Part 9

30.5K 4.9K 518
                                    

TIDAK ada yang bisa Taeyong lakukan selain terus mengigiti bibir bawahnya sedari tadi. Saat ini Jaehyun membawanya ke rumah lelaki tampan itu, kabarnya, kedua orang tua Jaehyun sudah datang sejak malam; mereka ingin melihat bagaimana tampang seorang Lee Taeyong yang akan menikah bersama anaknya kurang dari dua minggu lagi.

Well, kemarin Taeyong sudah membuat surat pernyataan pengunduran diri. Sementara Jaehyun meminta cuti hari iniㅡnamun lelaki tampan itu akan mengambil cuti dua minggu penuh setelah pernikahan, ia ingin membawa Taeyong untuk honey moon ke luar negeri. Ah membayangkannya saja berhasil membuat Jaehyun tersenyum seperti orang idiot.

"Kenapa hyung tersenyum seperti itu?" tanya Taeyong kesal, disini ia merasa gugup dan Jaehyun malah tersenyum?

Mendengar itu Jaehyun tertawa keras, mobil yang mereka pakai telah sampai di depan halaman rumah Jaehyun. "Aku bahagia saat ini, tentu saja aku tersenyum." ia mencondongkan tubuh untuk melepas seatbelt milik Taeyong, "ayo sayang. Orang tuaku sudah menunggu di dalam." setelahnya Jaehyun keluar dari dalam mobil.

Meninggalkan Taeyong yang sudah mengeluarkan sumpah serapah. Sungguh, apakah lelaki tampan itu tidak tahu jika Taeyong saat ini sedang tidak ingin bertemu dengan kedua orang tua Jaehyun? Jujur ia merasa takut, bagaimana jika kedua orang tua calon suaminya itu tidak menyukainya?

"Calm down Lee, calm down.." gumamnya sebelum mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan. Taeyong akhirnya turun dari dalam mobil Ferrari berwarna merah terang milik Jaehyun.

Si lelaki tampan mengulurkan tangan ke arah Taeyong. "Ayo."

Menghela nafas, Taeyong akhirnya menyambut uluran tangan itu dan masuk ke dalam rumah yang masih bisa membuatnya tercengang. Yah, tanpa sadarㅡsetelah menikah, sudah pasti Taeyong akan tidur di rumah ini. Ah membayangkannya saja berhasil membuat Taeyong frustasi! Kekayaan Jaehyun berhasil membuatnya pusing setengah mati, bukan apa-apa, ia hanya tidak terbiasa. Ayah Taeyong memang kaya, tapi tidak sekaya ini.

Begitu masuk keduanya sudah di sambut oleh teriakan melengking dari seorang wanita berumur lima puluh tahunan. Taeyong mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu tersenyum kecil saat mengetahui darimana Jaehyun mewariskan ketampanan itu. Ternyata ibu Jaehyun begitu cantik, sangat cantik meskipun sudah tidak lagi muda.

"Jaehyunie~" panggilnya lembut sembari tersenyum lebar; saat tersenyum ada dua lubang cacat yang muncul di pipinya. Persis seperti Jaehyun, Taeyong benar-benar di buat terkejut.

"Mom.." sapa Jaehyun hangat, lalu melepaskan genggaman tangannya dari Taeyong dan menghampiri sang ibu; memeluk wanita itu dengan penuh kasih sayang.

Hati Taeyong merasa hangat melihat interaksi itu, Jaehyun nampak bahagia saat ini. Yah, lelaki tampan itu kan memang merindukan kedua orang tuanya.

Pelukan ibu dan anak itu terlepas. Nyonya Jung mengalihkan pandangan ke arah Taeyong yang sedang tersenyum kikuk; karena merasa di perhatikan akhirnya lelaki cantik itu membungkukkan tubuh hingga sembilan puluh derajat. "Annyeonghaseyo Ahjumma.."

Tatapan Nyonya Jung berubah menjadi tajam. "Jaehyun, kenapa kau mengajarkan hal tidak baik kepada lelaki cantik itu? Harusnya dia memanggilku dengan sebutan 'Mommy' bukan 'Ahjumma', aish kemarilah Taeyongie~" wanita paruh baya itu merentangkan kedua tangan.

Mengigit bibir bawah, Taeyong akhirnya berjalan secara perlahan dan memeluk Nyonya Jung dengan canggung. Namun pelukan canggung nya itu di balas oleh pelukan yang sangat hangat; akhirnya Taeyong berani menghilangkan kecanggungan dan memeluk Nyonya Jung begitu erat.

Pelukan mereka terlepas, Nyonya Jung menangkup pipi Taeyong dengan kedua tangannya. "Panggil aku 'Mommy' Taeyong, sekarang aku Ibumu. Oh astaga, aku tidak menyangka jika Jaehyun akan mendapatkan calon secantik dirimu."

My Pilot《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang