Chapter 8

66 11 0
                                    

Jodohmu, jodohku, jodohnya telah ditentukan-NYA~
-Amara

•••

Pranggg...

Suara lemparan benda dari arah ruang tamu mengagetkan Amara yang baru saja pulang dari taman.

Dilihatnya mama papanya sedang beradu mulut, Amara memilih bungkam dan menatap kedua orang tuanya dengan tatapan sendu.

Entah bagaimana ceritanya. Papa selingkuh dengan wanita, lebih tepatnya sekretaris papa di kantor. Mama sangat murka saat memergoki papa berselingkuh dengan sekretarisnya di kantor, sampai-sampai mamanya kehilangan kendali karena terlalu banyak tenaga yang sudah ia keluarkan.

Entah bagaimana pola pikir papanya, seseorang yang dulu lembut kepada istri dan juga Anaknya, merubah semua keadaan. Amara membenci papanya, sebab ia terkena tamparan papanya ketika ia berusaha menjauhkan mama dari tangan papanya yang akan menampar mamanya, hasilnya ia sendiri yang harus terkena tamparan dari papanya itu.

Tak ada sepatah kata apapun yang papanya ucapkan setelah menampar Amara. Amara hanya bisa diam menahan sakit di pipinya, dan menatap sendu papanya yang berjalan keluar rumah. Namun, tak dapat dipungkiri, rasa sayang Amara terhadap papanya tidak berkurang sedikitpun, walau beliau menyakitinya dan juga mamanya.

Tak tahan melihat semua ini. Amara langsung menghampiri keduanya.

"Pa, papa apaan sih, jangan main kasar ke mama papa mama itu..." Ucapan Amara terpotong oleh papanya.

"KAMU YA! JANGAN IKUT CAMPUR KAMU!!" Sentak Papa Amara.

"Tapi pa, mau bagaimana-pun mama itu masih istri papa, pa," Ucap Amara memelas.

Papanya mengusap wajahnya, "Amara, papa ingin kamu menuruti permintaan papa,"

"Setelah apa yang papa lakuin ke mama sama Amara, tanpa ada kata maaf yang keluar dari bibir papa, papa ingin..." Papa Amara kembali memotong ucapan Amara.

"Sekali saja kamu turuti permintaan papa! Pokoknya kamu papa jodohkan dengan anak teman papa. Papa tidak menerima penolakan Amara!" Tegas Papa Amara.

"Tapi Amara berhak menentukan pasangan hidup Amara sendiri pa!" Suara Amara mulai meninggi.

"Sudah Mara sudah, tenangkan diri kamu dulu, nanti kita bicarain lagi ini," Kata Mama Amara yang sejak tadi diam.

Lalu Amara pergi ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya cukup keras.

Di lain sisi~

"PA, BAGAS GA MAU DI JODOHIN PA!!" Sentak Bagas kala di beritahu bahwa ia akan di jodohkan dengan anak teman papa Bagas.

"Kamu tenang dulu, anak om Wira cantik dan baik kok, pasti kamu suka sama dia," Kata papa Bagas menenangkan.

"Tapi pa, masalahnya Bagas sudah terlanjur jatuh hati sama seorang perempuan yang dulu berhasil meluluhkan hati Bagas dan sekarang dia sudah kembali dalam pelukan Bagas pa, jadi tolong, biarkan Bagas kali ini menentukan pasangan hidup Bagas sendiri pa," Mohon Bagas kepada papanya.

"Namanya Naya kan gas? Hayo ngakuuu, mama tau loh gas," Kata mama Bagas sambil tersenyum mengejek.

"Mama udah deh, gagal nanti rencana papa," Bisik papa Bagas kepada Mama Bagas.

Dan diam-diam Bagas mendengarkan apa yang di bicarakan Papa dan Mama Bagas, "Oh jadi ini rencana papa ya, terus tentang perjodohan itu gimana kelanjutannya pa?" Tanya Bagas sambil tersenyum mengejek kepada papanya itu.

"Yang akan papa jodohkan adalah kakakmu itu, si Nathaniel,"

Iel yang sejak tadi diam, tanpa ada minat untuk ikut campur urusan perjodohan itu kini angkat bicara, "Kok Iel sih pah! Udah bagus si Bagas , kok jadi Iel!" Seru Iel.

"Serah papa dong," Sewot Bagas, karena ia juga tak mau dijodohkan.

"Udah udah, dilihat nanti aja pas waktu kita dinner sama keluarga teman papa," Jelas Papa Bagas.

"Okelah pa," Pasrah Iel.

•••

Jangan lupa Vote and Comment❤️

And Happy New Years kalian🎉

Mariskadr_

Idolaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें