Chapter 7

92 15 2
                                    

Jika dia jodohmu,
Akan ada jalan terbaik untukmu
Dan juga dia.

•••

Sore ini Naya hanya berguling-guling di kamar. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Naya.

"Tok... Tok... Tok..."

"Ini bibi non,"

Naya berjalan malas ke arah pintu, lalu membukanya.

"Iya bi. Ada apa bi, tumben banget," Tanya Naya.

"Di bawah ada mas Bagas non, katanya nyariin non Naya,"

"Ohh, terima kasih ya bi, suruh dia tunggu sebentar, Naya mau mandi. Masak mau ketemu gebetan Naya bau, ya ga lucu bi," Kata Naya sambil terkekeh.

"Hahaha, non mah bisa aja. Yaudah bibi turun dulu ya non," Kata Bi Imah.

"Iya bi,"

Naya menutup pintu kamarnya dan bergegas pergi ke kamar mandi, supaya Bagas tidak terlalu lama menunggu.

Setelah selesai mandi, Naya bergegas turun dan menemui Bagas yang ada di ruang tamu.

Saat Naya turun dari tangga, Bagas langsung menoleh.

"Eh Nay, ke taman yuk?" Ajak Bagas.

"Hmm, ayuk, gue ke atas dulu ya ambil tas,"

"Oke, gue tunggu di mobil ya,"

Naya bergegas mengambil tas yang ada di kamarnya, lalu menuju ke depan untuk menemui Bagas yang sudah menunggunya.

•••

Iel sedang mencari informasi tentang alamat ruma Amara kepada teman - temannya.

"Aisshh, kok ga ada yang tau sih dimana alamatnya," Kesal Iel.

Ting!

Sebuah notifikasi muncul di layar handphone Iel.

Fahmi
Di Perum *** Blok A Nomor 6

"Yashhh, akhirnyaaa!" Seru Iel seraya mengepalkan tangannya ke atas.

To : Amara
Lo siap - siap bentar lagi gue nyampe rumah lo
~Iel

Iel segera bergegas ganti baju dan pergi ke rumah Amara.

Skip~

Sesampainya di rumah Amara, Iel memandang pagar putih yang menjulang tinggi di depan rumah mewah itu.

Iel memencet bel yang ada di samping pagar. Tak lama ada seorang satpam yang membukakkan pintu pagar.

"Maaf, anda cari siapa ya?" Tanya satpam itu.

"Saya cari Amara pak,"

"Oh, non Amara. Ada kok, silahkan masuk, ketok aja pintunya, nanti ada bibi yang ngebukain pintu," Kata satpam itu.

Iel hanya mengangguk patuh lalu berjalan menuju pintu utama rumah Amara.

Tok tok tok

Assalamualaikum...

Setelah menunggu lumayan lama, ada seorang bibi yang membukakkan pintu.

"Mas, cari siapa ya?" Tanya bibi itu.

"Saya cari Amara bik,"

"Oh non Amara. Mari masuk dulu, biar bibi panggilin dulu non Amaranya," Kata bibi itu.

Tok tok tok

Amara yang mendengar pintu kamarnya di ketuk pun segera beranjak dari kasurnya.

"Ada apa bi?" Tanya Amara.

"Oh itu, ada temen non yang nyariin non, itu cowok loh non, pacarnya non yaa,"

"Ih apaan sih bik, bibi mah gituu,"

"Hehe, yauda non bibi turun dulu ya,"

"Iya bi,"

Amara turun ke bawah untuk melihat siapa tamunya itu.

Iel mendongakkan kepalanya saat mendengar langkah kaki dari tangga.

"Eh Mara, ayuk jalan?" Ajak Iel.

"Kemana?" Tanya Amara sambil duduk di depan Iel.

"Emm, kemana aja,"

"Yauda, bentar gue ganti dulu,"

Skip~

Keheningan yang menyelimuti suasana di dalam mobil Iel. Mereka berdua sama-sama diam membisu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Sampai akhirnya mobil Iel berhenti di sebuah taman kota yang lumayan ramai pengunjungnya. Ya, wajar sih, hari ini adalah hari minggu.

"Yuk turun," Ajak Iel.

Mereka berdua turun dari mobil dan mencari tempat duduk yang sepi dari pengunjung taman. Bukan bermaksud berduaan tapi hanya menikmati suasana taman tanpa gangguan dari seseorang saja.

Amara melihat sekeliling taman, tak sengaja Amara melihat Bagas dan Naya yang sedang bercanda bersama.

'Akhirnya kamu menemukan kebahagiaanmu dulu yang sempat hilang ya gas, aku tau kebahagiaanmu itu memang bukan aku. Jujur, aku senang bisa menemanimu dalam mencari kebahagiaanmu yang hilang dulu, walaupun harus aku yang jatuh cinta sendirian dan memendam rasa sakit sendirian, namun setidaknya aku pernah bersamamu. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga gas,' Batin Amara sambil menatap sendu ke arah Bagas dan Naya.

•••

Hay guys!
Gimana chapter ini?

Jangan lupa kritik dan sarannya ya.
Juga vote nya❤️

Mariskadr_

IdolaWhere stories live. Discover now