Chapter 25 : let's honey!

2.3K 61 4
                                    

Happy reading.
Give me a quetion😊😊😊
Typo? Help me😂

06 : 45 WIB

"Yuk sayang!" ajak Dara kepada pria yang baru saja memarkirkan motor sportnya di parkiran sekolah. Ia merangkul tangan Dylan menuju kelas. Seakan sepasang kekasih telah menjalani hubungan sudah lama.

Dylan memaksakan senyumnya kepada gadis aneh ini. Rasa malu, sedih, atau bahagia yang dirasakan Dylan. Perasaannya kali ini campur aduk ibarat bumbu masakan. Saat melewati koridor, Dylan memberhentikan langkahnya. Langkah Dara ikut terhenti.

"Dara, gimana kalau kita nggak usah pegangan tangan?" pintanya dengan suara memelan.

Wajah Dara kembali murung. Ia melepaskan rangkulannya dari tangan pria ini.

"Kenapa? Lo malu jalan sama gue? Atau lo nggak serius. Berarti persetujuan kemaren hanya fiktif belaka," wajah Dara terlihat murung. "Kalau lo nggak mau, nggak usah kasih harapan palsu lo itu sama gue," ketusnya lalu beranjak pergi.

Deg

Saat langkah kedua, tangan Dara kembali dicekal Dylan. "Siapa bilang gue nggak serius?"

'Yaelah, kok kayak drama-drama sih' bathin Dara.

Dara tersenyum jahil.

'kena lo sama jurus gue' pikir Dara lagi.

Dara kembali mengubah raut mukanya kembali seperti wanita lugu. "Lo yakin?" Dylan masih saja tak mengubris pertanyaan dari dirinya. "Lo ragukan? Kalau nggak mau gue bi--"

"Lo bisa nggak sih! Nggak usah salah faham aja sama orang. Siapa bilang gue nggak serius?" ucapnya sigap memotong ucapan Dara.

Dara tersenyum sumringah. Akhirnya pria ini luluh juga dengan jurus Dramanya. "Makasi ya Dylan."

***

"Loh, lo ngapain duduk di situ? Seharusnya lo duduk di sebelah gue." Dara menarik Dylan agar duduk di sebelahnya.

Chika mengerutkan keningnya. "Lah lo gimana, sih. terus gue duduk di mana?"

Dara tersenyum. "Nah, lo duduk sama mario aja kali ini. Nggak apa-apakan?"

"Tapi ... Dara gue ng--"

"Nggak apa-apakan Chika?" rayu Dara sambil memperlihat puppy eyesnya. Apalah daya Chika jika berhadapan dengan sahabatnya ini. Disuruh keluar dari sekolah pun Chika juga mau agar Dara bahagia lagi.

"Iya." Chika mengangguk pasrah. Lalu duduk di bangku biasanya Dylan duduk.

Irene dan Nancy merasa kejanggalan antara Dara dan Dylan. Kenapa Dara terlihat begitu centil di depan Dylan. Sehingga satu patah katapun tak terlontar dari mulut mereka.

***

Setelah satu jam berlalu. Terlihat Dara telah tertidur pulas di atas meja dengan sebuah buku menutupi wajahnya. Dylan merasa ingin sekali membangunkannya agar tak kena semprot oleh mulut pak Irsyad. Selaku guru sejarah yang tengah duduk di meja guru. Karena beliau memberikan tugas catatan sebanyak tiga halaman. Nilainya harus diambil hari ini juga.

Walaupun status murid di kelas ini anak ipa. Tapi, mata pelajaran sejarah Indonesia wajib pula di pelajari oleh para siswa. Jadi, jangan bingung kenapa saat ini belajar sejarah. Karena sejarah bukan selalu dipelajari anak ips.

Nancy yang merasa gemas akan perlakuan Dara. "Dara! Bangun!" panggilnya dengan suara memelan sembari menepuk pelan punggung Dara yang berada di depan mejanya.

"Paan sih ..." lirihnya dengan mata yang masih terpejam. Entah itu sadar atau refleks.

"Dasar kebo!" ketus Nancy kembali membuat tugasnya.

Queen Of BAD GIRL ✔(Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang