Seratus Empat : Mau?

3.4K 636 225
                                    

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.

Other Cast © Hankook-ie's

.
Terrae © Hankook-ie's
.
2018
.
Enjoy the story(:

.

»»●●««

.

Vote juseyo

Tenang dulu pochies, ini chapter yang selow , kok.
.

.

.

Bagian Seratus Empat.

Karena mendengat kabar kalau sore nanti Kinan diantar ke rumahnya, Jungkook langsung merapikan ulang kamarnya. Dia menyiapkan banyak hal, mulai dari makanan untuk Kinan, kemudian menyediakan pakaian lembut dan nyaman untuk dipakai esok hari, dan mengganti seprai tempat tidurnya yang bau keringat lantaran saat sakit Jungkook berkeringat banyak.

Mengikuti saran Hoseok, Jungkook mandi sebersih mungkin. Tak lupa mencukur kumis dan janggut halus pada wajahnya, serta membersihkan Poo dari bulu-bulu halus yang tumbuh subur sebulan belakangan ini.

Setelah selesai mandi, pintu rumah Jungkook diketuk. Pria itu semangat membuka pintu dan mendapati Kinan dengan Yoongi di depan pintu rumahnya.

Kinan menunduk dan tangannya sibuk memainkan tali tas samping yang dia kenakan. Ah, rindu sekali dengan Kinannya.

"Yaudah, gue balik. Kalian manfaatin waktu bareng-bareng sebaik mungkin. Kalo ada apa-apa telpon aja."

Sepeninggal Yoongi, Jungkook menggandeng lembut tangan Kinan dan dibawa ke kamarnya. Cowok werewolf itu bisa merasakan keraguan Kinan untuk masuk ke dalam kamar tersebut. 

"Hmm ... Uki udah renovasi kamarnya dikit. Furniture di dalem juga udah Uki ganti. Liat dulu, mau? Kalau masih ga nyaman nanti kita pindah ke kamar lain aja."

Kinan mengangguk dan Jungkook membuka pintu kamar. Ada banyak perubahan di kamar ini. Mungkin Jungkook tahu kalau Kinan tidak akan suka dengan kasur bekas dia dan Nancy ... hm begitulah. Tidak usah diceritakan lagi.

"Uki ganti?" tanya Kinan dengan mata masih melihat sekitar. "kenapa?"

"Hmm, gamau kamu ngerasa gak nyaman," balas Jungkookie sambil menggaruk tengkuknya. "Kamu udah makan, sayang? Uki tadi bikin roti lapis, mau?" Roti lapis yang Jungkook buat dengan penuh perjuangan. 

"Hmm, Inan udah makan tadi di rumah Uncle Syubbie."

Dan ditolak begitu saja karena kesayangannya sudah makan.

Yasudahlah, mau bilang apa? Tidak mungkin Jungkook paksa kan?

"Peluk, boleh? Uki kangen banget..." Jungkook menyembunyikan kekecewaannya dengan sedikit memelas. Sebelum Kinan mengangguk, cowok itu sudah merengkuh pelan tubuh Kinan dan memeluknya. 

Wajah Jungkook diselipkan diantara leher dan bahu Kinan. Hidungnya digesek-gesek sambil menarik napas panjang. "Kangen sama kamu..."

"Uki ...?"

"Hmmm?"

"Inan minta maaf buat yang kemarin itu ya? Maaf udah usir Uki." Kinan membalas pelukan Jungkook dan menepuk-nepuk punggung mate-nya. 

Cowok itu tersenyum, matanya terasa basah. "Hmm, gak apa-apa sayang. Uki ngerti." Uki ngerti kalau kamu gak mau ketemu Uki. Tapi Ukinya aja yang bego malah nekad mau ketemu kamu.

Karena tak kunjung dilepas pelukannya oleh Jungkook, Kinan inisiatif melonggarkan pelukan. "Uki, cuddle di kasur aja ya? Cak capek berdiri?"

"Kamu mau di sini?"

"Hm, Inan gak masalah." Iya, ranjang sudah diganti dan suansa kamar sudah berbeda jauh dari sebulan lalu. Kinan rasa, dia tak masalah.

Kurang dari setengah jam lagi matahari akan terbenam. pasangan itu berbaring di ranjang sambil berpelukan. Jungkook tak bisa diam, bibir dan hidungnya terus dia gesekkan ke leher maupun bahu Kinan. Lambat laun, Kinan bisa merasakan tangan Jungkook yang semakin memeluknya intens.

Kinan tetap tenang. Dibiarkannya Jungkook yang mulai menghisap permukaan kulit lehernya. Mata kebiru-biruan milik Kinan menatap ke luar jendela. Matahari perlahan turun, dan sebentar lagi Kinan akan mengikuti takdirnya untuk membantu Jungkook di malam purnama.

"Hh...," lenguh Kinan ketika dadanya disentuh gemas.

"Uki kangen banget..." Mata mereka bertemu, dan manik bulan Jungkook tampak kuning keemasan. Jungkook menunduk dan mencium bibir Kinan.

Si bayi ikut memejamkan matanya. Jari-jari mungil itu mencengkram selimut ketika merasakan bibir dan lidah Jungkook bergerilya pada mulutnya. Tubuh Kinan bergetar merasakan tangan hangat Jungkook menelusup ke dalam pakaian yang Kinan gunakan dan membelai halus perutnya.

Ciuman intens itu dilepas. Kening mereka masih bersatu dan Jungkook mengecup lembut sudut bibir Kinan sebelum bertanya, "Temenin Uki purnamaan, mau?"

Kinan mengulum bibir, dia mengangguk. "Mau," jawabnya dengan bibir yang bergetar.

TBC

Asiq purnamaan.

Chapter depan bakal asiq banget, lho! Ditunggu ya, pochies!

Btw aku tebar benih dikit ya.

Uwuw apaan nich?

Muehehehe, astaghfirullah.

Terrae .JjkWhere stories live. Discover now