016

21.7K 580 7
                                    

Mentari terbangun karena terkejut mendengar Perempuan itu menutup pintu mobil dengan keras.

Nampaknya perempuan itu tengah sama kesalnya dengan Mentari.

"Nina!!" Panggil Aghi lalu ikut turun menyusul perempuan yang di panggil Nina itu.

"Udah nyampe? Terus Gue ditinggal sendiri gitu?" Rutuk Mentari.

Mentari pun turun dari mobil dengan kesal dan lebih memlilih menghampiri kumpulan ibu-ibu yang terlihat sedang membuat makanan.

"Pernisi, bikin apa ini Bu?" Tanya nya.

"Ini bikin kue buat nanti malem" Jawab salah satu diantar nya.

"Saya bantu ya,"
"Gausah masa tamu disuruh kerja,"

"Ihh gak apa-apa Bu,"
"Yaudah silahkan,"

Mentari pun membantu mengelap daun pisang yang akan digunakan untuk membungkus makanan itu sembari mengobrol dan bercanda dengan yang lain nya.

Baru beberapa jam disini sudah cukup membuatnya akrab dengan orang orang yang bekerja disini. Terutama dengan Bu Ani yang katanya saat gadis mirip dengan Mentari dan langsung di tertawakan teman-teman nya.

Setelah 1 jam membantu Bu Ani dan yang lain nya Mentari pun mendapatkan Info tentang perempuan yang tadi.

Namanya Nina, anak dari teman dekat Ayah Aghi, sudah dekat dengan Aghi dari kecil.

"Tapi ya gitu orangnya cuma mau bergaul sama orang-orang yang kaya Dia aja, mana mau Dia ngebatuin Ibu gini kaya Nenf Mentari." Ucap Bu Ani.

.

S

etelah selesai berbicara dengan Hani, Nina langsung menghampiri Rammy yang sedang duduk sembari mengupas mangga yang rencananya akan disajikan untuk Mentari dan Aghi.

"Mba Rammy kalau boleh tau umurnya berapa? Ga nyangka udah punya anak. Keliatan masih muda gitu soalnya," tanya Nina yang tiba-tiba duduk di hadapanya.

"Saya udah Tiga puluh lima,"

"Ohhh ya ampun kaya masih 17,"

Aghi dan Mentari datang dari arah yang berlawanan. Yang kemudian Mentari duduk di samping Rammy dan Aghi duduk di samping Perempuan itu.

"Dari mana aja?" Tanya Rammy.

"Abis bikin kue sama Bu Ani," Mentari pun memperlihatkan 2 buah Kue buatan nya yang sudah matang.

"Buatan Aku Bu. Masih panas," tambah nya lalu meletakan Kue nya di atas meja.

"Oh iya Men, kenalin ini Nina." kata Aghi.

Mentari dan Nina saling berjabat tangan.

"Nina Hermawan,"

"Keana Mentari,"

Nina merupakan anak perempuan satu-satu nya dari pemilik brand selai yang terkenal. Dan mangga yang digunakan untuk selai miliknya merupakan mangga dari perkebunan milik Aghi.

Setelahnya Mentari, Rammy dan Aghi mendengarkan ocehan tentang kedektan Aghi dan Nina sedari kecil.

-

Aghi berjalan menghampiri Mentari yang tengah berada di halaman belakang.

"Men," panggilnya.

"Bu Ani!!!" Mentari berjalan melewati Aghi untuk menghampiri Bu Ani yang sedang di gazebo.

"Neng Mentari kenapa?" Tanya Bu Ani.

"Kenapa apanya Bi??" Jawab Mentari sembari memakan kacang rebus buatan Bu Hasan.

"Itu... apa namanya teh...."

"Apa Bu?"

"Ituu... mukanya dari kemaren kaya yang lagi sebel gitu, gak sebel ke Ibu kan?"

"Ah engga kok Bu,"

"Sama kan kemaren kemaren tuh kan bertiga gitu ngobrol bercanda bercandaan di halaman. Kok dari tadi siang kaya yang suram gitu suasana suasana nya,"

"Iya yah. Kenapa ya Bi?" canda Mentari.

"Kaya nya gara-gara Neng Nina sih. Soalnya setiap Dia datang kesini suka ngerasa ada aura-aura ga enak gitu,"

Mentari yang mendengarnya langsung tertawa.

"Men, bisa ikut Saya sebentar?" Sela Aghi.

Mentari dan Bu Ani langsung diam.

"Kemana? Lagi enak makan kacang nih," Sahutnya datar.

"Sebentar, nanti dilanjut makan kacang nya," Mentari pun turun dari gazebo dengan malas mengikuti Aghi dari belakang.

.

Mentari dan Aghi berdiri berdampingan di taman samping rumah.

Aghi membetulkan jaket Mentari dan menaikan restleting nya.

"Pake yang bener disini dingin," ucap nya.

"Ya makanya cepet mau ngomong apa disini dingin!"

"Kamu marah sama Saya?"

"Engga"

"Terus kenapa Kamu dari kemaren kaya yang ga liat Saya? Kaya sekarang,"

Mentari membalik kan badan nya menghadap Aghi.

"Oh gitu? Sama dong kaya Gue waktu itu, gak keliatan." Sahut nya lalu pergi.

"Emang enak apa rasanya dianggap gak ada?" rutuk Mentari pelan.

Aghi meraih lengan Mentari.

"Gara-gara Nina?"

Aghi menundukan kepala nya sebentar.

"Men Saya gak ada apa apa sama Nina, kamu tau kan Dia itu udah kaya Adik buat saya?"

"Gak tau tuh, nempel terus soalnya."

"Mas Aghi!" Panggil Nina yang ternyata sedang berada di balkon.

"Tuh dipanggil. Lepas," Mentari pun langsung menepis kasar Aghi dan berjalan meninggalkan Aghi dengan penuh amarah.

Tapi ternyata...

Brugggh

"AAAW!!!!!!!"

Aghi langsung berlari menghampiri Mentari.

"Kamu gak apa-apa?" Tanya nya langsung membantu Mentari bangun.

"Aaaahh Aaaw sakit sakit," Rintih Mentari ketika Aghi memegang Lengan Kanan nya.

Aghi meraba lengan kanan Mentari.

Wajah Aghi berubah panik.

"Patah ini," Katanya.

"Huuuwaaaaaaa!!!!!!!!!!"

Pacar Ibu [SELESAI]Where stories live. Discover now