Chapter 4

107 21 16
                                    

Dirimu itu seperti bintang
Indah namun sulit digapai~

• •

Mereka berdua sama-sama diam. Menikmati indahnya malam ini. Sambil bergelut dengan pikiranya masing-masing.

'Seandainya aku bisa memilih, pasti aku akan memilih kamu Nay, cinta pertamaku sampai saat ini' Batin Bagas.

'Aku masih bingung dengan hubungan kita dan hubunganmu dengan Amara,' Berbagai pertanyaan muncul di benak Naya, namun ia tak cukup mempunyai keberanian untuk mengutarakannya.

Bagas menoleh ke arah Naya, "Nay, yuk pulang udah malem," ajak Bagas

"Yuk" Naya berdiri sambil membersihkan tanah tanah yang menempel di bajunya.

Bagas dan Naya menaiki mobil, lalu mereka menuju ke rumah Naya.

Di dalam mobil hanya kesunyian yang mengisi suasana malam ini. Mereka berdua hanya diam sepanjang perjalanan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

'Ishh, jadi canggung kan kalo ginii,' batin Naya kesal.

Bagas pun juga merasa seperti Naya, akhirnya dia berniat untuk memulai percakapan lebih dulu.

"Emmm, Nay,"

Naya menoleh ke arah Bagas, "Iya?"

"Makan dulu mau? Di tempat biasa deh nay,"

"Asalkan gratis boleh lah," jawab Naya sambil nyengir.

"Ah elu mah, makan gratis muluu," ejek Bagas sambil mengacak - acak rambut Naya.

Naya mengerucutkan bibirnya, "Ih Bagass, rambut gue jadi berantakan monyet,"

"Apaan lu sebut gue monyet, dasar Kanguru Betina," ejek Bagas.

Lalu keduanya terlarut dalam percakapan yang semula canggung menjadi kembali akrab.

"Udah sampai, yuk turun," Bagas turun lalu membuka pintu untuk Naya.

"Makasih," Balas Naya agak canggung.

Ia memang jarang diperlakukan seperti itu, oleh abangnya pun ia tak pernah diperlakukan seperti itu.

Setelah itu, mereka memasuki cafe yang cukup unik.

"Mau pesan apa Nay?" Tanya Bagas

"Samain aja deh," Balas Naya

Lalu Bagas memanggil waitress dan mulai menunjukkan menu yang mereka pesan.

Setelah sekian lama mereka berdua saling diam, akhirnya waitress pun datang membawa pesanan mereka.

"Silahkan," ucap waitress itu.

Lalu, mereka berdua pun makan dengan diam.

"Nay," Panggil Bagas

Naraya menoleh ke arah Bagas tanpa mengucapkan apa apa karena mulutnya masih penuh dengan makanannya.

Bagas mengambil tisu lalu membersihkan makanan yang tertinggal di daerah bibir Naya.

IdolaWhere stories live. Discover now