Part 10

32 3 0
                                    

Sudah 1 jam Lyra berdiri ditengah lapangan yang ditemani teriknya sinar matahari. Kepalanya terasa penat dan pusing karena sengatan sinar matahari, berkali-kali tangannya diturunkan dari posisi hormatnya kepada bendera merah putih. Gavin melihatnya dibalik koridor 10 menit yang lalu. Pirasat Gavin sudah tidak enak bahwa dalam pikirannya Lyra akan terjatuh pingsan, ia selalu memerhatikan Lyra dengan wajah yang lemah.

Gavin mendekat sehingga jarak ke lapangan tinggal 5 langkah lagi. Otak Lyra semakin penat dan pusing. Penglihatannya sudah tidak jelas dan buram.

Brakkkk....

Benar saja Lyra jatuh pingsan. Banyak sorotan mata yang tertuju ke arah mereka berdua. Gavin sudah dari tadi menahan badan Lyra yang terkulai lemas. Cowok yang populer banget diSMA nusa bangsa. Banyak sorotan yang tak suka sekaligus iri dan gosipan-gosipan yang menghujat Lyra.

Gavin langsung membopong Lyra ke UKS, disana sudah ada penjaga UKS dari murid juga. Gavin membaringkan Lyra diatas pembaringan warna hitam. Dalam hatinya ia berdegup kencang melihat keadaan Lyra yang pucat pasi.

Seorang Dokter menangani Lyra yang terkulai lemas. Gavin tampak panik dan memegang ujung kepalanya terlihat ketakutan. Setelah beberapa menit,lyra terbangun dan memegang kepalanya. Lyra siuman dan Gavin tersenyum lega.

"Awh..pusing".Lyra membuka matanya.

"Ra..lo udah siuman?". Tanya Gavin lega.

"Vin..gw dimana? Kepala gw pusing banget." Meringis kesakitan.

"Lo ada di UKS tadi lo pingsan pas dilapangan". Gavin mengelus puncak rambut Lyra.

"Yasudah..Gavin saya minta kamu jagain Lyra yah sampe dia benar-benar bisa jalan lagi."tutur Dokter.

"Siap bu".

Setelah Dokter keluar dari Uks, Lyra beranjak bangun dan hendak pergi dari tempatnya. Namun tangannya tertahan dengan cekalan Gavin.

"Lepasin gw. Gw mau kekelas!". Tuturnya dengan sinis.

"Heran gw sama lo, lagi sakit nggak sakitnya marah-marah mulu lo!". Balas Gavin dengan sewet.

"Bodo amat! Lepasin tangan gw!".

"Gak. Lo kan lagi sakit mana ada gw lepasin. Nanti lo jatuh ditengah jalan siapa yang bantuin? Yang ada lu diketawain." Timbal Gavin.

"Emangnya gw gak punya kaki sampe gak bisa jalan? Awas..". Pergi begitu saja.

Saat turun dari tangga pembaringan, lyra terjatuh dan untung saja ada gavin menahannya sehingga Lyra ada dipangkuan Gavin. Mereka saling tatap hanya beberapa centi saja kedua mata mereka menatap. Tak sadar ternyata lyra mendengar degupan jantung Gavin yang berdetak begitu hebat. Langsung Lyra menghindar dari pangkuan Gavin.

"Sorry". Lyra begitu gugup.

"Ka..kata gw juga apa? Nanti lo jatuh". Kata Gavin sama-sama gugup juga.

"Ya kan gw gak sengaja jatohnya..gimana sih". Sewet Lyra.

"Iya-iya gw selalu salah dimata lo ra." Gavin mengalah.

"Yaudah dehh gw mau kekelas!". Memakai sepatu dengan pipi merah merona.

"Yaudah hati-hati oiya jangan lupa tuh pipi basuh pake air..kayak tomat rebus". Cibir Gavin tersenyum simpul.

"Ap..apaan sih lo!". Pergi dengan rasa malu.

Lyra pun berlari menuju kelasnya dnegan pipi yang memanas. Brakk lyra bertabrakan dengan Kyara sahabatnya yang oon.

Brakkk...

"Ihh ra kalo jalan liat-liat napa?".Kyara mengamuk.

"Ya..ya sorry!".

Saat Lyra masuk kekelas tangannya ditahan oleh Kyara diambang pintu kelas yang didalamnya kebetulan sepi. Melihat pipi Lyra yang merah Kyra dibuat penasaran.

"Tungu..tunguu". Mencekal tangan Lyra.

"Apaa sih ra pegang-pegang kayak mau nyebrang ajh lo!". Menundukan wajahnya.

"Ra kok pipi lo merah merona..wahh diapain lo sama Gavin?". Tanya Kyara seperti wartawan amatir.

"Gak. Pipi gw gak merahh kok". Mengeles kayak bajaj.

"Ahh gak usah ngeles loh kayak bajaj. Haha apa lo suka sama Gavin? Ahh lu mah gebetan gw main ambil-ambil ajh". Canda Kyara.

"Haha siapa juga. Ambil ajh sono diobrall 10.000 3".

"Heh dikira lu baju dalem apa 10.000/3". Menjitak kepala Lyra.

"Hehe ya abis. Udah lah gw pusing abis disetrap sama cikgu besarr. Wajar cewe cantik terkenall dengan bad nya haha". Menerobos Kyara yang masih mematung.

"Heh ni anak gada kapoknya dasar. Mamah lu pas ngandung lu ngidam apaan sih? Bisa-bisanya lo kayak gini?". Geleng-geleng kepala.

"Hehe ngidam chris john." Nyengir kuda.

"Mana ada? Yang ada chris johnnya sendiri langsung jantungan". Cibir Kyara.

"Haha jantungan? Apa ini yang namanya jatuh cinta?". Memegang dadanya.

"Bucinn luh. Makan tuh jatuh cinta!". Kesal Kyara memudar.

Setelah berargumen. Kyara dan lyra pergi ke kantin. Dan disana mereka berdua menjadi pusat perhatian kaum adam. Karena dengan prasa cantik mereka berdua membuat pesona bagi kamu adam.

"Ra. Balik ajh yuk kekelas, gapede gw jadi pusat perhatian." Pinta Kyara.

"Ahh apaan sih lu, udahlah santai ajh gapapa. Emg kita cantik kan, haha". Sepedenya Lyra.

"Yaudah gw ikutin".malas Kyara menanggapi makhluk halus ini.

Saat memasuki kantin tidak ada bangku kosong. Dan melihat pojokan, disana ada genk cewe cupu bagi Lyra. Iapun menghampiri mereka dan hendak Lyra bicara mereka genk cupu langsung bangkit dari tempat duduknya. Lyra adalah cewe paling ditakuti oleh sejenisnya ataupun lawan jenisnya meskipun masih banyak yang menyukainya.

"Gitu kek untung lu pada peka!". Menyimpan kedua tangannya didepan dada.

"Ra. Kasian mereka makananya belum abis tuh mubazir". Kyara sok peduli.

"Bodo amat, klo mubazir makan gih sama lu!". Dengan tawaan.

"His ogahh gw. Mending makan bekas justien bibier". Tutur Kyara dengan bergidik.

Bad Girl Where stories live. Discover now