AWAL

8.9K 868 243
                                    

*PROLOG*

Selama aku masih bisa bernapas
Masih sanggup berjalan
Ku kan slalu memujamu
Meski ku tak tau lagi
Engkau ada di mana
Dengarkan aku, ku merindukanmu

Malam semakin menepi di Jumat Kliwon itu. Jam dinding di ruangan menunjukkan hampir pukul dua belas. Langkah kakiku yang semakin gontai di timpali suara burung malam. Hanya ada aku yang berdiri di depan kamar mandi dan kegelapan. Aku menjinjing kantong plastik yang berisi lima buah lilin dan sebuah foto wanita paruh baya.

Pintu yang semula menghadang, kini terbuka perlahan. Menarik masuk ke dalam ruangan kecil nan gelap itu.

Kini, kantong plastik itu sudah kosong. Si jago merah sudah bersarang di lima buah lilin yang kutancapkan ke beberapa titik kamar mandi. Hingga ruangan kecil itu mulai terlihat bentuknya, di sebelah kiri satu bak mandi segiempat meninggalkan gayung biru di genangan air, di sebelah lainnya ada jamban yang dipenuhi kotoran serta setidaknya lima kecoa yang menggerogotinya. Dan di hadapanku, sebuah cermin berukuran tiga kali empat menyusun wajah pucat pasi berambut panjang menjuntai.

"Ritual kali ini akan aku langsungkan pada malam ini juga." Tidak terkejut mendengar suaraku yang semakin parau. Lagipula, air dan makanan sudah tidak disediakan lagi semenjak dia pergi.

Sudah pukul dua belas malam. Aku memutuskan untuk memulai ritual itu, ritual yang katanya dapat membangkitkan arwah yang kita inginkan. Namun, sudah sepuluh kali mencoba, tapi terus gagal. Aku tidak akan menyerah, kali ini arwah yang aku inginkan akan hadir.

Saat itulah, aku mulai memutar badan searah jarum jam sebanyak lima kali, sembari mengumandangkan kalimat 'Lady In White' yang menggetarkan tembok lusuh itu.

Lady In White ... Lady In White ... Lady In White ... Lady In White ....

Setelah itu berputar berlawanan dengan mengatakan hal yang sama.

Lady In White ... Lady In White ... Lady In White ... Lady In White ....

Dan tahap untuk menyelesaikan ritual ini, hanya mengucapkan nama arwah yang diinginkan.

Sedikit ragu, tapi waktu dan kondisi memaksa untuk mengucapkan nama itu. Bibir putih dan retak melepas tekanan hingga aku melontarkannya sembari membakar foto tersebut.

"IBU...."

-------

Susah juga buat prologny guys, ini pun hrus bnyk referensi. Btw, klw kalian mau tau tentang "LADY IN WHITE" Cri aj d google. Itu benar" Ritual yang ada dan sudah menjadi Permainan Pemanggil Roh yang Urban Legend.

Ngeri sendiri gw saat nulis.

Bunuh Ibumu Sebelum Pukul 12 Malam✔ [LENGKAP]Where stories live. Discover now