nya. Sedangkan Aghi kembali ke tempat kerja nya.

Mentari membuka kamar pelan. Lalu menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dan menatap kosong langit langit kamarnya yang berhiaskan bintang yang dipasangkan Ary dan Rima.

Kenangan saat menempelkan bintang bintang itu dengan Rima dan juga Ary kembali teringat.

Mentari sesekali menghela nafas. Entah kenapa dari tadi Dirinya 'Mendiam'. Mentari jadi merasa bersalah pada Aghi.

Dan Ibu.

-

Pukul 9 malam Rammy baru saja tiba dirumahnya. Rammy masuk ke dalam diikuti juga Aghi.

"Men," panggil Rammy sembari berjalan menuju kamar Mentari. Sedangkan Aghi duduk di ruang tengah.

Rammy membuka pelan pintu kamar anaknya takut kalau Mentari yang sedang tidur terbangunkan oleh nya.

Setelah melihat Mentari yang sedang tertidur Rammy menutup kembali kamar nya. Walau sedikit kesal karena Mentari tidur dengan masih mengenakan seragam nya.

"Kebiasaan kalo pulang gak langsung ganti seragam," gumam Rammy sembari menuruni tangga.

"Mentari tidur?" Tanya Aghi.
"Iya,"

Pupus sudah harapan Aghi agar bertemu dengan Mentari. Walau beberapa jam lalu Ia bertemu dengan Mentari.

Setelah berbincang bincang dengan Rammy, Aghi pun memutuskan untuk pamit pulang.

-

Hari ini Ary tidak bisa pergi sekolah bareng dengan Mentari karena Ary harus bertanding di sekolah lain.

Rammy pun meminta Aghi untuk mengantar Mentari sekolah.

Setiba nya Aghi di depan rumah nya. Mentari langsung pamit kepada Ibu nya dan masuk ke dalam Mobil Aghi.

Aghi menyambut Mentari dengan senyuman nya. Mobil Aghi pun meninggalka Rumah mentari.

"Maaf ya kemarin," Kata Mentari.

Aghi pun menggenggam tangan Mentari lalu dicium lembut.

Metari tersenyum.

"Itu apa?" Tanya Mentari sembari menunjuk kotak kecil diatas dashboard.

"Ohiya lupa itu buat Kamu, buka aja" Sahut Aghi.

Mentari mengambil lalu dibukanya.

Senyum langsung mengembang di bibir Mentari setelah melihat isi kotak itu.

Senyum langsung mengembang di bibir Mentari setelah melihat isi kotak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pake Men," tambah Aghi.

Mentari pun mengenakan Gelang itu. Lalu menunjukan nya pada Aghi.

"Makasih." balas Mentari.

Aghi melirik Mentari lalu menunjuk pipi nya.

Mentari tertawa pelan. Aghi mendekatkan pipi nya kepada Mentari.

Cup

Mentari pun memberikan kecupan di pipi Aghi. Setelah nya mereka berdua tertawa.

Setiba nya di sekolah. Mentari hendak turun dari mobil.

"Eh tunggu," Kata Aghi.

"Kenapa?" Tanya Mentari. Aghi pun memajukan Bibir nya.

Mentari memalingkan wajah Aghi dengan tangan nya.

"Ini di sekolah tau," katanya. Aghi pun menghela nafas.

"Daah. Aku masuk yaa" tambah Mentari lalu turun dari mobil.

Aghi tersenyum lalu melambaikan tangan nya.

Pacar Ibu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang