Chapter 4

1.7K 431 40
                                    


Kalau sudah urusan menyukai, yang pasti teman baiknya ya cuman patah hati
┈˚ू ₒु ☆♬ ┈┈┈┈┈┈┈┈♬☆ ू ₒु˚ ┈

❝ Kalau sudah urusan menyukai, yang pasti teman baiknya ya cuman patah hati ❞┈˚ू ₒु ☆♬ ┈┈┈┈┈┈┈┈♬☆ ू ₒु˚ ┈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita ngapain sih disini???"

Lana menyipitkan mata, menghalangi sinar matahari yang menyilaukan pengelihatannya. Sedangkan oknum yang menyeret raganya kemari tadi malah tertidur dengan posisi bersedekap.

"Ih mali-"

"Nama gue Jisung elah, bukan maling payung." Sergah Jisung memotong, melayangkan protesnya.

Lana melengos keras, merasakan angin menerpa wajahnya dari atas sekolah. Lana melirik Jisung penuh hujat, tak mengerti mengapa pria itu membawanya kemari.

"Ya iya terserah, jadi sekarang kita ngapain di sini?"

"Ngga ngapa - ngapain."balas Jisung anteng tanpa beban.

Lana menghela nafas panjang, berusaha menguasai diri agar tak memukul pria aneh itu kini.

"Aku balik aja deh." Tukas Lana setelah menenangkan diri, gadis itu mulai mengambil langkah lebar meninggalkan Jisung di sana.

Anehnya Jisung bahkan tak mencegah, membuat Lana semakin di buat bingung sendirian. Bibir gadis itu merengut sambil menggerutu. Lana mengambil langkah kesal menuruni anak tangga, sesekali melirik jam tangannya.

"Ngapain sih? Gajelas banget jadi manusia. Dasar maling payung aneh." Gerutu Lana yang terdengar seperti gumaman kekesalan.

Sampai saat satu panggilan bersuara memanggil namanya, membuat Lana menghentikan langkahnya lantas menoleh dengan kesal.

"Apa?" Sahutnya tak bersahabat.

Lana melihat Yedam menaikkan satu alisnya, membuat Lana tersadar ia baru saja melemparkan kekesalannya kepada orang yang tidak tahu apa - apa. Terlebih lagi ini Yedam orangnya.

"Mukanya kenapa ditekuk gitu? Lagi kesel ya?" Tanya Yedam.

"Hm."

Yedam mengangguk - angguk, ikut berjalan disebelah Lana tanpa suara. Karena merasa tak kuasa menguasai debaran jantungnya, Lana lantas menoleh dengan sudut mata menajam.

"Ngapain sih kamu ngikutin aku?"tanya Lana garang.

Yedam yang awalnya mengerjap kaget, tak lama menderaikan tawa jenaka. Hal itu tentu membuat Lana semakin kesal, gadis itu bahkan tak segan melayangkan tinjuan kecil di bahu Yedam.

"Ish Yedam jangan ketawa!"amuknya.

Yedam semakin melebarkan senyumannya yang pastinya akan berpotensi membuat oknum Hwang Lana pingsan sebentar lagi.

Love Song || NEW VERSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang