Chapter 2

177 32 41
                                    

Tak ada hal yang
Harus disesali hari ini maupun hari seterusnya~


•••

Hari ini, Naya bangun kesiangan, akibatnya dia terlambat masuk sekolah, padahal hari ini hari masuk terakhir, sebelum libur panjang dimulai. Jam 08.00 Naya masih sibuk menata rambutnya.

"Nayyyy, bangun lu nay, telat aja lu sukanya!"

"Iya iya bang, nay udah siap nih,"

"Kapan sih lu ga telat berangkat sekolahnya sih nay?"

"Nunggu waktunya"

"Kok bisa, gue punya adik laknat seperti elu!" balas Rio sambil geleng – geleng.

Dia tadi adalah Nicholas Mario Aditama, kakak laki – laki sekaligus anak laki – laki yang dipunya di keluarga ini. Rio sekarang menempuh S2 nya di salah satu Universitas ternama di Jakarta.

Selain memiliki kakak laki – laki. Naya juga memiliki kakak perempuan. Dia adalah Nayla Falencia Aditama. Ayla sangat mirip dengan Naya. Orang – orang yang tidak terlalu mengenal mereka pasti akan menyebut mereka kembar. Dia anak pertama dari keluarga ini. Dan Naya adalah anak paling terakhir. Ayla sudah bekerja di perusahaan ayahnya. Dia yang menghandle semua urusan perusahaan.

~~

Sesampainya Naya di depan gerbang sekolahnya dia memandang gerbang yang ada didepannya. Gerbangnya sudah ditutup sekitaran 1 jam yang lalu. Naya kepikiran untuk memanjat gerbang yang ada didepannya. Naya melemparkan tasnya ke dalam dengan asal – asalan.

"Bukkkk!"

Naya menoleh ke asal suara itu. Tas nya yang ia lemparkan tadi mengenai seorang remaja laki – laki.

"Heh lo yang disana. Jangan asal ngelempar barang sembarangan lain kali lihat dulu ada orang apa nggak. Udah telat juga!" omel lelaki itu ke Naya.

"Bodoamat siapa suruh lo berdiri disitu," balas Naya tak mau kalah.

Lalu naya lanjut memanjat gerbang yang ada di depannya.

"Buk!"

"Akhirnya bisa masuk juga,"

"Dasar cewek jadi – jadian," omel lelaki itu.

Naya menghiraukan ucapan lelaki itu ia langsung bergegas menuju ke kelasnya.

Sesampainya Naya dikelas, ia langsung diheboh.kan dengan teriakan menggelegar Agna, kebetulan hari ini kelas Naya sedang jamkos jadi, beruntung Naya terhindar dari hukuman – hukuman aneh yang selalu diberikan para guru padanya jika ia terlambat masuk kelas.

"Nayaaaaa, lo tau ga kemarin ada cogan baru yang masuk sekolah kita Nayyy, bertambah deh jadinya populitas cogan di sekolah kita, dan bahagianya gua dia sekelas sam kita, tapi kenapa ya dia hari ini kok ga masuk?" cerocos Agna panjang lebar

"Ya bodoamat mau dia kaga masuk kek, mau dia murid baru kek, gue sih bodoamat!" kesal Naya

Mood Naya hari ini benar-benar hancur, ditambah lagi tadi pagi ketemu cowok yang tidak tahu malu itu, entah siapa dia, Naya Naya membanting tasnya dengan kasar di tempat duduknya, moodnya hari ini sangat sangat pun juga tidak tahu. Apakah dia murid baru yang tadi dibicarakan Agna ya? Tapi mengapa dia membolos pagi-pagi begini? Ah bodoamat ngapain juga gua mikirin dia yang jelas-jelas ga penting buat gua.

~

Bel istirahat pun akhirnya berbunyi bersamaan juga pada saat cacing-cacing di perut Naya bersuara Naya dan Agni pun segera bergegas menuju kantin yang pastinya sudah dipenuhi oleh anak-anak.

"Mau makan apa lo Nay, gue pesenin,"

"Lemon tea aja,"

"Oke Naya sayanggg"

Sambil menunggu Agna, Naya membuka pesan - pesan yang masuk dalam akun Line nya. Ada salah satu pesan yang membuat Naya tertarik.

From : 082234335xxx

Hay Nay

Masih inget gue?         
       
                                          Naraya

                                          Lu siapa?

Naraya mengerutkan dahinya karena pesannya hanya di read oleh seseorang yang tidak dikenal olehnya.

Siapa sih itu tadi, masa cuma orang iseng, bikin penasaran aja, batin Naya.

"Woy Nay!" panggil Agna membuat Naya terlonjak kaget

"Apaan sih lu, ngagetin orang aja," sewot Naya

"Yeeee, orang lu ngelamun salah lu sendiri, eh btw ini minuman lu,"

"Makasih banyak Agna sayangggg,"

"Hiw, ga nafsu makan deh gue jadinya,"

Naya hanya membalas perkataan Agna dengan cengiran khasnya.

Naya melihat sekelilingnya, tak sengaja tatapan matanya bertemu dengan manik mata seseorang yang dicintainya. Siapa lagi kalau bukan Bagas. Iya Bagas, dia sedang dengan Amara.

Naya langsung memutuskan kontak matanya dengan Bagas lalu ia melanjutkan minumnya yang sempat tertunda dan kembali ke kelas bersama Agna.

'Lu harus bisa ngelupain dia nay, ngapain lu berharap pada dia sedangkan dia udah milik orang lain, sadar diri kali nay!' batin Naya.

•••

Mariskadr_

IdolaWhere stories live. Discover now