Part 3

33.8K 5.8K 1.4K
                                    

HARI kedua dan Taeyong sudah berhasil mendapatkan banyak teman karena Jaehyun. Pagi ini ia sedang mengobrol bersama Ten, ah lelaki mungil itu seorang pramugaraㅡwalaupun harusnya Ten tidak di terima karena tinggi badan. Tapi seperti kata Taeyong, usaha tidak menghianati hasil. Ten berhasil melalui semua ujian dan akhirnya di terima menjadi seorang pramugara.

"Oh! Jadi kau berteman dengan Jaehyun hyung saat di sekolah menengah atas?" suara Taeyong terdengar shock, ia tidak tahu jika Ten sedekat itu dengan Jaehyun.

Lelaki mungil itu mengangguk antusias. "Aku menjadi adik kelasnya waktu itu, Jeffrey sangat populer! Karena kami begitu dekat, aku memanggilnya dengan Jeffrey saja, tanpa hyung."

Jujur saja, Taeyong sangat iri kepada Ten. Melihat betapa antusiasnya lelaki mungil itu bercerita, membuatnya sedikit kurang percaya diri. Maksudnya, Jaehyun dan Ten kelihatan sangat dekat, begitu dekat. Apakah mereka memiliki sebuah hubungan khusus? Atauㅡah Taeyong tidak bisa memikirkan hal itu lebih jauh.

Senyuman palsu Taeyong berikan pada Ten. "Apakah sepopuler itu?" ia masih penasaran dengan masa lalu Jaehyun.

"Tentu saja! Dia itu sangat tampan, belum lagi sifat baik hatinya membuat semua wanita maupun uke jatuh hati, hm termasuk aku sih.." Ten tertawa di akhir kalimat. Membuat tubuh Taeyong menegang seketika; ia melirik Ten dan mengernyitkan dahi.

Uke? Apa itu tandanya Jaehyun juga menyukai seorang lelaki atau bagaimana? Ten bilang ia juga menyukai Jaehyun, apa benar mereka memiliki sebuah hubungan khusus?

Ah rasanya hati Taeyong sangat sakit mendengar kabar seperti ini. Harusnya ia tidak meminta Ten bercerita jika akhirnya akan seperti sekarang.

Wajah Ten kebingungan. "Taeyong, kau tidak apa?"

"Ah," lelaki cantik itu segera merubah raut wajah dan tersenyum kecil pada Ten. "Aku tidak apa." hanya saja, mungkin saat ini ia harus lebih berhati-hati pada lelaki mungil yang berjalan di sebelahnya.

Mendengar itu Ten mengangguk. "Tapi tidak ada yang berhasil menarik perhatian Jeffrey sepertinya, walaupun ia baik kepada semua orang. Tapi Jeffrey selalu menolak semua pernyataan cinta dengan halus." ia kembali bercerita. Saat ini mereka berjalan menuju ruangan Jaehyun karena Ten juga memiliki urusan dengan lelaki tampan itu.

Mendesah keras, bahu Taeyong terkulai lemas saat ini. Apakah itu berarti tidak ada harapan untuknya?

"Ah Ten, apakah kau pernah mengunjungi rumah Jaehyun hyung?" hanya itu yang bisa Taeyong tanyakan. Ia ingin tahu, apakah Ten sering berkunjung atau tidak, jika sering itu tandanyaㅡ

"Tentu! Aku sering menginap disana dulu, sekarang jarang karena aku sibuk." jawab Ten masih dengan raut wajah cerianya.

ㅡTen spesial bagi Jaehyun.

Oke, mungkin benar-benar tidak ada harapan bagi Taeyong. Kemarin saat Jaehyun mengajaknya berkunjung kerumah lelaki itu, mungkin itu hanya sebuah ajakan biasa. Mengingat Ten juga sering mengunjungi rumah Jaehyun, dan menginap.

Ah ini gila, ternyata ia harus menghapus perasaan nya untuk Jaehyun dari pada perasaan ini semakin besar dan akan menyakitinya suatu saat nanti.

Mereka sampai dan tanpa mengetuk, Ten sudah masuk terlebih dahulu.

"Jeffrey!"

Jaehyun yang sedang fokus ke arah laptop kini tersenyum ketika melihat Ten dan Taeyong datang ke ruangannya. "Well seperti biasa Ten, kau tidak pernah mengetuk pintu." candanya, berhasil membuat lelaki berdarah Thailand itu tertawa pelan dan Taeyong merenggut.

My Pilot《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang