KARENA SAMYANG🍜

273K 14.5K 261
                                    

Gresik, 27 Desember 2018
Masih terbawa suasana kesedihan seventeen band😫 saya, Putri sebagai author, masih diberi kesempatan dari Tuhan untuk melanjutkan cerita ini. Terima kasih anugerah yang Kau berikan, Tuhan.

Saya berdoa, semoga mas Herman, mas Bani, mas Andi, dan Mbak Dylan, mendapatkan tempat di sisi-Nya 🙏. Mas Ifan seventeen, dan keluarga besar yang ditinggalkan, semoga lapang dada dan dikuatkan 🙏.

Entahlah, kenal enggak, saudara bukan, tapi turut pilu😫
"Aum svargantu, muksantu, sunyantu, murcantu, aum ksama sampurna ya namah svaha"🙏🙏🙏

🎶 Seventeen - Kemarin😭

😭😭😭 Happy Reading😭😭😭

Malam ini, Salsa sangat bosan di rumah sendirian. Dia sudah melakukan apapun yang dia yakini bisa mengusir kebosanannya. Tapi, apapun yang telah ia lakukan, tak sedikitpun mengurangi kebosanannya itu.

Mulai dari cek Instastory, sampai snap WhatsApp, cek Twitter, Mabar Mobile Legend, sampai nonton televisi, semuanya kian membosankan.

Salsa terpikir sesuatu. Dia akan menghubungi Dandi. Mungkin dia bisa menemani Salsa malam ini. Jalan-jalan, maybe.

___

Tinn tinnn...
Salsa langsung membuka pintu depan, dia yakin itu Dandi. Dan benar saja, dia adalah orang yang beberapa menit lalu dihubunginya. Dandi Atalanta.

"Ayo", ajak Salsa girang. Dia hampir saja membuka pintu mobil Dandi, jika Dandi tak menahan pergerakan tangannya.
"Kenapa?", tanya Salsa bingung.

"Sebelumnya lo harus tau".

"Apa?", Salsa pun penasaran.

"Nanti, emang lo, gue anterin ke mall. Tapi, setelah dari sana, lo sama Juna, kare---".

"Ngapain?", sambar Salsa cepat.

"Karena, gue diajak bokap nyokap gue makan malam, sama rekan kerjanya. Malah untung, gue mau anterin lo dulu. Gue sepupu yang baik kan?".

"Baik dari mana? Ninggalin sepupunya sendiri sama orang lain", ucap Salsa sambil mengerucutkan bibirnya.

"Juna tuh bukan orang lain. Dia kayak saudara gue sendiri. Jadi, dia saudara lo juga", Dandi mengacak-acak rambut Salsa gemas.
"Jadi gak?", Dandi memastikan sekali lagi.

"JADI", ucap Salsa malas.

"Iya udah masuk, hahahaha. Udah jangan manyun mulu. Gua cium tau rasa lo".

"Bedebah", umpatnya.

😭😭😭

Benar saja, setelah sampai di depan mall, Juna menghampiri mobil Dandi untuk menjemput Salsa. Sebelum pergi, Dandi berbicara dulu dengan mereka.

"Jun, anterin pulang lagi ya. Jangan lo bungkus ke apartemen lo, hahahaha", ucap Dandi.

"Lo apa-apaan sih", Salsa menyambar lengan Dandi dengan keras. Sampai Dandi sendiri merintih kesakitan.

"Becanda, sayang. Udah lo turun sana! Kasian, pangeran Juna", Dandi tak cukup puas menggoda Salsa. Terus saja membuat Salsa geram.

ARJUNA [TERBIT DI GLORIOUS PUBLISHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang