゛eleven.〃

2.2K 429 63
                                    

Miya Atsumu. Dirinya yang tampak dikenali banyak orang seantero sekolah ini ternyata adalah bentuk mencari perhatian. Pikirnya mungkin dari perhatian itu, sebuah kasih sayang bisa didapatinya. Well, tidak akan ada penolakan, kan, untuk orang eksis bahkan kalau meminta waktu satu malam bersama pun. Terlebih, Atsumu memang tampan.

Telah cukup dikenali oleh anak sekolah terutama perempuan, Atsumu masih sempat mencari perhatian di luar sekolah. Benar. Dia sering mengikuti acara perjodohan bersama sohib sejenisnya waktu lalu yang dikenali namanya adalah Yahaba Shigeru. Sebut saja si Miya Atsumu ini terjangkit pergaulan bebas.

Tidak, tidak.

Sejujurnya ia tidak bisa dikatakan seliar itu.

Karena sesering apapun Atsumu berciuman dengan cewek tersebut, pemuda itu tidak pernah bisa menerima perasaannya.

Katakanlah Miya Atsumu adalah definisi cowok brengsek di balik keramahannya.

Begitu pun kembarannya, Miya Osamu. Sebut saja ia begitu. Karena pemuda ini juga ikut memainkan peran baik dan jahat secara bersamaan.

Sejujurnya banyak yang tak sampai pada pikiran [full name]. Hanya saja untuk saat ini, hatinya tetap mengatakan untuk bertahan.

Hei, perasaan cinta tak semudah itu dihilangkan, bukan? Sebut saja [name] setia. Sebut saja ia kelewat naif.

Atau sebut saja [name] itu masokis.

Terserah. Intinya gadis itu sangat keras kepala pada perasaannya ini. Hanya saja sayangnya, perasaan yang begitu berharga ini--kenapa harus si brengsek Atsumu yang mendapatinya?

"Kamu ngerti, kan, kenapa aku bilang dia itu gak baik?"

Miya Osamu menegaskan kembali, bahwa ia mengatakan hal tersebut tempo lalu bukanlah tanpa alasan.

[Full name] yang telah mendengarkan beberapa hal lain tentang Atsumu hari ini terdiam. Mencerna untuk memahami semuanya. Hatinya mencelos. Namun Atsumu itu masih di dalam sana, di hatinya. Walau ibarat kini si pemuda itu sedang menusukan diri.

Berkali-kali pun Osamu mengatakan bahwa Atsumu itu buruk, [name] tetap bersikeras pada akhirnya.

Ini membuktikan bahwa pilihan Osamu tidak salah. Karena tanpa [name] ketahui, jauh sebelum si Atsumu mengenali gadis itu, bahkan sebelum [name] menyimpan rasa pada kembarannya itu, Osamu sudah memperhatikan gadis tersebut.

"Ngomong-ngomong Osamu..."

Osamu menaikan alis.

"Kamu udah punya pacar ya?"

"Hah?"

Dahinya berkerut, alisnya terangkat. Osamu tak menyangka sekali dapat pertanyaan random seperti ini.

"Kamu tau dari mana?" tanya pemuda itu. Kemudian merasa ada yang aneh dengan pertanyaannya juga.

"Jadi benar udah punya pacar?" tanya [name] sekali lagi.

"Hah, gak--kamu tau dari mana sih, gosip kayak gitu?" benar. Inilah rangkaian kalimat yang benar.

[Name] terdiam. Kini menatapi saja Osamu yang juga menatapnya.

"Jangan asal percaya sama gosip orang," ucap pemuda itu lalu membuang wajah.

Gadis di sana mengeluarkan senyum simpul, "kamu sama Atsumu sama-sama terkenal ya ternyata."

"Jangan samain aku kayak Tsumu."

[Name] terkekeh saja. Jadi menggeserkan salah satu kotak bekal yang ada di sana, "makan ini. Ucapan terimakasih, dan mohon bantuan buat kedepannya."

ebb and flow » osamu miya.Where stories live. Discover now