Chapter 6

1.5K 353 37
                                    

❝  Kadang terlalu cinta itu bukan bucin, cuman goblok doang ❞

┈˚ू ₒु ☆♬ ┈┈┈┈┈┈┈┈♬☆ ू ₒु˚ ┈

"Sana masuk, jangan cemberut terus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sana masuk, jangan cemberut terus. Nanti pulang sekolah kita beli yang baru. Oke?"

"Iya, hati - hati A'." Jawab Lana lesu.

Gadis itu tersenyum tipis saat Hyunjin melambaikan tangannya sebelum pergi meninggalkan pekarangan sekolah Lana.

Lana menghela nafas malas ketika berdiri tepat di depan gerbang sekolahnya. Moodnya benar - benar kembali buruk akibat Jeongin yang tadi pagi tak sengaja memecahkan botol parfumenya. Padahal.. itu baru.

"Pengen pulang aja rasanya." Gumam Lana.

"Kenapa pengen pulang? Kamu sakit?"

Lana tersentak mundur saat satu tangan mengusap pucuk kepalanya. Gadis itu mengambil satu langkah menjauhi Yedam, membuat tangan Yedam juga ikut terjatuh ke udara.

Lana berdiri kaku, memaksakan senyum saat menatap Yedam.

"Pagi, Dam. Hehe." Sapa Lana dengan cengiran kikuk.

Berkali - kali Lana merutuki dirinya sendiri, pasti, kentara sekali kalau ia sedang terlihat canggung saat ini.

Meski menyadari gelagat aneh dari Lana, Yedam masih tetap berusaha terlihat tenang. Seperti biasa, Yedam menyuguhkan senyum terbaiknya untuk Lana.

"Pagi juga. Mau bareng ke kelas?"

"Hng?" Lana mengerjap polos dengan pergolakan aneh di dalam dirinya. Seperuh ingin mengatakan iya, separuh lagi mengatakan dengan keras, tidak!

Baru saja Lana akan menjawab, tapi satu panggilan yang mengudarakan nama Yedam di telinga, membuat Yedam menoleh dan Lana sendiri ikut melihat lurus ke depan sana.

"Selamat pagi!"

Gadis itu, Danis. Tersenyum amat manis, membuat senyum Lana perlahan terkikis. Diam - diam Lana menghela nafasnya yang mulai terasa sesak, tapi masih berusaha mengontrol ekspresi wajahnya.

"Yedam sama Lana mau ke kelas bareng ya?" Tanya Danis.

Lana menelan salivanya dengan susah payah, lantas tersenyuk kikuk "Hm? Ah itu, aku-"

Tapi belum selesai Lana berbicara, ucapanya sudah lebih dulu di potong oleh Danis.

"Maaf, tapi kamu bisa sendiri aja ngga? Aku mau ngomong bentar sama Yedam."

"Danis." Tegur Yedam, tapi respon Danis hanya tersenyum manis kepada Lana. Mengabaikan delikan tajam dari Yedam.

Saat itu juga Jisung lewat, memasang wajah datar dengan tatapan tajam. Lelaki itu sempat melirik Lana dengan dingin, kembali berjalan acuh seolah tak pernah saling mengenal. Lana mengerinyitkan dahinya, menoleh kebelakang sesaat namun kemudian menoleh ke arah Yedam dan Danis lagi.

Love Song || NEW VERSION Where stories live. Discover now