Part 8

46 6 1
                                    

Lyra masih terbaring ditempat tidur yang bergambar Panda cute kayak Lyra. Selimut berantakan dan boneka panda berserakan dilantai karena ulah posisi tidur Lyra kayak kebo ngamuk.

Jam menunjukan 06.00. Bi inem masuk ke kamar Lyra dan membangunkan Lyra dengan cipratan air. Karena sebelumnya, Bi inem sudah diamanatkan oleh kedua Orangtua Lyra untuk menjaga dan merawat Lyra sampai besar dan berumah tangga. Jadi, Bi inem bebas melakukan Lyra seperti anak kandungnya. Nyatanya Bi inem tidak dikaruniai seorang anak dan mendiang suami sudah lama telah tenang dialam sana.

"Lyra..non Lyra bangun..." mencipratkan air ke muka Lyra.

"Duh..hujan..banjir..banjir..".bangun dengan tersontak sambil loncat-loncat diatas kasurnya.

"Banjir gimana? Itu hanya cipratan non..". Tutur Bi inem melihatnya dengan tawaan.

"Ihh bibi...gw kaget. Lagian masih pagi." Memanyunkan bibir pinknya dan kembali berbaring sambil memeluk boneka panda yang hampir setinggi dengan Lyra.

" non..bangun. Buruan mandi."suruh bibi pada Lyra.

"Nanti bi..5 menit lagi!".kata Lyra sambil berdecak.

"Sekarang..jangan dinanti-nanti." Jawab Bi Inem sambil mencipratkan air kembali.

"Ih bi..yaudahh sekarang gw mandi..tapi mandiin yah". Katanya dengan manja dan mengedipkan sebelah matanya.

"Najis ah kamu no.." bergidik Bi inem.

"Gw juga gak mau..nanti yang ada rumput-rumputnya dikepang sama bibi."jawab Lyra sambil tertawa.

"Rumput apaan nih?"..menggerakan kedua alisnya naik turun.

"Udah ah bi..nanti gw telat lg ke sklh!". Cibir Lyra sambil menjalankan kakinya menuju kamar mandi.

Terdengar sower air dan didalam sana Lyra sedang berargumen dengan air. Detik jam selalu berputar dan Lyra mandi dalam waktu 1 jam.

Lyra keluar dari kamar mandinya dan mengambil seragam putih abunya. Memoles wajahnya dengan sedikit bedak dan lipteen berwarna pink hampir sama dengan warna bibir mungil Lyra.

Menuruni anak tangga yang dilapisi dengan karpet merah. Dilemparkannya tas kebawah yang disambut dengan sofa merah maroonnya yang kebetulan berada disamping tangga. Bi inem melihatnya hanya menggelengkan kepala.

"Non..kamu mah asalan aja!". Kata bibi yang tangannya meletakan piring diatas meja.

"Gapapa sih bi..lagian kan tas gw nya disambut sama sofa. Untung gak baper noh tasnya". Katanya sambil meminum susu putih.

"Haha mana ada tas baper..?" Tawanya.

"Bi gw minum susu ajh deh..takut telat". Lyra menjelaskan.

"Tumben takut telat sukanya telat ajh berangkat jam 8.00"

"Ya elahh bi..nanti ada pak budi jewer telinga gw lagi..bisa-bisa pak budi baper sama gw". Lyra mencibir sambil berdecak.

"Haha mana ada guru kamu non baper sama nnon? Yang ada mereka jantungan pacaran sama makhluk astral ..wkwk" Canda bi inem..

"Udah lahh gw mau berangkat..bye...."berlalu begitu saja.

---♡---

Sesampainya disekolah. Lyra keluar dari mobilnya, berjalan dengan tas diselempangkan sebelah ditangan kanannya. Terlihat tali sepatunya lepas sebelah kiri, hendak membenarkan ada yang menabraknya dari belakang. Sebuah benda yang tinggi dan cukup tampan, Gavin.

"Ihhh lo bisa ga sih sehari ajh gausah nabrak gw mulu!".Amarah Lyra memuncak.

"Kan gw gak sengaja, kenapa sih ra lo tuh PMSnya tiap hari!".katanya sambil berkacak pinggang.

"Emang lo tau kalo gw lagi PMS? Apa mau liat?".matanya menajam ke arah Gavin.

"Ishh ogah amat! Yang ada mata gw gak bisa ngedip".balasnya sambil bergidik.

"Ha' dasar spesies ikan hiu! Awas lo dikelas".ancamnya

Lyra tidak tau bahwa hari ini dikelasnya ada PR dari Bu Tika yang terkenal Killernya. Sedangkan rata-rata murid di kelas XI IPA 1 kalo ada PR selalu minta ke Gavin.

"Awas apa? Okee kalo lo butuh jangan ke gw". Tegasnya kepada Lyra seraya tersenyum menang.

"Bodo amat!".katanya memutarkan bola matanya.

Lyra berlalu meskipun tali sepatunya terlepas. Kemudian tak berapa detik, lyra terjatuh didepan orang banyak. Yang utama Gavin terbahak melihatnya..

Brakkkk...

"Hahahaha..makanya benerin dulu tali sepatu luh Makhluk Astral.hahahahha".bahaknya yang ditambah dengan bahakan anak-anak.

Semua orang yang lewat terbahak dan ada juga yang ikut ketawa. Seketika mereka terdiam saat pelototan Lyra meluncur kesekeliling.

"Diemm lo ikan hiu!". Emosi Lyra memuncak dan berlalu begitu saja.

Bad Girl Where stories live. Discover now