Chapter 11 : jealousy

3.5K 98 2
                                    

Soal hati selalu berhasil mengubah segalanya. Ingin memiliki hati yang tidak gampang tersentuh maupun tersinggung. Namun, malah sebaliknya.

Adara Agatha

Matahari telah menyembunyikan diri. Kegelapan menghiasi malam. Seolah membujuk Dara untuk ikut sunyi. Pikirannya melayang. Hingga berakhir dengan halusinasi semata. Ia tengah duduk melepaskan cengkraman dari guling dipeluknya. Ia meraih ponsel yang  ditaruh di nakas sebelah tempat tidurnya.

Notifikasi WhatsApp meramaikan layar persegi itu. Bukannya sok ngartis atau sombong untuk tidak melihat pesan itu. Menurutnya saat ini tidak ada waktu untuk membaca pesan. Dan kembali mengingat kejadian tadi siang. Di mana ia merasakan ada seseorang yang berdiri di belakangnya.

Siapa dia? Apa aku halu lagi?

Dering iPhone miliknya begitu nyaring. Ia meraih ponsel itu lagi yang sedari diletakkan.

"Halo"

".........."

"Siapa?"

"........."

"Oh ada apa, kak?"

".........."

"Kayaknya enggak. Kenapa?"

"............."

"Umm oke."

"........."

Sambungan berakhir. Iaa tidak punya semangat sama sekali untuk keluar. Mungkin mencoba pergi. Ia bisa berhenti sebentar untuk tenggelam dari bayangan Devan.

***

Pria dan wanita remaja itu tengah duduk manis di sebuah restauran. Dara mengenakan celana dan sweater hitam bertulis huruf 'D' ditambah sneaker shoes melekat indah di kakinya. Sedangkan, Joshua memakai jeans putih dengan baju kaos panjang.

Seorang pelayan memberikan daftar menu kepada mereka. Joshua menatap manik-maik mata Dara yang terlihat kosong.

"Gue pesan cokelat panas aja," tuturnya tanpa melirik daftar itu sedikitpun.

"Sama," kata Joshua kepada pelayan itu.

"Oh baik, Mas! Mbak!"

Suasana hening melanda. Tanpa dialog sama sekali dari mulut mereka. Joshua merasakan canggung untuk memulai obrolan. Dara kembali terlihat murung. Entah apa yang menggeluti pikirannya.

Pelayan itu kembali dengan membawa pesanan mereka.

"Ini Mas! Mbak!"

"Makasih," sahut Joshua dibalas senyum oleh pelayan wanita itu.

Joshua menatap Dara dalam.

"Dara. Pesanannya udah datang."

Dara hanya tersenyum samar. Menyeruput cokelat panas itu. Hangat! Itulah dirasakan Dara.

"Btw, kamu suka apa? Boneka atau?" tanya Joshua mencoba menghilangkan kecanggungan yang terjadi.

Namun tidak ada respon dari Dara. Di samping itu tepatnya di meja belakang Dara duduk. Terdengar suara perempuan dan laki-laki tengah bergurau dengan penuh candaan. Tapi, suara itu sangat familiar di telinga Dara. Sehingga berhasil menarik simpati Dara. Ia segera menoleh ke belakang.

"Dylan ...?" lirihnya pelan.

Dara juga tidak paham dengan dirinya sendiri. Entah kenapa ketika melihat wajah Dylan lebih menarik daripada Joshua yang sedari tadi mengajaknya mengobrol. Padahal, belum lama Joshua juga hampir berhasil membuatnya kagum dengan kelembutan yang dimiliki. Tapi, Dylan. Seorang pria yang sering membuatnya kesal, menarik hatinya untuk mengetahui apa yang dilakukan saat ini.

Queen Of BAD GIRL ✔(Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang