01

6.3K 619 23
                                    

Sehun tampak gugup menghadapi serangkaian pertanyaan abstrak dari calon mertuanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sehun tampak gugup menghadapi serangkaian pertanyaan abstrak dari calon mertuanya.

"Wajahmu terlihat tak asing." bokap Sera natap Sehun menyelidik.

"Berapa umurmu?"

"24 om."

"Pekerjaanmu apa? Kok berani-beraninya ingin nikahin anak saya."

"Pekerjaan saya penyanyi dan model."

"Penyanyi? Gaji kamu berapa?"

"Saya tidak pernah hitung om."

"Yakin bisa ngehidupin anak saya?"

"Yakin om."

"Tadi namamu siapa?"

"Oh Sehun om."

"Kamu kenal anak saya di mana?"

"Di jalan om."

"Berapa lama kenal anak saya?"

"3 bulan om."

"Baru 3 bulan ko pingin nikah aja."

"Ya gimana ya om, takut ilang kalau ga segera diiket."

"Emang anak saya kambing?!"

Sehun langsung diem. Dia takut salah omong.

"Yaudah pa, tunggu Sera pulang kuliah aja. Toh dia yang mau nikah, biar dia yang mutusin." nyokap Sera akhirnya bersuara setelah sekian lama diam.

Introgasi kembali berlanjut hingga setengah jam kemudian Sera tiba di rumah. Dia kaget waktu liat Sehun duduk di hadapan ortunya.

"Lo ngapain di sini?"

Sehun cuma nyengir liat Sera yang saat ini duduk di sampingnya.

"Izin nikahin lo."

Sera terdiam, dadanya bergetar saat kalimat itu dengan entengnya keluar dari mulut Sehun.

"Omongan lo waktu itu serius?"

Iya jadi beberapa hari lalu Sehun tu sebenernya udah ngajakin Sera nikah, cuma dikira ya becanda terus Sera asal ceplos suruh Sehun dateng nemuin ortunya. Eh malah anak itu dateng beneran.

"Gue ga pernah main-main dengan ucapan gue."

Bokap Sera berdehem, mmbuat atensi jatuh padanya.

"Jadi kamu gimana Ser?" tanya bokap Sera. Cewe itu cuma ngegigit bibir bawahnya gugup karena semua orang natap ke arahnya.

Dan dengan pelan Sera akhirnya mengangguk bersamaan dengan itu terbitlah senyum Sehun. Cowo itu langsung meluk Sera tapi karena deheman bokap Sera, Sehun langsung ngelepasin.

"Maap om, terlalu bahagia."

...

her. -oshWhere stories live. Discover now