Delapan Belas : Petuah dari Papa Mertua.

4.9K 870 377
                                    

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.

Other Cast © Hankook-ie's
.
Terrae © Hankook-ie's
.
2018
.
Enjoy the story(:

.

»»●●««

.
Chapter 12 sama 15 belom 200 vote tuh😂
Kalian coba cek2 chapter sebelumnya, manatau lupa vote😀

Ayo semangat! Untuk update next chapter, beri aku 210 vote dan 100 komen!

Bagian Delapan Belas.

Jungkook menatap si gembil yang lelap tertidur. Usai sesi ciuman manis yang mereka lakukan, Jungkook mengingatkan Kinan untuk tidur siang. Hanya butuh waktu lima belas menit untuk membantu mengantarkan Kinan ke gerbang mimpinya. 

Jungkook menyentuh bibir Kinan yang sedikit terbuka menampilkan gigi kelinci yang mengintip malu-malu. Telunjuk Jungkook menekan bibir bawah Kinan pelan, membuat gadis itu menggeliat pelan dan semakin mengusak wajah di sisi kanan tubuh Jungkook-- tepat di bawah ketiak Jungkook.

Pintu yang diketuk tiga kali, disusul dengan kehadiran Jimin saat pintu terbuka membuat Jungkook menarik jarinya. Jimin memberi isyarat bagi Jungkook untuk mengikutinya ke bawah. Setelah itu, Jimin kembali menutup pintu kamar.

Jungkook menghela napas, dilepaskan pelukannya pada Kinan dan menarik selimut agar menutup tubuh si mungil dengan baik. Terakhir, Jungkook mengecup kening Kinan lama. 

Usai mengenakan kausnya kembali, Jungkook turun ke bawah. Tepatnya di ruang tengah dimana Jimin berada. 

"Kenapa Hyung?"

"Duduk dulu. Gue mau ngomong sama lo."

Jungkook mengangguk dan duduk di sofa depan Jimin. Pasrah jika memang dia akan dimarahi atau mungkin dihadiahi beberapa pukulan yang membuat bibirnya robek dan bahkan wajah berhias memar karena sudah berani mencium Kinan dalam-dalam. Pasti Jungkook ketahuan.

"Udah lama si Adek tidur?" tanya Jimin basa basi. Disorongkan mangkuk berisi potongan buah bercampur eskrim yang baru saja Gaeul sajikan ke arah Jungkook. Mempersilakan pria itu memakan bagiannya.

Jungkook menggeleng. "Belum, hyung. Baru sekitar dua puluh menit."

Mereka diam cukup lama. Jimin mengusap wajahnya, kemudian sedikit mengacak rambutnya yang mulai panjang. "Bentar lagi purnama, Kook."

Jungkook tertegun mendengar perkataan Jimin. Benar, sebentar lagi purnama. 

Werewolf itu menunduk. "Iya, gue tau kok, Hyung. Nanti gue ke Busan aja. Lo tenang aja, gue bakal jauh dari Kinan biar dia aman."

"Lo boleh sama Kinan kok."

Eh? Jungkookie tidak salah dengar kan?

Jungkook lekas mendongak. Dia melotot menatap Jimin. Jungshook mode on. "Ya?"

Jimin menghela napas. "Gue gak bakal larang lo buat dapet hak lo dari Kinan. Lo boleh cium di, dan ngajarin dia hal-hal yang memang gak bisa gue ajarin. Tapi tolong, utamain rasa sayang lo. Letakin kasih sayang lo diatas segala, termasuk di atas napsu lo. Gue bisa percaya sama lo kan?"

Sumpah. Ini Jimin Hyung baru disihir pakai mantra apa dengan Namjoon Hyung? Kok tiba-tiba menjadi papa baik hati yang seakan ingin menikahkan gadisnya dengan pria pilihannya.

"...Hyung? Sehat kan? Perlu gue cariin rusa atau apa gitu buat lo minum darahnya?" Tanya Jungkookie ragu-ragu. Takut ada yang salah dengan Hyungie-nya yang satu ini.

Jimin mendengus. Sedikit jengkel karena adik kecilnya ini malah mengira dia sakit. "Nggak mau nih? Yaudah gue tarik balik!"

"Yah! Hyung!" Jungkook langsung cemberut. Merengek dan pindah tempat duduk di samping Jimin, menggoncang-goncangkan tubuh Jimin ke kanan dan ke kiri. "Mana bisa begitu, Hyung! Tega banget lo ah!"

"Ya makanya gausah rese! Diem. Gue belum selesai ngomong."

Jungkook mendadak diam. Duduk dengan tenang seperti anak baik. Unch, Jungkookie kan memang good boy.

"Purnama masih sepuluh hari lagi. Dalam kurun waktu sepuluh hari, lo boleh jebol Kinan. Cuma sekali. Yang kedua nanti pas malem purnama. Pokoknya gue gamau tau, gak boleh kebablasan. Kalo Kinan minta stop, lo harus stop. Untuk kedepannya, kalian cuma boleh ngewe di malam purnama. Gak boleh hari lain-lain. Kalo lo langgar, gue potong titit lo! Ngerti?"

Mata Jungkook berbinar terang. "Ngerti, Hyung! Ngerti banget!"

Jimin merotasikan matanya. Duh Jungkookie lebay ih. "Awas kalau anak gue kesakitan. Sempat Kinan ngadu sama gue kalau lo kasar, habis lo sama gue, Kook. Gaada ampunan."

"Tenang aja, Hyung. Lo bisa fokus aja buat jagain Gaeul Noona. Kinan jadi tanggung jawab gue. Kebahagiaan dia itu harga mati buat gue. Demi apapun, selama Kinan senang, semuanya bakal gue kasih. Bahkan hidup gue sekalipun," Ujar Jungkook sungguh-sungguh.

Dan Jimin tidak bisa menahan senyum di wajahnya. Karena dia tahu, kalau Jungkook berujar tulus dan sungguh-sungguh. 

Jimin terharu, Jungkookie sudah tumbuh besar, ternyata. Perasaan baru kemarin Jimin mengajarinya minum soju:(

TBC


Mau chapter imagine nggak?

Isinya Inan-Uki moment lah pastinya. Biar nggak kosong2 amat chapternya, sekalian aku buka sesi QnA.

Ayo, bagi kalian yang ingin bertanya, silakan komen di masing2 baris.

Author

Uki

Inan

Papa Chim

Mama Gaeul

Uncle Joon

Uncle Jinie

Uncle Sugie

Uncle Hosky

Uncle Tae

Dll yang tydak tertera namanya.

Ayo tanya sebanyak2nya. Pertanyaan aku tampung sampe tgl 29 jam 8 pagi! Biar cpt aku tulis jawabannya whehehe.

Terrae .JjkTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon