22

3.3K 357 4
                                    

Sehun terbangun dini hari dan menemukan isterinya yang masih terlelap di sebelahnya.

Tangan itu terulur membelai wajah damai Sera. Perkataan teman-temannya kembali terputar dipikirannya.

'Kau harus segera menunjukkan wajah Sera ke publik.'

'Kau dan Sera harus kuat menerima cacian.'

Sehun memeluk Sera dan mengecup kening wanita itu. "Aku mencintaimu."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...

Sera sedang menyiapkan sarapan di dapur ketika tiba-tiba ada sebuah dagu yang menempel dipundaknya.

Sera sedang menyiapkan sarapan di dapur ketika tiba-tiba ada sebuah dagu yang menempel dipundaknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau masak apa?"

"Hanya omlet."

"Nanti sore aku harus keluar kota beberapa hari."

"Perlu kusiapkan perlengkapanmu?"

"Tidak, aku akan menyiapkannya nanti."

Sera berbalik dan menatap Sehun yang sudah rapi. "Kau mau pergi?"

"Hm, aku harus ke agensi."

"Kalau begitu sarapan dulu baru berangkat."

Dua hari lalu Sehun pergi keluar kota, dan besok ia sudah kembali.

Saat ini Sera sedang mengerjakan tugasnya bersama Jun di kafe tempat mereka biasa bertemu.

Pekerjaan mereka bertambah karena masukan dari dosen beberapa hari yang lalu.

"Kepalaku pusing membuat grand desain." keluh Jun.

"Sudahlah, kerjakan saja."

"Sehun exo dikabarkan cidera saat tampil dipanggung,"

Deg!

Sera langsung menoleh ke arah tv yang sedang menyala. Tubuhnya terasa kaku saat mendengar berita yang baru saja tayang.

"Saat ini ia sedang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama."

"Ser? Sera?" panggil Jun yang membuat Sera tersadar.

"A-aku harus ke toilet sebentar."

Sera langsung menyambar ponselnya dan pergi ke toilet. Tanpa basa-basi ia lngsung menghubungi Sehun, namun beberapa kali mencoba, tak ada respon.

Akhirnya Sera menelfon Chanyeol, dan telfonnya juga tak diangkat.

Sera berjalan mondar mandiri sembari masih berusaha menghubungi Sehun. Dan berharap suaminya itu segera mengangkatnya.

Jujur Sera sangat khawatir akan keadaan Sehun. Apakah cideranya parah?

Saat Sera sudah akan menutup panggilan itu, sebuah suara membuat hatinya sedikit lega.

"Halo?"

"Apakah lukamu parah?" tak ada jawaban dari Sehun. "Bagian mana yang cidera? Jawab aku, jangan hanya diam."

Bukannya menjawab, Sehun malah tertawa di seberang sana.

"Aku baik-baik saja sayang, hanya terkilir."

Sera bernafas lega. "Kau besok pulang jam berapa?"

"Siang aku sudah tiba di sana. Aku sennag kau mengkhawatirkanku." lagi-lagi Sehun tertawa.

"Dasar kau. Makannya jangan ceroboh, kau pasti banyak tingkah di panggung kan?"

"Nanti aku hubungi lagi, aku harus pergi dulu."

Sambungan itu terputus, menyisakan sedikit kekhawatiran di hati Sera. Namun mendengar tawa Sehun tadi, membuatnya percaya jika suaminya itu baik-baik saja.

her. -oshWhere stories live. Discover now