Chapter 10

1.3K 308 24
                                    

❝ Apa memang harus ada tragedi dulu ya, baru manusia bisa sadar sama perasaannya?❞

┈˚ू ₒु ☆♬ ┈┈┈┈┈┈┈┈♬☆ ू ₒु˚ ┈

Yedam menunggu dengan raut cemas di depan ruang ICU, dua kembar Hwang pun juga sudah ikut hadir di sana setelah mendengar kabar bahwa si bungsu terluka di sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yedam menunggu dengan raut cemas di depan ruang ICU, dua kembar Hwang pun juga sudah ikut hadir di sana setelah mendengar kabar bahwa si bungsu terluka di sekolah. Jeongin sendiri tadinya mau ikut, tapi harus terhambat sebab Chenle yang tiba - tiba saja menyeret Jeongin dengan berita bahwa dosen mereka telah tiba di kelas.

"Udah, Dam. Lana pasti baik - baik aja kok" kata Yeji berusaha menenangkan Yedam.

Sementara Hyunjin menghela nafas berat, jadi terdiam sendiri dengan tatapan kosongnya. Hyunjin tak pernah menyangka hal serupa akan kembali terjadi pada hari ini. Perihal cedera bergelangan kaki Lana bukan lah hal baru untuk mereka, sebab tiga tahun yang lalu Lana juga pernah mengalaminya.

Itu pula yang menjadi penyebab Lana keluar dari tim basket putri sekolah sama SMP dulu.

"Maafin aku ya mbak, harusnya aku ngejagain Lana di sekolah. Kalau aku ngelarang Lana main tadi, Lana pasti ngga bakal cedera kaya gini" tutur Yedam dengan lirihan rasa bersalah.

Yeji menggeleng pelan, menepuk pundak Yedam, berusaha meyakinkan bahwa semuanya akan baik - baik saja.

Ketiganya reflek menoleh saat pintu ICU terbuka. Hyunjin lebih dulu maju meminta penjelasan dokter.

"Dok, gimana keadaan adik saya?"

"Anda wali dari nona Hwang?"

"Iya. Saya kakaknya, dok."

Dokter Kim selaku dokter yang menangani Lana menghela nafas panjang, ia lantas menepuk pelan pundak Hyunjin.

"Adik kamu baik - baik saja, kami sudah memberinya suntik mereda rasa sakit. Cederanya juga tidak terlalu parah, tapi.." Dokter Kim menggantungkan ucapannya sambil menipiskam bibirnya, membuat Hyunjin jadi di rundung cemas berkelebihan.

"Tuan Hwang, sebelum ini.. apa Nona Hwang pernah mengalami cedera di pergelangan kaki kanannya?" Tanya dokter Kim.

Hyunjin diam, tak langsung menjawab. Yeji lantas mengambil langkah lebar, mendekat─ lalu menjawab.

"Pernah, dok. Tiga tahun yang lalu adik kami mendapatkan cedera di pergelangan kaki kanannya"

"Begitu rupanya" dokter kim mengangguk paham.

Hyunjin yang terlihat geram, lantas kembali bertanya "Sebenarnya apa yang terjadi dok? Adik saya baik - baik saja kan?"

"Maaf tuan dan nona Hwang, cederanya mungkin tidak seserius itu. Tapi karena kecelakaan ini menyentuh tepat di titik cedera lamanya, saraf pergelangan kaki adik kalian jadi mengalami trauma, sehingga mengakibatkan kaki kanannya tidak dapat digerakan untuk sementara waktu"

Love Song || NEW VERSION Where stories live. Discover now