Part 10

32.4K 5K 1.1K
                                    

BENAR saja, esok hari kemudian kedua orang tua Jaehyun mengunjungi rumahnya. Namun hanya kedua orang tuanya saja yang datang, karena Jaehyun masih harus bekerja sebagai pilot, jadwalnya minggu ini cukup padat, bahkan kemarin Jaehyun baru pulang kerumah tengah malam.

Setelah masing-masing kedua orang tua bertemu, Taeyong mulai mengerjakan tugasnya sebagai seorang calon pengantinㅡia berdiskusi bersama wedding organizer untuk kartu undangan dan juga tema apa yang akan di pakai saat hari H nanti, sebenarnya Taeyong sangat akan sangat senang jika pernikahannya di lakukan di ruang terbuka. Hal itu akan membuat dirinya jauh lebih rileks, oleh karena itu Taeyong memilih outdoor sebagai tempat pernikahannya. Mungkin akan di laksanakan di belakang rumah Jaehyun; disana cukup luas.

"Hey sayang, sudah selesai?" Ibu Taeyong masuk sembari membawakan satu cangkir susu green tea, ia memberikan susu itu kepada Taeyong.

Si lelaki mungil mengangguk dan tersenyum. "Terimakasih Eomma." ia menyeruput cairan hijau yang terasa manis serta creamy, ah rasanya seluruh beban di pundak Taeyong hilang saat meminum ini.

Kurang lebih satu minggu lagi ia akan menikah, dan sungguh, Taeyong tidak menyangka hal ini. Maksudnya, seumur hidup ia belum pernah merencakan soal pernikahan, ia tidak pernah berpikir akan langsung mendapat lamaran, bukankah seharusnya ia menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih terlebih dahulu? Oh, bahkan Taeyong belum pernah berpacaran seumur hidupnya! Tapi tidak masalah sih jika calon suaminya saja sudah setampan Jaehyun.

"Apakah Jaehyun masih sibuk?" tanya sang Ibu sembari duduk di pinggir kasur Taeyong. Urusan Taeyong bersama wedding organizer memang sudah selesai sore tadi, ia menyelesaikan semuanya hanya dengan satu hari! Kecuali fitting baju, mungkin ia akan melakukan itu ketika hari mingguㅡdisaat Jaehyun sudah mendapatkan libur.

Taeyong mengangguk dan menaruh cangkir yang sudah kosong diatas nakas samping kasur. "Sangat sibuk, ia bahkan belum menghubungiku seharian." memang benar, sekarang sudah malam dan sejak pagi Jaehyun belum memberi kabar.

Ibu TaeyongㅡLee Taeyeon hanya bisa tersenyum kecil. Ia mengusap surai lembut milik sang anak. "Jangan seperti itu, kau harus mengerti kesibukan Jaehyun sayang. Dia bekerja untukmu, hargailah dia. Eomma memliki sebuah presepsi, mau tahu tidak?"

"Apa?" tanya Taeyong penasaran, Ibunya ini selalu saja berhasil membuatnya penasaran! Namun terkadang, semua presepsi yang di katakan oleh Taeyeon memang benar adanya.

Sang Ibu tertawa pelan. "Yang Eomma lihat dari Jaehyun, ia begitu mencintaimu. Serius, terlihat dari bola matanya, ia memujamu Taeyong, dia melihatmu seolah kau adalah hidupnya." ujarnya sembari mencubit pipi Taeyong dengan gemas.

Mendengar hal itu kedua pipi Taeyong bersemu merah. Ia bahkan tidak bisa mengatakan apapun selain mengerjapkan matanya beberapa kali, oh sungguh, apakah yang ibunya katakan itu bisa di percaya? Maksudnya, bukankah Jaehyun selalu seperti itu? Ia selalu menatap semua orang seperti itu, tingkahnya yang kelewat baik hati terkadang berhasil membuat Taeyong muakㅡia cemburu ketika Jaehyun bersikap terlalu baik kepada semua orang.

"Aish Eomma! Jaehyun hyung memang seperti itu, ia selalu menatap orang lain seperti itu. Sikapnya kepada semua orang juga sama, ia terlalu baik." Taeyong menggembungkan kedua pipinya.

Taeyeon menggeleng, ia mencubit gemas hidung Taeyong. Sungguh, kenapa anaknya bisa berpikiran sempit seperti ini? Jelas-jelas Jaehyun terlihat sangat mencintai Taeyong.

"Dia mencintaimu, Eomma yakin itu. Kau bilang tatapan nya selalu sama? Tidak Yongie~ dia melihat ke arah Eomma dan Appa dengan tatapan yang sama; tatapan menghormati. Namun beda rasanya ketika ia menatapmu, seolah ia mencurahkan segala perasaan nya disana. Kau ini masih kecil! Jadi tidak mengerti, sedangkan Jaehyun sudah cukup dewasa."

My Pilot《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang