Seratus Dua : Kondisi Terbaru.

3K 665 312
                                    

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.

Other Cast © Hankook-ie's

.
Terrae © Hankook-ie's
.
2018
.
Enjoy the story(:

.

»»●●««

.

Mana nih komennya:(
Kenapa sepi banget heung..
.

.

.

Bagian Seratus Dua.

Jungkook kembali ke rumahnya sendiri usai diusir pergi oleh Kinan. Laki-laki itu menyibukkan diri untuk membersihkan seluruh penjuru rumah, mengganti gorden di tiap-tiap tempat, mengganti ranjang dengan yang baru, bahkan mendekor ulang kamarnya.

Rumah sederhana Jungkook yang sudah terbengkalai selama hampir sebulan ini kembali bersih tanpa debu. Semua Jungkook lakukan hanya untuk mengalihkan pikirannya. Berharap menjadi lebih tenang, sekaligus olahraga ringan untuk membuat tubuhnya berkeringat.

Pukul 9 malam Jungkook selesai mendorong sofa di studionya sebagai langkah penutup dari kegiatan yang hari ini dia lakukan. Jungkook lantas terduduk di lantai dengan tubuh bersandar pada sisi bawah sofa.

Lelah sekali.

Kaus yang laki-laki itu gunakan sudah basah oleh keringat, lantas Jungkook melepas kaus tersebut dan menggunakan kaus itu untuk menyeka keringat di tubuh atasnya. 

Lampu studio dibiarkan temaram dengan cahaya kekuningan dari pancaran lampu neon. Sepi sekali. Hening, tak ada suara apapun selain suara AC yang menyala. 

Dua bulan lalu di jam yang sama, Jungkook di sini sendirian, mengajarkan Kinan main gitar dan mereka menyanyikan lagu-lagu yang sedang populer berdua.

Mata Jungkook melayang ke seluruh penjuru studio. Sudah lama dia mengabaikan tempat ini. Jungkook mengabaikan perutnya yang berbunyi karena lapar dan tubuhnya yang lemas. Dia berjalan agak oleng dan berpegangan pada benda di sekitarnya untuk dapat menuju kursi di depan meja komputer.

Di saat-saat seperti ini dia malah ingin membuat lagu. 

Beberapa jam dihabiskan Jungkook seorang diri di dalam studio miliknya. Bergelut dengan musik di sepanjang malam, merangkai nada demi nada, menjodohkannya dengan rangkaian kata yang merupakan isi hatinya saat ini.

Hampir fajar ketika Jungkook selesai dengan lagu miliknya. Laki-laki dari kaum werewolf itu memutar ulang lagu yang sudah 100% selesai dan bangkit menuju sofa di sudut ruangan. Selagi musik diputar, Jungkook berbaring dan memejamkan matanya.

Lengan kanan cowok itu diletakkan di atas kening, menutupi matanya. Di pertengahan lagu, terlihat tetesan air mengalir turun dari sudut mata Jungkook ke sisi wajah pria itu dan mengenai daun telinganya.

"Kangen Kinan...," lirihnya parau setelah lagu itu selesai.

***

Ketika bangun dari tidur, Kinan segera mandi dan bersiap. Masih pukul 6, sarapan belum selesai dan latihannya dengan Jaemin baru dimulai pukul 8. Semalam Kinan cepat tidur lantaran tak punya sesi latihan malam seperti biasanya.

Kinan memilih membuka ponselnya dan memeriksa beberapa akun sosial media. Di saat-saat seperti ini biasanya Kinan memberi balasan atas pesan Mina dan Saeron, atau mengikuti berita yang tengah panas dibahas.

Satu pesan masuk dari Jungkook menarik perhatian Kinan. Sebuah pesan suara yang lamanya hampir 4 menit. Hanya 1 pesan, tidak dibarengi ucapan rindu seperti pesan yang sudah-sudah.

Kinan teringat perkataan Yoongi, dia harus segera mengambil keputusan. Jadi Kinan memantapkan hati dan memutar pesan suara yang Jungkook kirimkan.

Pertama-tama, alunan melodi yang tidak pernah Kinan dengar sebelumnya terputar. Disusul dengan suara familiar Uki-nya tak lama kemudian.

Kinan menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Dia mulai menangis, kemudian menepuk-nepuk dadanya sendiri. 

"Ah... Uki hiks ... Uki...," isaknya dalam raungan yang terdengar di penjuru kastil Yoongi.

Seokjin, Jaemin, dan Yoongi yang ada di dapur sama-sama diam mendengar tangisan Kinan. Telinga super mereka mampu mendengar dari sejak melodi mengalun dari ponsel Kinan. Tak ada satupun dari mereka yang melanjutkan apa yang mereka lakukan. Seokjin berdiri bersandar pada meja dapur sambil menunduk, Yoongi menatap tangannya yang terkait di atas meja makan, sementara Jaemin menatap kosong ke arah jendela, menatap langit pagi ini yang tertutup gumpalan awan sisa hujan semalam.

Setelah beberapa menit, Yoongi mengambil ponsel dan menghubungi Hoseok. "Halo? Hoseok-ah, tolong periksa Jungkook di rumahnya. Untuk hari ini gausah ambil darahnya. Pake darah gue aja."

TBC

Maaf kalau chapter ini gak banyak percakapannya. Aku pengen ada part yang lebih menunjukkan kondisi aja. Gak mau terburu-buru sama alur huhuhu. 

Gimana, pochies? Masih marah sama Jungkookie?  Masih ragu mau maafin Jungkookie? Tega banget kalian:(

Sampai ketemu di chapter selanjutnya. Mungkin ada dari kalian yang mau baca ulang chapter ini sambil play lagu Still With You nya JK. Kali aja makin berasa.

Terrae .JjkOnde histórias criam vida. Descubra agora