57 •• Taman Belakang

24.5K 2.1K 1K
                                    

SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
57 •• Taman Belakang

Rey terlalu langka, makanya banyak yang ngerebutin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rey terlalu langka, makanya banyak yang ngerebutin. Untung aja lo udah pacaran sama gue.
***

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@kdk.pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta

***

WAJAH Rey masih tegang akibat kejadian tadi yang menguras emosi. Ia membawa Zee ke taman belakang sekolah. Pada jam masuk kelas seperti ini, taman belakang sekolah sangat sepi. Rey pun menarik Zee untuk duduk lesehan di bawah pohon.

Gadis itu menurut saja dibawa oleh Rey. Bahkan gadis itu ikut duduk saat Rey menariknya. Zee takut Rey marah karena ia yang membuat Rey dipecat dari jabatannya. "Re—" Ucapan Zee terhenti karena Rey menaruh jari telunjuknya di depan bibir gadis itu.

"Jangan minta maaf, bukan salah lo," ujar Rey.

Zee hendak kembali berbicara, akan tetapi Rey secara tiba-tiab tidur di atas pahanya. Hal itu membuat gadis itu membeku. Rey bersikap seakan-akan semuanya biasa saja, akan tetapi tidak dengan Zee. Perlakuan Rey yang seperti itu kadang membuat Zee merasa tidak nyaman.

Rey melipat kedua tangannya dan memejamkan matanya. Emosinya saat ini sedang kacau, dan hal yang bisa membuat emosinya tidak berantakan adalah bersama dengan seseorang yang ia sukai. Kalau dulu orang itu sering berubah-ubah, kalau sekarang hanya Zee yang Rey sukai. Sukai dalam artian sesungguhnya. Kalau suka-suka sekenanya sih banyak.

Selama beberapa menit Zee membiarkan lelaki itu dengan posisi tersebut. Gadis itu memerhatikan wajah Rey. Ia menyentuh dahi Rey yang mengkerut. Zee tahu bahwa Rey tidak tertidur, melainkan sedang memikirkan sesuatu.

Zee ingin sekali bertanya bagaimana keadaan Rey sekarang setelah dipecat dari jabatan yang sangat ia banggakan itu. Ia takut kalau Rey benar-benar bersedih karena hal itu.

Tiba-tiba Rey menyentuh tangan Zee, lelaki itu mengelus punggung tangan gadis itu. "Gue nggak papa kok," ujar Rey.

"Lo jangan bohong," kata Zee. "Gue tau lo pasti kesel kan sama gue, gara-gara gue lo kehilangan jabatan lo," ujar Zee.

"Jangan sotoy deh lo. Gue malah seneng lagi nggak jadi ketua, jadi gue bisa bolos ekstra kapan pun gue mau tanpa dicariin," ujar Rey.

"Rey, gue beneran merasa bersalah sama lo. Gue seharusnya nanyain apa yang boleh dan nggak boleh lo makan. Gue emang nggak perhatian sama lo, padahal lo perhatian banget sama gue," kata Zee.

Rey membuka matanya dan menatap wajah Zee yang ada tepat di hadapannya. Tanpa permisi lelaki itu mengecup bibir Zee, lalu kembali pada posisinya. "Lo udah perhatian sayang, jangan dengerin kata orang lain," kata Rey.

Scarldo Where stories live. Discover now