Part 7

41 9 0
                                    

Lyra masih teringat atas kejadian yang menimpa terhadap mamah dan papa nya. Kini ia sudah tidak bisa menunggu mereka pulang kerja ataupun bermanja layaknya keluarga utuh. Matanya selalu deras dan selalu mengunci diri dikamar. Sehingga membuat Bi inem khawatir takut melakukan yang tidak- tidak.

"Mah..pah..kenapa harus secepat ini? Lyra kangen sama kalian. Lyra sekarang sendirian mah pah. Lyra pengen ketemu kalian..hiks hiks." Batinnya sambil memandangi foto mereka bertiga.

Baru kali ini Lyra murung selama 1 minggu setelah kepergian mamah dan papa nya. Untungnya hari ini hari libur sekolah. Jadi Lyra menghabiskan waktunya untuk mengurung diri dikamar yang bertema panda.

Kenop pintu kamar Lyra terbuka. Disana datang Kyara sahabat Lyra. Langsung menutupnya dan memeluk Lyra yang sedang menangis deras.

"Udah dong ra..lo jangan gini terus. Kasian nyokap sama bokap lo disana. Nanti mereka disana gak tenang lagi kepikiran lo terus. Kalo lo sayang sama mereka doain ajh yah..udah cup..cupp ..". Rayu Kyara agar Lyra tidak menangis lagi.

"G..gw rasanya gak mau hidup tanpa mereka ra. Gw pengen ikut mereka..gw rindu gw kangen..dimanjakan oleh mereka meskipun mereka jarang pulang..hiks hiks."tuturnya sambil terisak..

"Iya gw tau apa yang sekarang lo rasain. Tapi pliss udah yahh..doain ajh semoga mereka disana baik-baik aja dan lo disini harus bisa banggain mereka". Kata Kyara menenangkan Lyra.

Kyara sangat sedih dengan keadaan Lyra yang sekarang. Kyara terus berusaha agar Lyra tidak sedih dan tidak mengurung dikamar lagi. Kyara punya ide untuk mengajak makan Lyra diCafe delion, cafe favorit Lyra.

"Ra..gimana mending kita makan diCafe kesukaan lo ajh?". Ajak Kyara sambil mengusap bahu Lyra

"Yaudah ayokk." Jawabnya meskipun dengan sedikit sesenggukan.

CAFE DELION...
Kini Lyra dan Kyara sudah mendapatkan posisi duduk. Meja makan no. 12 yang berada dekat dengan jendela sehingga terlihat pemandangan danau yang penuh dengan angsa yang sedang berenang dan perahu angsa yang dinaiki oleh beberapa pengunjung.

"Ra..lo mau makan apa?".

"Terserah lo deh..." jawab Lyra semaunya.

"Waitress..?". Panggil Kyara pada waitress sambil melambaikan tangan kanannya.

Waitress cafe pun menghampirinya dan mancatat pesanan yang mereka berikan. Waitress disini sudah hafal kalo Lyra itu langganan dicafe Delion.  Mereka menunggu dengan beberapa menit.

Pesanan pun datang. Kyara dan Lyra langsung menyantapnya, namun Lyra hanya mengaduk-ngaduk milkshake coklatnya.

"Ra..minum dong jangan diaduk-aduk ajh? Ayolah lo harus bangkit lo jangan kayak gini ajh."tutur Kyara pada Lyra yang dihadapannya hanya melamun.

Tiba-tiba datang sosok benda yang pernah berantem dengan Lyra saat Lyra dihukum telat upacara. Spesies ikan hiu, bagi Lyra.

"Eh makhluk astral ada disini." Datang dengan pedenya.

Lyra tersadar dari lamunanya dan refleks langsung bicara.

"L..lo? Ngapain lo kesini? "

"Ya gw ke sini terserah gw lah..". Jawab Gavin sambil menyimpan kedua tangannya disaku celananya.

"Pasti lo ngikutin gw kan?".sinis Lyra.

"Pede lo jadi orang.."

"Lo tuh yang kepedean. Dasar spesies ikan hiu..".

"Makhluk astral!". Ejeknya dengan tambahan senyum asem.

Gavin meninggalkan mereka dan duduk membelakangi mereka berdua.

"Ra..demi apa lo kenal sama Gavin?".tanya Kyara yang penuh dengan senyuman.

Kyara sangat menyukai Gavin yang penuh dengan kepintarannya, ketampanannya sekaligus kebaikannya. Kyara terus saja senyum-senyum sendiri bila ada Gavin didekatnya. Memang perasaan tidak ada yang tau.

"Gak..gw gak kenal sama spesies ikan hiu..!". Jawab Lyra dengan jengkel.

Terdengar oleg Gavin atas pembicaraan mereka yang tentang dirinya.

"Gak usah ngomongin gw dibelakang kalo mau didepan gw!". Sindir Gavin kepada mereka yang hanya membuat mereka tutup kedua telinga Lyra.

"Oke!".Lyra bangkit dari tempat duduknya dan berdiri dihadapan Gavin.

"Gw gak mau kenal sama lo spesies ikan hiu..!". Tuturnya sambil tangan disamping pinggangnya.

Gavin berdiri sehingga mereka berhadap-hadapan. Dan membuat sosok Lyra yang angkuh dibuat degupan kencang dalam jantungnya.

"Gw kasih tau sama lo, jangan ngeliatin gw kayak gitu nanti lo naksir sama gw..haha".jawabnya dengan senyum khasnya yang begitu manis.

Lyra memajukan wajahnya sehingga jarak antara mereka hanya beberapa centi saja. Yang membuat Kyara melongo sendiri.

"Bukan gw tapi lo!" Jawab Lyra tak mau kalah. Dan pergi keluar cafe begitu saja dengan pipi merona.

"Kok pipinya kayak tomat mateng? Lucu lo ra..".kata Gavin dengan senyuman menang.

Lyra berlari dan menutupi kedua pipinya. Ternyata Lyra dibuat blushing oleh Gavin.

Bad Girl Where stories live. Discover now